JAKARTA untuk mensejahterakan para mustahik untuk mendapatkan hak-haknya sebagai kaum yang memerlukan. Sebagai bukti:
a. YBM-BRI Salurakan Dana 250 Juta untuk GEMPA JOGJA
Bencana Gempa Tektonik yang berkekuatan 5,9 skala richter, yang terjadi sekitar pukul 05-57 menit pada 27 Mei 2006 lalu. Tidak
saja menyebabkan ribuan nyawa melayang. Tapi juga menyisakan duka diantara puing-puing bagunan yang rata dengan tanah. Selain
tempat tinggal yang luluh lantak, sarana pendidikan, tempat ibadah dan sarana dan prasarana lainnya juga hancur.
Melihat kondisi tersebut, YBM-BRI Jakarta yang langsung di komandoi oleh H. Purwanto Ketua Pengurus YBM-BRIlangsung
menerjunkan tim tanggap darurat satu hari berikutnya, tepatnya tanggal 28 Mei. Dengan membuka posko induk di Kantor Cabang BRI Bantul,
posko unit di BRI Unit Bayat dan posko Mobile. Kegiatan penyaluran bantuan yang dibantu oleh 33 relawan,
terdiri dari layanan medis dan bantuan logistic. Bantuan logistic berupa makanan, pakaian, susu bayi, makanan siap saji, tenda, selimut. Di
samping menyalurkan bantuan dari donator YBM, juga menyalurkan bantuan dari BRI. Bantuan dari BRI berupa paket bantuan yang terdiri
dari makanan, susu danpakaian. Sedangkan layanan medis dilaksanakan selama 12 hari, selama membuka layanan medis jumlah
paien yang ditangani sebanyak 2101 orang. Dengan perbandingan 46,5
wanita dewasa, 32,5 laki-laki dewasa, 13 anak-anak, 8 remaja.
b. YBM-Bapekis-CSR BRI Mengadakan Road Show Pengobatan
Sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, YBM-Bapekis-CSR BRI menyelenggarakan road show pengobatan.
Program ini diberi nama Bakti Insani. Menurut Nasir, program ini di selenggarakan mengingat biaya pengobatan sangatlah mahal, sehingga
banyak masyarakat tidak mampu berobat. Dalam program ini YBM-BRI bertindak sebagai pelaksana
dibantu Bapekis BRI. Sedangkan dana diambil dari CSR BRI. Mengingat dana yang dipakai adalah dari CSR BRI, maka
dimaksudkan pula untuk menggerakkan komunitas BRI. Kegiatan ini dilaksanakan di empat lokasi. Lokasi pertama di Kelurahan Cawang
gang Arus. Di kawasan ini banyak komunitas pendatang dari kalangan tidak mampu. Sebagian besar pedagang kecil, baik pedagang sayur,
pedagang es dan pedagang keliling lainnya. Di kawasan ini merupakan langganan banjir, karena berada di sepanjang Kali Ciliwung. Bahkan
warga setempat pernah terendam banjir selama 2 bulan. Berikutnya di selenggarakan di Makaliwe, Grogol, Jakarta
Barat. Kawasan ini merupakan kawasan padat penduduk. Kebersihan lingkungan dan sanitasi sangat tidak terawat. Alasan itulah mengapa
YBM memilih tempat ini untuk dijadikan lokasi pengobatan.