Pengertian Zakat TINJAUAN TEORI

orang-orang yang sedang dalam perjalannan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana”. 8 Berdasarkan ayat tersebut, telah dijelaskan bahwa pertama kali orang yang berhak menerima zakat adalah golongan fakir. Hal ini jelas menunjukkan dimensi sosial yang ada dalam zakat. Mengingat pentingnya zakat dalam sistem perekonomian Islam disamping riba maka tidak heran kalau perintah zakat dalam al- Quran sebanyak 30 kali kata zakat dalam bentuk ma’rifat khusus dan sebanyak 27 kali disandingkan dengan shalat. Selain itu, contoh kejadian yang tercatat dalam sejarah Islam telah membuktikan bahwa orang yang tidak membayar zakat harus diperangi. Dalam beberapa riwayat sahabat disebutkan, seorang Abu Bakar Sidiq yang lembut dan penuh kasih sayang, ketika menjadi khalifah yang pertama kali beliau lakukakan adalah memerangi orang yang ingkar terhadap zakat. “Beliau berpendapat, kalau suatu kaum sudah berani melalaikan kewajiban membayar zakat yang merupakan salah satu fundamen Islam, mereka akan berani melalaikan kewajiban lainnya. Marcel A. Boisard mengungkapkan bahwa, zakat merupakan penegasan kembali kenyataan bahwa semua harta benda yang dimiliki hak guna saja, karena itu zakat tak lebih dari mengembalikan sebagian harta itu kepada pemiliknya yang asli Allah, demi menghindarkan diri dari penderitaan yang akan ditimbulkan kelak di akhirat. 9 8 Fossei kita “Zakat dan Masyarakat Indonesia”, artikel diakses pada 13 Februari 2008 dari http:www.mail archive.comfosseiyahoogroups.commsg01325.html-16k-Tembolok. 9 HM. Rasidi, Humanisme Dalam Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 1980, cet I, h. 65. Zakat diwajibkan pada tahun ke-9 Hijriah, sementara shadaqah fitrah pada tahun ke-2 Hijrah. Akan tetapi ahli hadist memamdang zakat telah diwajibkan sebelum tahun ke-9 hijrah ketikan maulana Abdul Hasan berkata zakat diwajibkan setelah hijrar dan dalam kurun waktu lima tahun setelahnya. Sebelum diwajibkan, zakat bersifat sukarela dan belum ada peraturan khusus atau ketentuan hukum. Peraturan mengenai pengeluaran zakat di atas muncul pada tahun ke-9 hijrah ketika dasar Islam telah kokoh, wilayah negara berekspensi dengan cepat dan orang berbondong-bondong masuk Islam. Peraturan yang disusun meliputi syistem pengumpulan zakat, barang-barang yang dikenai zakat, batas-batas zakat dan tingkat presentase zakat untuk barang yang berbeda-beda. 10 Sama halnya dengan shalat, zakat penyebutannya dalam banyak ayat al-Quran selalu dirangkaikan dengan shalat, pada dasarnya dan dalam kenyataannya juga merupakan ibadah yang disyariatkan Allah kepada para nabirasul Nya yang lain jauh sebelum nabi Muhammad saw dengan kalimat lain, sama dengan rukun-rukun islam yang lain khususnya shalat, zakat telah memiliki lika-liku sejarah yang sangat panjang. Memang tidaklah mudah untuk menelusuri sejarah panjang pensyariatan zakat ini, tetapi yang sudah pasti, sejumlah ayat al-Quran dengan jelas mengisyaratkan kepada kkita bahwa kewajiban zakat juga telah disyariatkan kepada nabi-nabirasul-rasul Allah terdahulu sebelum nabi Muhammad saw. Ayat-ayat al-Quran dibawah 10 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta : Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2007, h. 233. ini secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, mengisyaratkan sejarah panjang pensyariatan zakat.                               Artinya: “ dan ingatlah ketika kami mengambil janji dari bani israil Yaitu : “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin; serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia orang lain. Tegakkanlah shalat, dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil saja dari pada kamu, dan kamu selalu ber paling”. Al-Baqarah : 2 83.                                Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih,” At- Taubah : 934. 11 Pelaksanaan zakat didasarkan pada firman Allah swt yang terdapat dalam QS At-Taubah ayat 60 yang menjelaskan pentingnya zakat untuk diambil, maka pelaksanaannya bukanlah sekedar amal karitatif 11 Muhammad Amin Suma, 5 Pilar Islam Membentuk Pribadi Tangguh, Jakarta : Kholam Publishing 2007, cet ke 1, hal 106-107.