2. 2. Informan Biasa 1. Joko Susilo Warga biasa yang tinggal didesa Marindal I

diakibatkan karena beberapa hari sebelumnya juga terjadi pemukulan terhadap warga desa lainnya, dan belum mendapat penyelesaian. Belum adanya penyelesaian konflik sebelumnya menyebabkan munculnya kekhawatiran akan terjadi aksi balasan dan konflik yang lebih besar, namun aksi balasan tidak sempat terjadi karena Camat, Kepolisian, dan Tokoh-tokoh masyarakat bergerak dengan cepat.

4. 2. 2. Informan Biasa 1. Joko Susilo Warga biasa yang tinggal didesa Marindal I

Joko Susilo 30 tahun adalah salah seorang warga Marindal I yang ikut melakukan penyerangan ke orang-orang bayaran ketika terjadi konflik pada tahun 2000. Bang Joko ini hanya berpendidikan sampai tamat SMP saja, ia pernah sekolah di SMA namun hanya mampu bertahan beberapa bulan saja, ia lalu berhenti sekolah. Lelaki yang menikah muda ini saat ini bekerja sebagai tukang bangunan, penghasilannya saat ini amat bagus. Ayah 1 satu orang anak ini mengatakan bahwa jumlah warga dari desa Marindal I yang ikut melakukan penyerangan pada waktu itu cukup banyak, Di desa Marindal pemimpin aksi penyerangan tersebut menjelaskan rencana apa saja nantinya yang akan mereka lakukan jika melakukan penyerangan ke orang- orang bayaran. Ia mengaku ikut melakukan penyerangan karena ajakan dari beberapa pemuda dari desa Marindal I meminta dukungan dan keikutsertaan dalam melakukan penyerangan. Setelah berhasil mengumpulkan massa yang kebanyakan adalah anak muda, lalu mereka berangkat melakukan penyerangan. Sesampai dilokasi berkumpulnya orang-orang bayaran mereka langsung mencari tokoh yang ikut melakukan pemukulan terhadap warga beberapa hari sebelumnya. Berikut Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara penuturannya ketika diadakan wawancara mengenai situasi pada saat mereka melakukan penyerangan: ”Begitu kami sampai di lokasi orang bayaran yang pertama dicari adalah ”X” Tokoh kelompok bayaran yang mereka anggap paling lantang dan ikut melakukan pemukulan terhadap warga Marindal beberapa hari sebelumnya. Kami mendatangi gubuk yang mereka bangun diatas tanah yang mereka garap dan menjadi tempat ngumpul orang-orang bayaran, tanpa banyak kata kami langsung serang, beberapa orang berhasil kami pukuli beramai-ramai sebagian dari kami lari mencari bantuan. Dengan cepat warga Marindal I lainnya datang mengusir mereka orang bayaran, dengan membawa batu dan kayu, disinilah terjadi saling pukul dan hantam, suasana pada saat ini sangat tegang, karena adanya pembakaran yaitu gubuk yang mereka bangun. Hasil wawancara, bulan Juli 2007. Di perjalanan pulang menuju rumah Joko dan warga lainnya menebangi kayu yang berada di pinggir jalan dengan parang yang mereka bawa sendiri dan menggeser batu-batu besar yang berada di pinggir jalan sehingga menutupi badan jalan dan tidak bisa lagi dilewati kenderaan. Akibat pemblokiran ini, jalan yang menghubungkan kawasan delitua dengan Marindal I putus total selama beberapa minggu. Putusnya jalur ini sempat membuat repot warga yang ingin keluar dari kawasan desa Marindal.

2. Yono Pemuda desa Marindal