BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4. 1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Desa Marindal I adalah desa yang berada di salah satu Kabupaten Deli Serdang, kecamatan Patumbak. Kalau kita ingin pergi ke desa Marindal I, jika
berangkat dari Medan atau tepatnya terminal sambu, angkutan yang di tumpangi adalah angkutan umum koperasi trayek Sambu-Marindal dengan nomor lin 05 yang
kata penduduk setampat angkutan danga-danga, suka mogok, bisa titanus bila terkena goresan. Waktu yang di tempuh dalam perjalanan ini membutuhkan 30 menit
jika jalanan tidak terlalu macet. Kemudian jika ingin mencapai desa Marindal I atau daerah perkebunan, kita harus menumpangi angkutan trayek Marindal-Delitua. Jika
kita berangkat dari Amplas, maka trayek yang harus di naiki yaitu trayek yang menuju Medan, kemudian turun di simpang Mariendal, setelah itu naik angkutan lin
05 kemudian nyambung angkutan nitra. Dalam perjalanan menuju desa Mariendal I, banyak hal yang bisa kita lihat
seperti di simpang Marindal terdapat asrama tentara yang bernama asrama Widuri. Di depan asrama ada lapangan sepak bola, mesjid, gereja. Bila terus masuk kedalam kita
akan menjumpai perumahan Vila Gading Mas yang berjarak 100 meter dari terminal angkutan 05 dan nitra. Sekarang desa Mariendal terus berkembang, seperti sekarang
kita telah di bangun dua duah Indomaret. Desa Mariendal biasanya di sibukkan dengan berbagai kegiatan yang di
antaranya bekerja sebagai karyawan pabrik, petani, tentara,polisi, guru, PNS, supir angkutan, tukang beca, dan banyak lagi aktivitas lainnya. Mayoritas penduduk desa
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Mariendal I adalah suku Jawa yang menyebabkan lebih sering kedengaran komunikasi dengan bahasa daerah Jawa, meskipun terdapat juga suku-suku lain
seperti batak, nias, karo, mandailing dan lain sebagainya.
4.1.1. Sejarah Desa Mariendal I
Sejarah mengenai berdirinya desa Marindal I sampai saat ini belum ada secara tertulis, penulis membuat tulisan ini berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh-
tokoh masyarakat setempat. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan tokoh masyara kat setempat, diperoleh informasi bahwa terbentuknya Desa Marindal I di mulai dari
berdirinya Perkebunan Deli Maskapai kira-kira pada tahun 1862. Kata atau asal nama “Mariendal” menurut ceritanya terbagi dalam dua persi :
1. Pendapat pertama mengatakan bahwa nama Mariendal berasal dari nama
salah seorang putri petinggi perkebunan Belanda yang bernama “Marry”yang menurut sejarah sangat cantik yang dalam bahasa Belanda
adalah “Daahl”. Maka muncullah kata untuk nama kawasan perkebunan yang ada di Patumbak dengan nama Mariendal yang berarti sicantik
Marry.
2. Pendapat kedua, pada waktu tanah-tanah yang berada di Patumbak di
tanami kopi oleh Belanda yang kemudian di olah menjadi bubukbutiran kopi yang bermutu dan kualitas yang bagus serta rasa yang begitu enak
dan nikmat.sangkin enak dan nikmatnya bubukbutiran kopi tadi banyak dipasarkan di daerah Delitua tepatnya pajak Delitua dan pasar-pasar
lainnya. Karena pasar Delitua dan kehidupannya di dominasi oleh rakyat suku Karo maka untuk membedakan kopi dari daerah lain muncullah kata
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
“Merandal”yang dalam bahasa Karo berarti bagusbaik untuk sebutan
kopi dari salah satu kawasan Patumbak Mariendal. Kalau penjual ataupun pembeli menyebut kopi Merandal yang maksud adalah kopi yang
di hasilkan oleh perkebunan Belanda yang ada di daerah patumbak sekarang desa Mariendal. Dengan mutu kopi inilah yang berasal dari
satu daerah menjadi trend yang akhirnya di pakai menjadi nama sebuah daerah atau kawasan yaitu Merandal yang lantas lafalnya berubah
menjadinMariendal atau Marindal sumber : Arsip PKTPM. 4.1.2. Sejarah Perkebunan PTP N II
Pemerintah Belanda yang ada di Indonesia menuai kesuksesan dalam dalam sektor perkebunan, sehingga mereka mendirikanmembentuk secara besar-besaran
perusahaan perkebunan di daerah Sumatera Timur termasuk juga Marindal. Perkebunan-perkebunan yang di Belanda adalah berupa perkebunan kopi, tembakau,
dan rempah-rempah yang lebih di kenal dengan nama Deli May. Nama Deli May
dipakai karena pemerintah Belanda memakai lahan Sultan Deli. Tenaga kerja yang di
pekerjakan kebanyakan di rekrut dari pulau Jawa yang lebih dikenal dengan Kuli Kontrak. Inilah yang menjadi awal berkembangnya komunitas jawa di Sumatera,
khususnya Deli Serdang yang di awali dari sentral-sentral perkebunan. Setelah berakhirnya penjajahan Belanda, awal kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia bahwa kebun Marindal sampai tahun 1958 masih di kendalikan oleh perusahaan Belanda dengan jenis tanaman tembakau. Di awal kemerdekaan
Indonesia sebagai negara kesatuan, daerah Sumatera ingin membentuk Negara Serikat meskipun tidak diakui oleh negara. Pemerintah tetap menjalankan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
kekuasaannya dan menguasai wilayah serta daerah perkebunan, seperti salah satunya yaitu perkebunan Marindal I.
Pada tahun 1949pemerintah negara Sumatera Timur memberikan tanah-tanah bekas perkebunan Belanda kepada masyarakat untuk perluasan kampung dan ladang
yang biasa disebut Tanah Suguhan. Tanah yang di suguhkan tersebut yaitu mulai dri
pasar 3 sampai pasar 8 sebelah barat. Meskipuan banyak masyarakat yang telah dapat tanah suguhan tersebut, namun banyak juga masyarakat yang menggarap lahan bekas
perkebunan lainnya yaitu daerah pasar 1, 2, dan 5 dengan alasan mereka belum mendapatkan tanah suguhan.
Pada tahun 1954 pemerintah Indonesia, telah menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1954, tentang pendaftaran pendudukan tanah dan selanjutnya pemerintah
membuat Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah KTPPT yang lazim di sebut dengan KR.P.T. kartu tersebut di bagikan kepada masyarakat yang menduduki dan
menggarap tanah suguhan maupun tidak suguhan. Pada tahun 1961 Pemerintah Republik Indonesia membuat Undang-Undang Pokok Agraria dengan di
keluarkannya PP NO 10 tahun 1961 tentang hak-hak dan tata guna tanah. Pada tahun 1965 pemerintah memberikan Hak Guna Usaha kepada PPN. TD. III dengan SK. 24
HGU. 1965, tanggal 10 juni 1965. Inilah awal mulanya nama Perkebunan Marindal dengan nama PPN.
Pada tahun 1977-1982 bapak Bupati Deli Serdang mengeluarka SKT di atas tanah suguhan maupun tanah garapan di perkebunan Marindal tepatnya desa
Marindal I Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Penertiban tanah garapan dengan HGU ini kemudian di tindak lanjuti oleh sebuah
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
tim yang dibentuk dengan nama Tim Pembebasan Tanah Garapan TPTGA. Sekitar tahun 1981 dimulai pengukuran inventarisasi dari agraria TK I SUMUT dan
kemudian di terbitkan SK Gubsu dan ada penyelesaian sampai sertifikatnya. Dan selanjutnya pada tahun 1985-1989 nama perkebunan berubah nmenjadi
PPN Baru dengan jenis tanaman coklat. Dan pada tahun 1990-1995 nama perkebunan berubah kembali menjadi PTP IX, dan selanjutnya pada tahun 1996 berubah menjadi
PTP N II, dan sampai akhirnya terjadi reformasi pemerintahan pada tahun 1997, dimana menjelang berakhirnya HGU perkebunan Marindal, masyarakat berjuang
untuk mengambil hak garapannya sendiri maupun bekas ahli warisnya. Sehingga di ketahui bahwa lahan perkebunan yang dulunya di tanami kopi, tembakau, dan coklat,
kini berubah fungsi menjadi lahan pertanian masyarakat atau tepatnya tanaman Palawija.
4.1.3. Monografi Desa Marindal I
-Luas wilayah : Desa Marindal I kecamatan Patumbak Deli Serdang memiliki luas wilayah
810 ha atau 0,3 dari luas Sumatera Utara, desa Marindal I mempunyai sebelas dusun yang masing-masing dusun di kepalai oleh satu orang kepala dusun. Adapun
batas-batas wilayah desa Marindal adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara
: Kelurahan Harjosari II 2. Sebelah Selatan
: Desa L Lama 3. Sebelah Timur
: Desa Sigara-gara 4. Sebelah Barat
: Kelurahan Deli Tua -Kondisi Geografis Desa :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1. Ketinggian tanah dari permukaan laut : 35m
2. Curah Hujan : -
3. Suhu udara : 35 derajat celsius
-Orbitrasi 1. Jarak ke kecamatan
: 3km 2. Jarak ke kabupaten
: 20km 3. Jarak ke propinsi
: 9km 4. jarak ke ibu kota
: - -Pertanahan
Tabel 2. Status Pertanahan
No STATUS
TOTAL 1
Hak Milik 715 buah
2 Hak Guna Usaha
1 buah 3
Hak Guna Bangunan 6 buah
4 Hak PakaiGarap
1631 buah TOTAL
2353 buah sumber : hasil inventaris pemerintah desa tahun 2005
Dari tabel diatas maka dapat di lihat status tanah yang ada di desa Marindal I, maka persentase status tanah yang lebih banyak adalah sebagai hak pakai atau
garapan. Tetapi tidak menutup kemungkinan, berkaitan dengan adanya konflik tanah ini semakin banyak status tanah yang berupa garapan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1. Status 1. Hak milik
: 715 buah 2. Hak Guna Usaha
: 1 buah 3. Hak Guna Bangunan
: 6 buah 4. Hak pakaigarap
: 1631 buah 5. Hak lain-lain
: - 2. Tata Penggunaan Tanah
Tabel 3 Tata Penggunaan Lahan
No PENGGUNAAN
LUASha 1
Sawahladang 69 ha
2 Perkebunan
387,37 ha 3
perumahan 330,8 ha
4 Perkantoran
0,06 ha 5
Perindustrian 14
ha 6
Perikananpeternakan 5,5 ha
7 Olah Raga
3,08 ha 8
peribadatan 1,5 ha
9 Sosial
30,14 ha 10
Pendidikan 3,2 ha
11 Jalan
11,02 ha 12
Lain-lain -
Sumber : hasil inventaris pemerintahan desa 2005
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dari data diatas bahwa luas dari areal perkebunan sekitar 387,37 ha. Tentunya dengan data ini maka berkaitan dengan konflik tanah bisa menjadi dasar peneliti
untuk menelusuri tuntutan dari masing-masing pihak.
4.1.4. Komposisi Penduduk
Jumlah penduduk Marindal I sampai sekarang ini sebanyak 21.808 jiwa atau 5035 kepala keluarga.
Tabel 4 Nama Dusun, Etnis Mayoritas Dusun, dan Jarak Desa-Kota
NO NAMA DUSUN ETNIS MAYORITAS JARAK DARI KOTA
1 DUSUN I
JAWA 0 - 700 m
2 DUSUN II
BATAK 0 - 700 m
3 DUSUN III a
JAWA 0 - 1300 m
4 DUSUN III b
JAWA 0 - 1300 m
5 DUSUN IV
JAWA 0 - 1500 m
6 DUSUN V
JAWA 0 - 1700 m
7 DUSUN VI
JAWA 0 - 2600 m
8 DUSUN VII
JAWA 0 - 1950 m
9 DUSUN VIII
JAWA 0 - 2600 m
10 DUSUN IX
JAWA 0 - 3400 m
11 DUSUN X
JAWA 0 - 4500 m
Sumber : Kantor Kepala Desa Marindal I, 2007
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dri sebelas dusun di desa Marindal I kecamatan Patumbak, hanya satu yang etnisnya mayoritas Batak yaitu dusun dua. Selebihnya yaitu sepuluh dusun yang
mayoritas penduduknya etnis Jawa. Untuk memudahkan proses penyusunan datanya, maka komposisi penduduk
desa Marindal I akan dibagi kedalam beberapa bagian yaitu :
4.1.4.1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Dibawah ini adalah tabel komposisi penduduk desa Marindal I berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
1 2
Laki – laki Perempuan
10.780 jiwa 11.028 jiwa
46,45 53,54
Total 21808 jiwa 100
Sumber : Kantor Kepala Desa Marindal I, 2007 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk desa
Marindal I yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan
sebanyak 11.028 jiwa, sedangkan penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10.780 jiwa.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4.1.4.2. Berdasarkan Kelompok Usia
Komposisi penduduk desa Marindal I berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia
Kelompok Usia Tahun Jumlah
Persentase 0 - 15
16 - 25 26 - 60
61 6.506 orang
6.354 orang 7.945 orang
903 orang 30,28
26 38,77
4,95
Total 21.808 orang 100
Sumber : Kantor Kepala Desa Marindal I, 2007
4.1.4.3. Berdasarkan Agama
Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai dua kebutuhan yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani, kebutuhan tersebut saling berhubungan dan
harus seimbang. Agama termasuk kebutuhan rohani yang sangat penting karena turut mempengaruhi tata kehidupan sosial. Secara sosiologis agama mempunyai beberapa
fungsi diantaranya adalah fungsi edukatif, penyelamat, dan kontrol sosial social control.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 7 Komposisi Berdasarkan Agama
Agama Jumlah
Persentase Islam
16.986 77,74
Kristen 4.761
21,83 Hindu
41 0.28
Budha 20
0,15 Adven
- -
Total 21.808
100
Sumber : kantor Kepala Desa Marindal I Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa penduduk desa Marindal I yang
menganut agama Islam berjumlah 16.986, tentunya dengan data ini dapat disimpulkan bahwa penduduk desa Marindal I mayoritas beragama Islam.
4.1.4.3. Berdasarkan Suku
Tabel 8.
Kelompok Berdasarkan Suku NO
Wilayah Melayu
Karo Batak
Jawa Nias
Lain-lain
1. Dusun I
60 40
188 1985
50 35
2. Dusun II
10 172
288 40
80 50
3. Dusun IIIa
60 97
914 1460
195 390
4. Dusun IIIb
110 110
430 1249
106 102
5. Dusun IV
100 99
400 1374
107 137
6. Dusun V
169 39
28 1263
29 166
7. Dusun VI
40 25
221 1296
25 151
8. Dusun VII
30 30
80 767
20 40
9 Dusun VIII
65 28
206 1025
22 72
10. Dusun IX 80
25 158
1105 20
150 11. Dusun X
120 196
106 1258
14 20
12. Dusun XI 109
112 236
1615 11
198
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Sumber : Kantor Kepala Desa Marindal I Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa dari sebelas dusun di desa Marindal I
Kecamatan Patumbak, hanya satu dusun yaitu dusun dua memiliki pendudukl yang etnisnya mayoritas suku Batak. Selebihnya 10 dusun yang mayoritas penduduknya
adalah suku Jawa.
4.1.4.4. Persentase Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan
Tabel 9 NO Nama Dusun PertanianPerkebunan
Industri PNSABRI
1. I
30 1
2 2.
II -
- 1
3. IIIa
10 1
4 4.
IIIb 40
4 8
5. IV
16 4
20 6.
V 10
- 1
7. VI
6 80
1 8.
VII 60
30 5
9. VIII
30 25
2 10.
IX 30
40 4
11. X
55 6
2 12.
XI 45
5 3
Sumber : Kantor Kepala Desa Marindal I
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanianperkebunan sekitar 65, sektor industritransportasi 30, pegawai sipilABRI 5. Dari jumlah tersebut dapat
di simpulkan desa Marindal I merupakan daerah perkebunan.
4.1.4.5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel dibawah ini memperlihatkan pembagian jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan.
Tabel 10. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 6
7 Belum sekolah
Buta huruf Tidak tamat SD
SD SLTP
SLTA Perguruan Tinggi
2396 orang 903 orang
5365 orang 2195 orang
3015 orang 5711 orang
2223 orang 10,98
4,14 24,60
10,06 13,82
26,18 10,19
Total 21808 orang 100
Sumber : Kantor Kepala Desa Marindal I, 2007 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas jumlah penduduk desa
Marindal I hanya berpendidikan sampai tamat SLTA saja, yakni sebanyak 5711 orang. Namun penduduk yang belum sekolah juga cukup besar jumlahnya 2396
orang. Hal ini merupakan hal yang wajar apabila dilihat dari komposisi penduduk
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
berdasarkan usia, dimana penduduk yang berusia 16 tahun merupakan kelompok umur yang paling besar jumlahnya Tabel 6. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa tingkat pendidikan masyarakat di desa Marindal I Cukup rendah karena mayoritas penduduk hanya berpendidikan sampai tingkat SLTA saja dan masih
terdapat penduduk yang buta huruf.
4.1.4.6. Sarana dan Prasarana Desa
Untuk menunjang aktifitas masyarakat, di desa Marindal I terdapat berbagai sarana dan prasarana yang mendukung berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut kehidupan sehari-hari masyarakat di desa ini dapat berjalan dengan lebih baik.
Adapun sarana dan prasarana tersebut antara lain: Sarana Transportasi
Sarana transportasi ke desa dan dari desa Marindal I sudah cukup baik dan lancar. Masyarakat dahulunya berorientasi ke Delitua, kini beralih kepasar simpang
limun bahkan ke pusat pasar atau Sentral. Menurut seorang informan mandor Nitra, saat ini terdapat 40 unit mobil angkotan minibus Nitra dan Sudek 05 yang melewati
jalan desa ini yang menghubungkan antara Kotamadya Medan, dengan waktu tempuh sekitar 20-30 menit.
Sarana Pendidikan Sarana pendidikan sudah dapat dinikmati oleh masyarakat desa karena sudah
tersedianya sarana transportasi yang cukup memadai, yang menghubungkan desa ini dengan Kotamadya Medan. Di desa Marindal I saat ini terdapat 4 buah Sekolah Dasar
SD, adapun muridnya berasal dari dua desa yaitu Marindal I dan Mekar Sari
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Delitua. Pada Tahun Ajaran 20072008 terdapat 2391 siswa yang mengikuti pendidikan di sekolah ini. Saat ini terdapat 48 Empat puluh delapan orang tenaga
pengajar ditambah seorang kepala sekolah yang memberikan pengajaran di sekolah ini.
Sekolah Menengah Pertama SMP terdapat di desa Marindal I terdapat 2 buah dan di desa Delitua terdapat 5 buah SMP yang jaraknya mencapai 1-2 Km dari
desa Marindal I. Mereka biasanya berjalan kaki untuk mencapai sekolah ini. Sedangkan bagi masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya ke tingkat Sekolah
Menengah Atas SMA mereka harus ke kotamadya karena di desa Marindal I hanya terdapat sebuah Sekolah Tehnik Menengah Sawasta setingkat SMA dan Sekolah
Menengah Atas, sekolah tersebut kurang diminati warga karena fasilitas belajar mengajar yang tersedia masih kurang memadai.
Sarana Kesehatan Desa Marindal I kini mempunyai 5 buah klinik yang masing-masing dijaga
oleh seorang bidan desa dan di bantu oleh beberapa bidan lainnya, berdasarkan pengamatan penulis masyarakat begitu berminat untuk berobat di klinik ini karena
menurut mereka biaya berobat disini sangat murah. Seorang informan mengatakan ia tidak menyesal berobat di klinik tersebut karena biaya yang dikenakan oleh bidan
tersebut sangat murah, pada saat ia berobat ia dikenakan biaya sebanyak Rp.25.000,-. Saat ini warga desa Marindal I masih ada yang menemui dukun apabila ingin berobat.
Namun bila ingin melahirkan, masyarakat lebih memilih berobat ke bidan dari pada ke dukun beranak. Sebagian dari warga yang kurang mampu di desa Marindal I
diberikan Kartu Sehat secara gratis oleh Pemerintah Daerah Deli Serdang, kartu
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat digunakan untuk berobat secara gratis di Puskesmas yang ada di Kecamatan. Ketika penulis melakukan observasi di lapangan, penulis melihat petugas
dari Dinas Kesehatan Marindal I yang datang memberikan layanan kesehatan gratis bagi warga pemegang kartu sehat, semestinya mereka datang ke desa ini sekali dalam
seminggu. Adanya pelayanan kesehatan gratis ini disambut dengan antusias oleh warga karena mereka merasa cukup terbantu.
Di desa Marindal I, sarana air bersih sudah sangat bagus, baik itu untuk masak, cuci, dan kakus MCK. Karena masyarakat desa masing-masing memiliki
sumur yang di bantu dengan mesin ataau sumur bor. Meskipun ada beberapa warga lainnya yang harus ke sungai atau ke Wc Mesjid apabila ingin buang hajat. Sarana air
bersih yang ada di desa ini sudah sangat memadai, tanpa harus di bantu oleh sarana air bersih yang berasal dari Pemerintah. Kebersihan air yang terdapat hampir seluruh
rumah warga sangat membantu bagi warga karena airnya selalu lancar dan jernih baik siang maupun malam hari sehingga warga bisa mengambil air minum untuk dimasak
kapan saja, selain untuk air minum sarana air bersih tersebut digunakan warga untuk mencuci piring dan mengambil wudhu.
Sarana Peribadatan Di desa ini terdapat 7 buah Mesjid dan 8 buah mussollah yang berdiri kokoh
di setiap dusun yang terdapat di desa Marindal I, ada 1 mesjid yang sangat bagus untuk ukuran desa, meskipun pembangunannya belum selesai tapi mesjid tersebut
bisa di bilang mesjid terbesar di desa Marindal I. Hampir setiap mesjid dan Mussollah mempunyai petugas adzan sehingga shalat berjamaah dapat dilaksanakan pada setiap
waktu shalat..
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Sarana Sosial Kemasyarakatan Di desa Marindal I terdapat berbagai organisasi kemasyarakatanlembaga
sosial seperti Serikat Tolong Menolong STM berupa perkumpulan PUJAKESUMA Putra Jawa Kelahiran Sumatera, kelompok pengajian kaum Ibu yang melakukan
kegiatan pengajian pada setiap hari kamis sore, dan Perkumpulan muda mudi yang terdiri dari remaja mesjid. Perkumpulan Muda-mudi ini mempunyai kegiatan seperti
melakukan pengajiantakdziah jika ada keluarga yang mendapat musibahkemalangan di desa, membantu pelaksanaan pesta perkawinan di desa, melakukan gotong-royong
membersihkan jalan desa atau gotong-royong membersihkan saluran air untuk Mesjid, dan melakukan kegiatan Olahraga seperti Bola kaki.
Sarana Komunikasi Saat ini desa Marindal I tersedia jaringan telepon rumah, dan sudah beberapa
tahun ini warga mulai membeli Handphone sebagai alat komunikasi mereka. Warga lainnya apabila ingin menelepon saudaranya yang berada di perantauan mereka harus
ke wartel yang terdapat hampir di setiap dusun.
4. 2. Profil Informan