Tabel 4.1 Jumlah Sampel Yang Dibutuhkan Setiap Posyandu
No Posyandu
Jumlah Populasi Balita Usia 6-18
Bulan di Setiap Posyandu
Rumus Sampel Jumlah
sampel yang dibutuhkan
setiap posyandu
1 Nusa indah
30 orang 3066526
3 orang 2
Melati I 45 orang
4566526 5 orang
3 Melati II
31 orang 3166526
4 orang 4
Kemuning 20 orang
2066526 3 orang
5 Rose I
17 orang 1766526
2 orang 6
Rose II 30 orang
3066526 4 orang
7 Sasmita jaya
18 orang 1866526
2 orang 8
Mawar I 24 orang
2466526 3 orang
9 Mawar II
21 orang 2166526
3 orang 10
Dahlia 30 orang
3066526 4 orang
11 Sinar pamulang
25 orang 2566526
3 orang 12
Puri pamulang 30 orang
3066526 4 orang
13 Aster
22 orang 2266526
3 orang 14
Sedap malam 11 orang
1166526 2 orang
15 Cempaka
31 orang 3166526
4 orang 16
Kenanga I 28 orang
2866526 3 orang
17 Anggrek
24 orang 2466526
3 orang 18
Anyelir 18 orang
1866526 2 orang
19 Teratai
22 orang 2266526
3 orang 20
Kenanga II 20 orang
2066526 3 orang
21 Flamboyan
29 orang 2966526
3 orang
Jumlah 526 orang
66 orang
Sumber: Data Posyandu 2014
3. Metode pengambilan sampel Proses pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik
Cluster Sampling atau sampling daerah. Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok cluster. Tiap
individu di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Pengambilan sampel dilakukan melalui dua tahapan, yang pertama adalah dengan
pengambilan Kelurahan dari wilayah kerja puskesmas Kecamatan, setelah itu dilakukannya penentuan penentuan sampel dari setiap Kelurahan yang terpilih,
lalu untuk menentukan responden menjadi sampel penelitian menggunakan tabel acak.
4.4 Instumen Penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner, semi kuantitatif food frequency FFQ yang berisikan daftar bahan makanan sumber energi,
protein, lemak, besi dan seng yang memiliki kadar zat tinggi dari masing masing sumber yang diperlukan untuk penelitian, frekuensi penggunaan bahan makanan
pada periode tertentu dan porsi per setiap kali konsumsi sesuai dengan Ukuran Rumah Tangga URT. Jika responden sudah menjawab bahan makanan yang
dikonsumsi sesuai dengan frekuensi penggunaan bahan makanan tersebut maka responden juga akan ditanya berapa porsi rata-rata bahanan makanan yang
dikonsumsi per setiap kali makannya sesuai ukuran rumah tangga.
Kuesioner semi kuantitatif FFQ yang sudah terisi akan diolah dengan langkah pertama yaitu mengalikan antara frekuensi penggunaan bahan makanan
dengan porsi rata-rata bahan makanan yang dikonsumsi tersebut per setiap kali makan. Dari perhitungan tersebut akan diperoleh hasil banyaknya makanan yang
dimakan dalam ukuran gram per hari dengan cara setiap hasil perhitungan akan dibagi 1 jika responden menjawab frekuensi konsumsi bahan makanannya dalam
waktu per hari, dibagi 7 jika responden menjawab frekuensi konsumsi bahan makanannya dalam waktu per minggu, dibagi 30 jika responden menjawab
frekuensi konsumsi bahan makanannya dalam waktu per bulan, dan dibagi 365 jika responden menjawab frekuensi konsumsi bahan makanannya dalam waktu
per tahun. Hasil tersebut kemudian dikalikan dengan banyaknya kadar gizi energi,
lemak, protein, besi dan seng, yang terkandung dalam per 100 gr bahan makanan. Selanjutnya nutrisurvei untuk menganalisis asupan jumlah energi, protein, lemak,
besi dan seng yang dikonsumsi dalam satu hari dan asupan zat gizi tersebut dibandingkan dengan kebutuhan masing-masing individu dan dikategorikan
menjadi kurang dan cukup. Pengukuran perkembangan motorik kasar menggunakan tes denver II
yang disesuaikan dengan umur, kemudian hasil tes diskoring dengan kategori lulus, gagal dan menolak. Hasil skoring kemudian diinterpretasi dengan kategori
lebih bila anak lulus pada item tes yang terletak di kanan garis umur; normal bila anak gagal atau menolak melakukan suatu item tes di sebelah kanan garis umur
atau anak dapat lulus, gagal atau menolak tes dimana garis umur terletak diantara
25 dan 75 ; peringatan bila anak gagal atau menolak melakukan item tes dimana garis umur terletak pada atau antara 75 sampai 90 ; dan keterlambatan
bila anak menolak atau gagal melakukan item tes yang terletak di sebelah kiri garis umur.
4.5 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan observasi menggunakan
kuesioner yang mencakup pertanyaan mengenai asupan makanan energi, karbohidrat, lemak, protein, besi dan seng dan pertanyaan dan pemantauan
mengenai perkembangan motorik kasar anak berdasarkan usia anak.
4.6 Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer. Adapun untuk tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
pengolahan data primer dari variabel dependen dan variabel independen adalah sebagai berikut:
1. Editing
Proses editing dilakukan setelah kuesioner terkumpul. Editing data dilakukan dengan pemeriksaan kelengkapan, kesinambungan dan
keseragaman data. 2.
Coding
Proses koding dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data perlu disederhanakan yaitu dengan simbol-
simbol tertentu untuk setiap jawaban pengkodean. 3. Entry data
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan sudah dilakukan pengkodingan, langkah selanjutnya adalah memproses data agar dianalisis.
Pemprosesan data dilakukan dengan meng-entry data dari kuesioner kedalam komputer dengan menggunakan program komputer
4. Cleaning data Kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada
kesalahan atau tidak.
4.7 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini berupa analisis univariat dan bivariat.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendapat gambaran distribusi responden yang dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
diinterpretasikan secara deskriptif. Analisis data univariat dilakukan pada setiap variabel. Variabel dependen yaitu status perkembangan
motorik kasar anak, dan variabel independennya yaitu asupan zat gizi seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, besi Fe dan seng Zn.