Penilaian Perkembangan Motorik Pada Anak

b. F Fail gagal: apabila anak gagal atau tidak dapat melakukan tes kemampuan yang diberikan atau dari laporan ibupengasuh yang tepat dan dapat dipercaya. c. No No Opportunity tidak ada kesempatan: anak tidak mampu melakukan kemampuan tes yang diberikan karena ada hambatan. d. R Resufal menolak: anak menolak untuk melakukan tes. e. B By Report dengan bantuan orang tua: anak melakukan tes dengan bantuan orang tua. Apabila anak dapat melakukannya maka lulus, sedangkan apabila anak tidak dapat melakukannya berarti gagal. Setelah itu dihitung berapa jumlah P, F dan sebagainya. Berdasarkan pedoman hasil tes diklasifikasikan dalam normal, suspect dan tidak dapat diuji. 1 Normal, jika; lulus semua tes kemampuan yang diberikan atau tidak terdapat keterlambatan; ada 1 peringatan. 2 Suspect, jika; ada dua atau lebih peringatan atau 1 keterlambatan atau lebih pada satu sektor. 3 Tidak normal, jika; apabila ada sektor menolak 1 atau lebih dari item yang berada di sebelah garis umur; menolak lebih dari 1 item pada area 75- 90.

2.2 Kebutuhan Gizi Anak Balita

Supariasa 2001 menjelaskan gizi merupakan ilmu mengenai makanan, zat makanan dan komponen lainnya, sedangkan zat gizi merupakan bagian dari makanan. Gizi merupakan suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpangan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Makanan dan zat gizi adalah balok pembangun yang membantu membentuk gigi, tulang dan otot yang kuat, jaringan yang sehat, perkembangan saraf otak dan sistem daya tahan tubuh. Setiap hari anak perlu mendapatkan zat gizi dari makanan. Tidak ada satu jenis makanan yang menyediakan semua zat gizi yang dibutuhkan anak, yang paling baik adalah memberikan aneka ragam makanan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan zat gizi Supariasa, 2001. Kebutuhan gizi adalah angka kecukupan yang diperlukan setiap individu dalam memenuhi nutrisi untuk melakukan aktifitas. Setiap individu memiliki angka kebutuhan gizi berbeda-beda, berdasarkan usia dan jenis kelamin. Kebutuhan gizi setiap individu tercantum dalam angka kecukupan gizi atau disingkat dengan AKG. Angka Kecukupan Gizi untuk anak balita dibedakan menjadi kelompok umur, untuk anak usia 6-11 bulan kebutuhan energinya sebesar 650 kkal, 16 gram untuk protein, 7 mg untuk kebutuhan besi, sedangkan zinc 7,9 mg. Usia 12-36 bulan kebutuhan energi meningkat menjadi 1000 kkal, 25 gram protein, 8 mg besi dan 8,3 mg zinc. Semakin tinggi usia anak, semakin meningkat pula kebutuhan asupan gizi yang wajib diperoleh anak. Selain ukuran berdasarkan Angka Kecukupan Gizi, Husin 2008 menjelaskan zat-zat gizi yang dibutuhkan anak dalam masa tumbuh kembang, berikut ini adalah zat- zat tersebut: 1. Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang terdiri dari dua jenis yaitu karbohidrat sederhana gula, pasir dan gula merah sedangkan karbohidrat kompleks tepung, beras, jagung, gandum. 2. Protein untuk pertumbuhan, terdapat pada ikan, susu, telur, kacang- kacangan, tahu dan tempe. 3. Lemak terdapat pada margarin, mentega, minyak goreng, lemak hewan atau lemak tumbuhan. 4. Vitamin adalah zat-zat organik yang kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya dapat dibentuk oleh tubuh. a. Vitamin A untuk pertumbuhan tulang, mata dan kulit yaitu mencegah kelainan bawaan, vitamin terdapat dalam susu, keju, mentega, kuning telur, minyak ikan, sayuran dan buah-buahan segar wortel, pepaya, mangga, daun singkong, daun ubi jalar. b. Vitamin B untuk menjaga sistem susunan saraf agar berfungsi normal, mencegah penyakit beri-beri dan anemia. Vitamin ini terdapat di dalam nasi, roti, susu, daging dan tempe. c. Vitamin C berguna untuk pembentukan integritas jaringan dan peningkatan penyerapan zat besi, untuk menjaga kesehatan gusi, jenis vitamin C banyak terdapat pada mangga, jeruk, pisang, nangka. 5. Mineral berguna untuk menumbuhkan dan memperkuat jaringan serta mengatur keseimbangan cairan tubuh. a. Zat besi berguna dalam pertumbuhan sel-sel darah merah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Zat ini terdapat dalam daging, ikan dan hati ayam. b. Kalsium berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Zat ini terdapat dalam susu sapi. c. Yodium berguna untuk menyokong susunan saraf pusat berkaitan dengan daya pikir dan mencegah kecacatan fisik dan mental. Zat ini terdapat dalam rumput laut dan sea food.

2.3 Hubungan Asupan Gizi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak

Asupan gizi merupakan kebutuhaan anak yang berperan dalam proses tumbuh kembang terutama dalam perkembangan otak. Kemampuan anak untuk dapat mengembangkan kemampuan saraf motoriknya adalah melalui pemberian asupan gizi yang seimbang. Pemberian asupan gizi seimbang ini sangat berperan dalam tumbuh kembang anak mulai dari janin dalam kandungan, balita, anak usia sekolah, remaja bahkan sampai dewasa Zaviera, 2008. Budiarti, et al 2011 menerangkan bahwa asupan gizi sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, baik perkembangan motorik kasar atau motorik halus. Selanjutnya menurut Susanthy, et al 2012 juga mengklasifikasikan asupan gizi yang penting untuk fungsi motorik, yaitu energi, protein, seng dan besi.

2.3.1 Energi

Tubuh manusia membutuhkan pasokan energi yang terus menerus layaknya seperti mesin. Membutuhkan energi untuk kelangsungan hidupnya,

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA BAYI DAN BALITA (0-59 BULAN) DI PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG

0 8 25

Hubungan Status Gizi Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar Anak (Gross Motor) Pada Anak Usia 6 Sampai 24 Bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tahun 2014

4 35 158

Hubungan Asi eksklusif terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 0-12 bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah tahun 2013

0 6 66

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 6 17

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-5 Tahun di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta.

0 1 17

PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 7 – 24 BULAN DI POSYANDU Pengaruh Status Gizi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia 7 – 24 Bulan Di Posyandu Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2012

0 3 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA.

0 0 15

Pengaruh Gizi Kurang dan Gizi Baik Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3 18 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Palembang Tahun 2006

0 0 7

PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK 5-6 TAHUN DI TK MUJAHIDIN

1 10 8