KERANGKA KONSEP DEFENISI OPERATIONAL Asupan Gizi Defenisi Operasional Variabel

43 Asupan Lemak Banyaknya lemak yang dikonsumsi dalam makanan dan minumam dalam satu hari. Wawancara Kuesioner semi FFQ 1. Cukup , bila ≤ 30 dari energi total 2. Lebih , bila 30 dari energi total WNPG, 2004 Ordinal Asupan Karbohidrat Banyaknya karbohidrat yang dikonsumsi dalam makanan dan minumam dalam satu hari. Wawancara Kuesioner semi FFQ 1. Kurang, bila 80 AKG 2. Cukup, bila ≥ 80 AKG WNPG, 2004 Ordinal Asupan Seng Zn Banyaknya seng yang dikonsumsi dalam makanan dan minumam dalam satu hari. Wawancara Kuesioner semi FFQ 1. Kurang, bila 80 AKG 2. Cukup, bila ≥ 80 AKG WNPG, 2004 Ordinal 44 Asupan Besi Fe Banyaknya besi yang dikonsumsi dalam makanan dan minumam dalam satu hari. Wawancara Kuesioner semi FFQ 1. Kurang, bila 80 AKG 2. Cukup, bila ≥ 80 AKG WNPG, 2004 Ordinal

3.3 Hipotesis Penelitian

a. Ada hubungan antara asupan energi dengan status perkembangan motorik kasar usia 6-18 bulan di Kelurahan Pamulang Barat tahun 2014. b. Ada hubungan antara asupan protein dengan status perkembangan motorik kasar usia 6-18 bulan di Kelurahan Pamulang Barat tahun 2014. c. Ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan status perkembangan motorik kasar usia 6-18 bulan di Kelurahan Pamulang Barat tahun 2014. d. Ada hubungan antara asupan lemak dengan status perkembangan motorik kasar usia 6-18 bulan di Kelurahan Pamulang Barat tahun 2014. e. Ada hubungan antara asupan seng Zinc dengan status perkembangan motorik kasar usia 6-18 bulan di Kelurahan Pamulang Barat tahun 2014. f. Ada hubungan antara asupan besi Fe dengan status perkembangan motorik kasar usia 6-18 bulan di Kelurahan Pamulang Barat tahun 2014. 46

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study. Pendekatan ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen pada sampel dari suatu populasi pada saat ini dalam waktu yang sama dengan tujuan untuk mengetahui hubungan asupan gizi dengan perkembangan motorik kasar anak. Variabel independen yaitu asupan zat gizi yang terdiri dari energi, karbohidrat, lemak, protein, besi Fe dan seng Zinc, sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah status perkembangan motorik kasar pada anak usia 6-18 bulan di Kelurahan Pamulang Barat tahun 2014. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pamulang Barat dan dilaksanakan mulai bulan April sampai bulan Desember 2014.

4.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 6-18 bulan yang berada di Kecamatan Pamulang dengan jumlah 526 anak. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Sampel penelitian adalah anak usia 6-18 bulan yang berada dilokasi penelitian yang berjumlah 66 orang anak. Penentuan sampel dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi, yaitu: Keterangan: n = Jumlah sampel = derajat kemaknaan α = 5 = 1,96 = kekuatan uji = 90 = 1,28 P = P1 + P22 = 0,4 + 0,062 = 0,23 P1 = proporsi asupan energi kurang pada anak dengan perkembangan motorik tidak normal 0,4Susanthy,2012 P2 = proporsi asupan energi cukup pada anak dengan perkembangan motorik tidak normal 0,06Susanthy, 2012 Deff design effect = rasio antara varians pada sampel kompleks dengan varians. Design Effect diperlukan dalam perhitungan jumlah sampel jika pengambilan sampel dilakukan tidak dengan cara SRS simple random sampling, namun dengan desain sampel kompleks seperti stratifikasi, klaster atau gabungan stratifikasi dan klaster, karena varians pada desain sampel kompleks lebih besar dibandingkan varians pada desain SRS. Untuk mendapatkan variasi yang sama dengan SRS dibutuhkan sampel yang lebih besar, oleh karena itu Deff dimasukkan dalam perhitungan. Sebenarnya Deff hanya dapat diketahui setelah ada hasil penelitian, oleh karena itu digunakan Deff dari penelitian sebelumnya atau menggunakan asumsi, dalam penelitian ini digunakan asumsi deff sebesar 2 Ariawan, 1998. Hasil perhitungan sampel adalah n = { 1,96√2. 0,231-0,23 + 1,28√0,41-0,4 +0,06 1-0,06} 2 Deff 0,4-0,06 2 n = 30 orang n = 30 x 2 = 60 Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh jumlah sampel minimal sebanyak 60 orang dengan pertimbangan jumlah sampel yang missing, dan untuk mengatasi sampel droup out, maka ditambahkan 10 dari jumlah sampel yang dibutuhkan. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 66 anak usia 6-18 bulan yang berada di Kecamatan Pamulang. Karena anak usia 6-18 bulan tidak mampu menjawab pertanyaan pada kuesioner, maka yang menjadi responden pada penelitian ini adalah ibu, ayah atau pengasuh yang mempunyai anak usia 6- 18 bulan dengan tidak sedang menderita penyakit pada saat dilakukannya penelitian.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA BAYI DAN BALITA (0-59 BULAN) DI PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG

0 8 25

Hubungan Status Gizi Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar Anak (Gross Motor) Pada Anak Usia 6 Sampai 24 Bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tahun 2014

4 35 158

Hubungan Asi eksklusif terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 0-12 bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah tahun 2013

0 6 66

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 6 17

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-5 Tahun di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta.

0 1 17

PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 7 – 24 BULAN DI POSYANDU Pengaruh Status Gizi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia 7 – 24 Bulan Di Posyandu Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2012

0 3 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA.

0 0 15

Pengaruh Gizi Kurang dan Gizi Baik Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3 18 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Palembang Tahun 2006

0 0 7

PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK 5-6 TAHUN DI TK MUJAHIDIN

1 10 8