2.3.6 Besi Fe
Besi atau Fe merupakan mineral mikro yang paling banyak di dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa.
Meskipun luas, namun masih mengalami kekurangan zat besi yang sangat berpengaruh terhadap produktifitas kerja, penampilan kognitif dan sistem
kekebalan tubuh Almatsier, 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi besi seperti tanin yang
merupakan polifenol dan terdapat didalam teh, kopi, dan beberapa jenis sayuran dan buah juga menghambat absorpsi besi dengan cara mengikatnya. Serat serelia
dan asam oksalat di dalam sayuran menjadi penghambat penyerapan besi. Sedangkan asam organik seperti vitamin C sangat membantu penyerapan besi
Almatsier, 2009. Berikut kebutuhan besi untuk anak usia 6-18 bulan:
Tabel 2.6 Kebutuhan Besi Anak Usia 6-18 Bulan Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi
2013 Rata-rata Perhari No
Kelompok Umur Besi mg
1 0-6 bulan
+5 2
7-11 bulan 7
4 12-18 bulan
8 Sumber: LIPI, AKG 2013
Susanthy, et al 2012 menyatakan bahwa mineral besi dan seng merupakan zat gizi esensial yang berperan dalam fungsi motorik. Besi berperan
dalam sistesis monoamine, metabolisme energi di neuron dan sel glia, mielinisasi, sistem neurotransmitter dan metabolisme dopamine. Seng berperan dalam
pelepasan DNA dan neurotransmitter.
Menurut Husaini 2000 dalam Yekti 2008 menyatakan bahwa kekurangan asupan gizi seperti zat besi menyebabkan berbagai keterbatasan antara
lain pertumbuhan mendatar, berat, dan tinggi badan menyimpang dari pertumbuhan normal. Keadaan ini berintegrasi dengan keterlambatan dalam
perkembangan motorik anak. Efek defisiensi besi diduga menyebabkan gangguan pembentukan myelin, fungsi neurotransmiter dan gangguan metabolisme otak
Sunartini, 2009.
2.4 Penilaian Asupan Gizi
Penilaian ini dilakukan dengan mengumpulkan data konsumsi makanan yang dapat memberikan gambaran tentang konsumsi zat gizi pada masyarakat,
keluarga dan individu. Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan penelitian, jumlah responden yang diteliti, umur dan jenis kelamin responden,
keadaan sosial ekonomi, ketersedian dana dan tenaga. Berikut metode pengukuran konsumsi makanan untuk individu, antara lain:
a. Recall 24 jam. Metode ini sesuai dengan namanya, yaitu mencatat jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu.
Disini responden akan menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu.
b. Estimasi Food Records. Metode ini biasa disebut dengan food records atau dietary records yang digunakan untuk jumlah dikonsumsi. Responden
akan mencatat semua yang ia makan dan minum setiap kali sebelum