Seng Zn Hubungan Asupan Gizi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak

Menurut Husaini 2000 dalam Yekti 2008 menyatakan bahwa kekurangan asupan gizi seperti zat besi menyebabkan berbagai keterbatasan antara lain pertumbuhan mendatar, berat, dan tinggi badan menyimpang dari pertumbuhan normal. Keadaan ini berintegrasi dengan keterlambatan dalam perkembangan motorik anak. Efek defisiensi besi diduga menyebabkan gangguan pembentukan myelin, fungsi neurotransmiter dan gangguan metabolisme otak Sunartini, 2009.

2.4 Penilaian Asupan Gizi

Penilaian ini dilakukan dengan mengumpulkan data konsumsi makanan yang dapat memberikan gambaran tentang konsumsi zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan penelitian, jumlah responden yang diteliti, umur dan jenis kelamin responden, keadaan sosial ekonomi, ketersedian dana dan tenaga. Berikut metode pengukuran konsumsi makanan untuk individu, antara lain: a. Recall 24 jam. Metode ini sesuai dengan namanya, yaitu mencatat jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Disini responden akan menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu. b. Estimasi Food Records. Metode ini biasa disebut dengan food records atau dietary records yang digunakan untuk jumlah dikonsumsi. Responden akan mencatat semua yang ia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam ukuran rumah tangga atau menimbang dalam ukuran berat gram dalam jangka waktu tertentu secara berturut-turut. c. Penimbangan Makanan food weighing. Metode ini melakukan penimbangan dan pencatatan seluruh makanan dikonsumsi responden selama 1 hari. Penimbangan bisa dilakukan beberapa hari, tergantung dari tujuan, dana, dan tenaga yang tersedia. d. Dietary History. Bersifat kualitatif karena memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan pengamatan dalam waktu yang cukup lama. e. Frekuensi Makanan food frequency. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun.

2.5 Kerangka Teori

Gangguan motorik Gangguan impuls saraf otak rendah Asupan protein Asam amino esensial rendah neurotranmitter Asupan Besi Fe dan Seng Zn Pembentukan mielin Bahan pembentuk Sumber : Lind, 2004, Black MM, 2004, Susanthy, 2012 Asupan energi, karbohidrat dan lemak 40

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1 KERANGKA KONSEP

Berdasarkan uraian mengenai perkembangan motorik anak yang telah dijelaskan pada tinjauan kepustakaan, dapat dijelaskan bahwa masalah gizi merupakan masalah yang komplek. Pada penelitian ini variabel yang diteliti adalah hubungan asupan gizi terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 6- 18 bulan. Asupan gizi meliputi asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, besi dan seng. Penelitian ini hanya dikhususkan terhadap asupan gizi terhadap perkembangan motorik kasar anak balita. Karena pemberian asupan gizi berperan dalam tumbuh kembang anak dan pematangan perkembangan sistem saraf otak yang menjadi pengatur atau pusat kordinasi kemampuan motorik anak. Jadi, variabel independen yang akan diteliti adalah asupan makanan dan variabel dependen yang diteliti adalah perkembagan motorik anak. Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 DEFENISI OPERATIONAL Asupan Gizi

 Energi  Protein  Lemak  Karbohidrat  Zinc Seng  Fe Besi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA BAYI DAN BALITA (0-59 BULAN) DI PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG

0 8 25

Hubungan Status Gizi Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar Anak (Gross Motor) Pada Anak Usia 6 Sampai 24 Bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tahun 2014

4 35 158

Hubungan Asi eksklusif terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 0-12 bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah tahun 2013

0 6 66

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 6 17

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-5 Tahun di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta.

0 1 17

PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 7 – 24 BULAN DI POSYANDU Pengaruh Status Gizi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia 7 – 24 Bulan Di Posyandu Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2012

0 3 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA.

0 0 15

Pengaruh Gizi Kurang dan Gizi Baik Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3 18 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Palembang Tahun 2006

0 0 7

PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK 5-6 TAHUN DI TK MUJAHIDIN

1 10 8