Proses koding dilakukan untuk  memudahkan dalam pengolahan data, semua  jawaban  atau  data  perlu  disederhanakan  yaitu  dengan  simbol-
simbol tertentu untuk setiap jawaban pengkodean. 3.  Entry data
Setelah  semua  isian  kuesioner  terisi  penuh  dan  sudah  dilakukan pengkodingan, langkah selanjutnya adalah memproses data agar dianalisis.
Pemprosesan  data  dilakukan  dengan  meng-entry  data  dari  kuesioner kedalam komputer dengan menggunakan program komputer
4.  Cleaning data Kegiatan  pengecekan  kembali  data  yang  sudah  di-entry  apakah  ada
kesalahan atau tidak.
4.7 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini berupa analisis univariat dan bivariat.
1.   Analisis Univariat
Analisis  univariat  digunakan  untuk  mendapat  gambaran  distribusi responden  yang  dibuat  dalam  bentuk  tabel  distribusi  frekuensi  dan
diinterpretasikan  secara  deskriptif.  Analisis  data  univariat  dilakukan pada  setiap  variabel.  Variabel  dependen  yaitu  status  perkembangan
motorik kasar anak, dan variabel independennya yaitu asupan zat  gizi seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, besi Fe dan seng Zn.
2.  Analisis Bivariat Analisis  data  bivariat  dilakukan  untuk  melihat  apakah  ada
hubungan  yang  bermakna  antara  variabel  dependen  yaitu  status perkembangan  motorik  kasar  anak  dengan  variabel  independen    yaitu
asupan  zat  gizi  seperti  energi,  protein,  lemak,  karbohidrat,  besi  Fe dan seng Zn. Analisis ini menggunakan uji chi square.
Secara  statistik  dalam  penelitian  ini  disebut  ada  hubungan  yang bermakna  atau  signifikan  antara  variabel  independen  dan  variabel
dependen  yaitu  apabila  nilai  P value  ≤  0,05  dan  jika  nilai  P  value
0,05 artinya variabel dependen dan variabel independen tidak memiliki hubungan yang bermakna.
55
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Analisis Univariat
Analisisi  univariat  dilakukan  untuk  mendapatkan  gambaran  dari  variabel yang  diteliti.  Analisis  univariat  menampilkan  distribusi  frekuensi  dari  masing-
masing  variabel  yang  terdiri  dari  variabel  independen  dan  variabel  dependen. Hasil analisis univariat adalah sebagai berikut.
5.1.1 Gambaran Asupan Energi Pada Anak Usia 6-18 Bulan Di Kelurahan
Pamulang Barat Tahun 2014
Data mengenai gambaran asupan energi pada anak usia 6-18 bulan dibagi menjadi dua kategori yaitu energi kurang
≤ 80 AKG dan energi
cukup  80 AKG dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini: Tabel 5.1
Distribusi Konsumsi Energi Anak Usia 6-18 Bulan di Kelurahan Pamulang Barat Kota Tangerang Selatan Tahun 2014
Berdasarkan  Tabel  5.1  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  paling banyak anak usia 6-18 bulan memiliki konsumsi energi  yang kurang atau
di bawah AKG dengan persentase sebesar 72,7, sementara hanya 27,3 anak  yang  mengkonsumsi  energinya  cukup  atau  diatas  AKG.  Hal  ini
Konsumsi Energi Jumlah n
Kurang 48
72,7 Cukup
18 27,3
Total 66
100