-  Merespon dengan riang gembira ketika diberikan stimulus. -  Menggoyangkan kedua kakinya.
-  Dapat merangkak. b.  Kelompok Usia 9 Bulan:
-     Mengangkat dan menurunkan bokong serta punggungnya. -   Dapat duduk dengan sendiri selama 60 detik.
- Dapat merangkak.
-     Dapat mencoba berdiri dengan berpegangan. c.  Kelompok Usia 12 Bulan:
-  Anak  dapat  berdiri  selama  30  detik  atau  lebih  dengan  berpegangan pada kursimeja.
-  Anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan. -  Anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan.
d.  Kelompok Usia 15 Bulan: -  Anak dapat berjalan sendiri atau jalan dengan berpegangan.
-  Anak dapat berdiri sendiri tanpa pegangan selama kira-kira 5 detik. -  Anak  dapat  berdiri  sendiri  tanpa  berpegangan  selama  30  detik  atau
lebih. -  Tanpa  pegangan  atau  menyentuh  lantai,  apakah  anak  dapat
membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali.
-  Anak  dapat  berjalan  di  sepanjang  ruangan  tanpa  jatuh  atau  terhuyun- huyun.
e.  Kelompok Usia 18 Bulan: -  Anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik.
-  Anak  dapat  berdiri  sendiri  tanpa  berpegangan  selama  30  detik  atau lebih.
-  Tanpa  pegangan  atau  menyentuh  lantai,  apakah  anak  dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri
kembali. -  Anak  dapat  berjalan  di  sepanjang  ruangan  tanpa  jatuh  atau  terhuyun-
huyun.
2.1.5  Penilaian Perkembangan Motorik Pada Anak
Dalam  Moersintowarti  2002  menyatakan  bahwa  perkembangan  anak pada  fase  awal  dibagi  menjadi  4  aspek  kemampuan  fungsional  yaitu  motorik
kasar,  motorik  halus  dan  penglihatan,  berbicara  bahasa  dan  pendengaran,  sosial emosi dan perilaku.
Kemajuan  perkembangan  pada  anak  ditentukan  oleh  pencapaian kemampuan fungsionalnya dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.  Terdapat  pola  kemajuan  perkembangan  yang  nyata  dan  konsisten  dan dapat  digambarkan  dalam  patokan  kemampuan  perkembangan  berjenjang
yang penting. b.  Kemajuan
perkembangan untuk
setiap kemampuan
selalu dipertimbangkan dalam jangka panjang terhadap waktu.
c.  Terdapat skala waktu yang lebar dalam rentang yang normal.
d.  Angka median umur untuk kemampuan menunjukan bahwa 50 populasi standar  akan  mencapai  tingkatan  kemampuan  tersebut,  akan  tetapi  tidak
menunjukan apakah seseorang berada di luar rentang normal. e.  Batasan  usia  menunjukan  bahwa  suatu  patokan  kemampuan  sudah  harus
dicapai,  batas  ini  penting  untuk  memonitor  perkembangan,  bila  gagal mencapainya  memberikan  petunjuk  untuk  segera  melakukan  penilaian
yang lebih rinci, pemeriksaan dan intervensi. Penilaian perkembangan anak dilakukan pada program kegiatan surveilans
dan  skrining,  kepedulian  orang  tua,  dan  oleh  para  professional  di  bidang perkembangan  anak.  Salah  satu  instrument  untuk  skrining  yang  dipakai  adalah
Denver II  yang merupakan penilaian perkembangan  anak yang memenuhi semua persyaratan  yang  diperlukan  untuk  metode  skrining  yang  baik  dan  yang  paling
luas  digunakan.  Soetjiningsih  1995  menerangkan  bahwa  tes  denver  II  dapat diandalkan  dan  menunjukan  validitas  yang  tinggi  serta  mudah  dan  cepat
dilakukan.  Denver  II  memiliki  empat  kelompok  besar  yang  disebut  sektor perkembangan yang meliputi:
a.  Perilaku sosial Personal social Aspek  yang  berhubungan  dengan  kemampuan  mandiri,  bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungan. b.  Gerakan Motorik halus Fine motor adaptive
Aspek  yang  berhubungan  dengan  kemampuan  anak  untuk  mengatasi sesuatu,  melakukan  gerakan  yang  melibatkan  bagian-bagian  tubuh