Dasar Hukum Pembagian Waris Menurut Adat Bawean

ahli tafsir harga, namun hanya dibagi oleh para kerabat adari ahli waris yang bersangkutan. 23

E. Dasar Hukum Pembagian Waris Menurut Adat Bawean

Berdasarkan dari keterangan para narasumber yang penulis wawancarai, bahwa dasar hukum yang dipakai dalam pembagian harta waris berdasarkan adat Bawean berbeda pendapat, namun dari perbedaan pendapat diantara mereka, terdapat juga kesamaan. 24 Menurut pendapat K.H. Bajuri Yusuf bahwa dasar hukum yang dipakai dalam pembagian harta waris berdasarkan adat Bawean adalah bit-tarodhi yaitu adanya keridhaan dari para ahli waris untuk membagikan harta waris secara bagi rata berdasarkan musyawarah mufakat. Jadi, dengan adanya musyawarah mufakat dan keridhaan, maka harta waris bisa dibagikan. 25 K.H. Hazin Zainuddin dan K.H. R. Ahmad Buang Aziz, juga menjelaskan bahwa dasar hukum yang dipakai dalam hukum waris adat Bawean secara kekeluargaan adalah kesepakatan dari pihak keluarga untuk membagikan secara bagi 23 Wawancara pribadi dengan K.H. R. Ahmad Buang Aziz, Bawean, 26 Maret 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Bajuri Yusuf, Bawean, 15 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan, Abd. Kamil, Bawean, 22 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Hazin Zainuddin, Bawean, 19 Februari 2011. 24 Wawancara pribadi dengan K.H. R. Ahmad Buang Aziz, Bawean, 26 Maret 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Bajuri Yusuf, Bawean, 15 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan, Abd. Kamil, Bawean, 22 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Hazin Zainuddin, Bawean, 19 Februari 2011. 25 Wawancara pribadi dengan K.H. Bajuri Yusuf, Bawean, 15 Februari 2011. rata pada semua ahli waris dengan catatan semua pihak keluarga sama-sama ridha untuk membagikan secara kekeluargaan atau bagi rata.. 26 Abd. Kamil mengatakan bahwa dasar hukum yang dipakai dari hukum waris berdasarkan adat Bawean adalah bil-maslahah yaitu demi kemaslahatan semua ahli waris yang menerima harta waris. Hal tersebut ditetapkan dengan adanya musyawarah mufakat dari pihak keluarga yang menerima harta warisan. 27 Dari semua narasumber yang diwawancarai terdapat kesamaan dalam hal dasar hukum yang dipakai. Dasar hukum yang dipakai menganut asas bahwa dalam pembagian harta waris didasarkan adanya kesepakatan, keridhaan, kemaslahatan bagi semua ahli waris sehingga tidak perselisihan kemudian hari. 28

F. Pendapat Ulama Setempat Tentang Pembagian Waris Menurut Adat