HASIL WAWANCARA Nama
: Haritanggal : Jumat, 19-02-2011
Waktu
: 09.30-11.00 WIB Tempat
: di Rumah 1. Bagaimana sejarah atau histori waris adat bawean?
Jawab: Hukum waris Islam yang banyak di pakai memang didasarkan pada syariat
Islam, namun pembagiannya bisa saja dibagi dengan pembagian bit-tarodhi yaitu pembagian yang didasarkan kesepakatan keluarga untuk selanjutnya dibagi rata.
Hukum adat yang ada di Bawean di hayati dari hukum Islam. Jadi awalnya diberikan penjelasan tentang hukum waris Islam, namun apabila mereka bersepakat untuk
membagi dengan hukum adat hukum kekeluargaan, maka bisa dibagi dengan hukum waris adat.
2. Apa penyebab pembagian waris di bawean tidak menggunakan hukum waris
Islam dan harus memakai pembagian waris berdasarkan adat bawean? Jawab: Pembagian waris yang dipakai tetap memang waris Islam, namun pembagian
boleh dibagi dengan pembagian waris secara bit- tarodhi yaitu pembagian secara bagi rata. Dengan menjelaskan hukum waris Islam terlebih dahulu. Jadi setelah itu ada
disepakati dengan pembagian apa harta waris tersebut dibagi.
3. Selain pembagian waris adat bawean, apakah pembagian harta waris
berdasarkan hukum waris Islam masih dipakai? Jawab: pembagian waris yang banyak dipakai masyarakat Bawean tidak hanya
memakai hukum adatpembagian secara mufakat, namun juga pembagian juga dilaksanakan dengan hukum Islam.
4. Apa dasar hukum waris adat bawean?
Jawab: dasar hukum adat adalah hukum bit-tarodhi yaitu hukum yang didasarkan
pada keridhaan dari para pihak yang memiliki hak atas harta warisan tersebut.
5. Bagaimana praktek pembagian waris adat bawean?
Jawab: sama-sama banyak dilaksanakan oleh masyarakat Bawean baik hukum waris
Islam dan juga hukum waris adat hukum kekeluargaan.
6. Apa masih digunakan sampai sekarang?
Jawab; Sampai sekarang masih tetap dilaksanakan oleh sebagian masyarakat
Bawean. Namun selain menggunakan hukum adat musyawarah mufakat juga dilaksanakan hukum waris Islam.
7. Bagaimana proses pembagian waris berdasarkan adat bawean?
Jawab: Untuk pembagian harta waris berdasarkaan adat, sama halnya dengan
pembagian harta waris Islam yaitu dari mulai pemanggilan para ahli waris, tokoh adat, lurah, RW dan alain-lain. Setelah itu akan ditanyakan oleh pemuka adat berdasarkan
kesepakatan para ahli waris untuk membagikan secara adat atau berdasarkan hukum Islam. Dan akan dibagikan sesuia dengan kesepakatan.
8. Siapa yang di undang dalam pembagaian waris berdasarkan adat bawean