Pendidikan Masyarakat Bawean Perekonomian Masyarakat Bawean

2. Pendidikan Masyarakat Bawean

Masyarakat Pulau Bawean mempunyai gairah yang tinggi dalam persoalan pendidikan. In iditunjukkan dengan maraknya lembaga pendidikan, dari Taman Kanak-Kanak TK sampai Perguruan Tinggi. Selain sekolah formal juga terdapat pesantren di hampir semua desa di Bawean. Secara lengkap kondisi pendidikan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : 19 36 67 47 36 6 14 4 6 10 20 30 40 50 60 70 Jumlah T K S D M I P e s a n tr e n S L T P M T s S M U M A Jenis dan Tingkatan Sekolah Jumlah Sekolah di Pulau Bawean Selain pelajar yang belajar di Pulau Bawean, mereka yang hidup dalam ekonomi kuat banyak yang melanjutkan pendidikannya di tanah Jawa, baik di pesantren maupun di sekolah-sekolah formal. Sebut saja, Sidogiri, Tebuireng, Nurul Jadid, Nurjo, Darul Lughah wadda’wah, Tambak Beras, dan Langitan merupakan pesantren yang banyak diminati santri Bawean, begitu juga dengan sekolah-sekolah formal terutama tingkat SLTA juga menjadi incaran pelajar Bawean. Walaupun di 19 Syahrul Adam, Pesantren Hasan Jufri Menatap Masa Depan: Sejarah, Fakta, dan Cita, Jakarta: Pustaka Lazuardi, 2005, hal. 22. Bawean tidak banyak Perguruan Tinggi, bukan berarti bahwa di Bawean miskin sarjana, justru banyak sekali sarjana di Pulau Bawean. Mereka menjadi mahasiswa di perguruan-perguruan tinggi terkenal di tanah air baik di negeri maupun swasta, baik Peguruan tinggi umum maupun agama. Sebut saja IAIN Sunan Ampel Surabaya, STAIN Malang, UIN Jakarta, IPB, UNPAD, UNAIR, UNIBRAW, UNTAG, UBAYA, UNITOMO, UNM, UMM, IIQ, PTIQ, bahkan tidak sedikit juga yang melanjutkan pendidikannya ke luar negeri seperti Malaysia, Irak, Australia, Amerika dan lain sebagainya. 20

3. Perekonomian Masyarakat Bawean

Perekonomian Pulau Bawean terkonsentrasi pada bidang sektor pertanian tanaman pangan, perikanan, perkebunan dan home Industri. Produksi yang cukup potensial dalam bidang pertanian adalah: Padi, Ubi Jalar, Ubi Kayu, Kacang Tanah, Jagung dan sukun. Sukun Pulau Bawean juga terkenal karena kualitas dan dagingnya. Sedangkan dalam bidang perikanan, secara geografis sangat berpotensi sebagai penghasil ikan laut yang banyak, terutama di Pulau Gili. Ikan yang banyak didapatkan di daerah ini adalah tongkol tuna, kerapu, layang dan benggol yang biasa dijadikan ikan pindang. 21 Peternakan yang ada di Bawean adalah sapi, kerbau, kambing, dan kuda. Dulu, sapi Bawean sampai dikirim ke beberapa tempat di Indonesia, seperti Tanjung 20 Syahrul Adam, Pesantren Hasan Jufri Menatap Masa Depan: Sejarah, Fakta, dan Cita, hal.23. 21 Naufal, Problematika Merantau, Perceraian Dan Upaya Mengatasinya…., hal. 30. Pinang, Bangka dan lainnya, tetapi belakangan ini pengiriman sapi tersebut tidak terjadi lagi, sebab semakin sedikit orang yang memelihara ternak, kebanyakan generasi muda lebih sendang merantau dibandingkan harus beternak di Bawean. 22 Budi daya lain yang saat ini juga sedang dikembangkan adalah: Kayu Jati Mas, rumput laut yang bisa dijumpai di desa Dusun Dedawang Desa Teluk Jati Dawang yang kemudian di eksport ke Surabaya. 23 Industri kecil yang ada berupa anyaman tikar pandan dan industri batu onik. Anyaman tikar Bawean, pada dasarnya mempunyai warna dan motif yang bagus, tetapi bentuk-bentuknya masih sangat sederhana, yakni hanya berupa tikar dan sajadah, belum mampu membuat bentuk-bentuk unik lainnya. Pengelolaannyapun juga dilakukan secara individual dan hanya dijadikan kerja sampingan, sehingga hasilnya juga sangat kecil. Kalaupun mau dikelola secara khusus dalam jumlah yang banyak, bahan mentahnya yang berupa pandan juga belum dikembangkan secara baik, sehingga boleh jadi akan kehabisan bahan mentah. Sampai saaat ini, kerajinan anyaman tikar tersebut hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah tua, sedangkan generasi mudanya sudah berminat untuk mempelajari teknik anyaman tersebut. Barangkali kalau tidak segera mendaptkan perhatian secara serius dalam waktu-waktu ke depan akan punah. 24 22 Syahrul Adam, Pesantren Hasan Jufri Menatap Masa Depan: Sejarah, Fakta, dan Cita, hal.23-24. 23 Naufal, Problematika Merantau, Perceraian Dan Upaya Mengatasinya…., hal. 31. 24 Syahrul Adam, Pesantren Hasan Jufri Menatap Masa Depan: Sejarah, Fakta, dan Cita, hal.25. Di samping hal di atas, sebagian besar perekonomian penduduk masih ditunjang dari penerimaan hasil kerja para perantau di luar negeri, seperti; Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan Perkapalan para pekerja di kapal asing.Pulau Bawean sebenarnya memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, di antaranya potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar. Lahan pertanian yang subur adalah potensi alam tersendiri, yang jika dimanfaatkan secara maksimal sangat menunjang perekonomian masyarakat. 25 Bila mau jujur ada potensi yang patut untuk dikembangkan di Bawean bila dikelola dengan profesional, yaitu wisata. Di Bawean banyak terdapat tempat-tempat wisata yang unik yang tidak kalah dengan yang ada di Jawa maupun Bali, baik berupa wisata bahari, wisata alam dan wisata relegi. Tempat wisata bahari misalnya ada banyak pantai dan pulau-pulau kecil yang sangat indah seperti pantai Bayangkari, Pasir Putih, Pulau Cina, Pulau Noko, Tajung Gaang, Pantai Ria dan pulau Gili baik Gili Barat maupun Gili Timur, dan bisa dibikin hotel terapung. Tempat wisata alam seperti telaga Kastoba, air terjun laccar dan Kuduk-kuduk. Sedangkan tempat wisata relegi antara lain kuburan Waliyah Zainab, Kuburan Maulana Umar Mas’ud, Kuburan Sunan Bonang jujuk Tampo, dan kuburan jujuk Champa, dan budaya- budaya agama masyarakat Bawean, seperi tari Samman, Mandiling, serta Upacara 25 Naufal, Problematika Merantau, Perceraian Dan Upaya Mengatasinya…., hal. 31. peringatan maulid Nabi Saw dalam bahasa yang Bawean di kenal dengan Molod dan juga masih banyak pula budaya-budaya Bawean lainnya. 26 Pengembangan parawisa tersebut satu sisi memang menguntungkan, tapi pada sisi lain akan banyak membawa dampak-dampak negatif dari budaya pengunjung. Apabila masyarakata Bawean siap dengan berbagai dampaknya, maka pembukaan Bawean sebagai pulau pariwisata bisa menjadi pilihan yang tepat dalam menghidupkan perekonomian di Bawean, sebab gairah dari sektor pariwisata akan merembet kepada sektor-sektor lainnya. Untuk pelihat perekonomian di Bawean, dapat dilihat dari mata pencaharian penduduk. Secara lebih rinci mata pencaharian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel : 27 825 38 6899 1073 3790 350 13207 575 250 9719 450 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 Ju m la h P N S T N I- P O LR I S w a s ta W ir a us a ha P e d ag a ng J a sa P e ta n i P e te rn ak P e rik a na n D a ra t N el a y an P e ng ra jin Jenis Mata Pencaharian Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian 26 Syahrul Adam, Pesantren Hasan Jufri Menatap Masa Depan: Sejarah, Fakta, dan Cita, hal.26. 27 Syahrul Adam, Pesantren Hasan Jufri Menatap Masa Depan: Sejarah, Fakta, dan Cita, hal.27.

4. Agama Masyarakat Bawean