Bagaimana proses pembagian waris berdasarkan adat bawean? Siapa yang di undang dalam pembagaian waris berdasarkan adat bawean Siapa saja yang berhak mendapatkan warisan? Apa motifnya?

5. Bagaimana praktek pembagian waris adat bawean? Jawab: praktek pembagian harta waris adat di Bawean yang berada didesa ini bahwa menekankan pada hukum waris Islam, namun setelah dijelaskan mereka tetap bermufakat untuk membagikan harta waris berdasarkan adat musyawarah mufakatbagi rata maka akan dibagikan berdasakan adat atau dibagi rata. Dan hukum waris Islam dan juga hukum adat juga banyak dilaksanakan. Untuk daerah sekitar daerah beliau lebih banyak ditekankan hukum waris Islam. 6. Apa masih digunakan hukum waris adat sampai sekarang? Sampai sekarang masih tetap dilaksanakan oleh sebagian masyarakat Bawean. Namun menurut narasumber bahwa di Desa tersebut lebih ditekankan pada pembagian waris berdasarkan Syariat Islam. Namun apabila tetap saj ingin membagikan dengan hukum adat secara kekeluargaan, maka akan dibagi sesuai dengan kesepakatan. 7. Bagaimana proses pembagian waris berdasarkan adat bawean? Jawab: untuk pembagian harta waris berdasarkaan adat, sama halnya dengan pembagian harta waris Islam yaitu dari mulai pemanggilan para ahli waris, tokoh adat, lurah, RW dan alain-lain. Setelah itu akan ditanyakan oleh pemuka adat berdasarkan kesepakatan para ahli waris untuk membagikan secara adat atau berdasarkan hukum Islam. Dan akan dibagikan sesuia dengan kesepakatan.

8. Siapa yang di undang dalam pembagaian waris berdasarkan adat bawean

tersebut? Jawab: Yang di undang dalam pembagian waris adalah: - Lurah - Ketua dusun RTRW - Ahli waris - Ahli tafsir harga dalam kampungdesa tersebut - Tokoh agamaAdat 9. Siapa saja yang berhak mendapatkan warisan? Jawab: Semua ahli waris seperti yang ada dalam pembagian waris Islam. sesuai dengan bagiaan seperti yang dalam hukum waris Islam. 10. Mengapa menggunakan pembagian waris berdasarkan adat bawean, kenapa tidak menggunakan hukum waris Islam? Jawab: Hukum waris adat digunakan digunakan karena adanya kesepakaant dari para ahli waris untuk menggunakan pembagian secara kekeluargaan. Namun terlebih dahulu dijelaskan hukum waris Islam. 11. Apa motifnya? Jawab: motifnya adalah keadilan. 12. Apakah karena motif keadilan atau motif-motif lainnya? Jawab: motif keadilan untuk menyelesaikan masalah warisan yang sering terjadi perselisihan. Dan juga motifnya didasarkan pada kesepakatan keluarga. Bawean, 12-02-2001 TTD H. Zakariya HASIL WAWANCARA Nama : Haritanggal : Jumat, 19-02-2011 Waktu : 09.30-11.00 WIB Tempat : di Rumah 1. Bagaimana sejarah atau histori waris adat bawean? Jawab: Hukum waris Islam yang banyak di pakai memang didasarkan pada syariat Islam, namun pembagiannya bisa saja dibagi dengan pembagian bit-tarodhi yaitu pembagian yang didasarkan kesepakatan keluarga untuk selanjutnya dibagi rata. Hukum adat yang ada di Bawean di hayati dari hukum Islam. Jadi awalnya diberikan penjelasan tentang hukum waris Islam, namun apabila mereka bersepakat untuk membagi dengan hukum adat hukum kekeluargaan, maka bisa dibagi dengan hukum waris adat.

2. Apa penyebab pembagian waris di bawean tidak menggunakan hukum waris