Pengertian Kewarisan KEWARISAN DAN HUKUM WARIS ADAT

15

BAB II KEWARISAN DAN HUKUM WARIS ADAT

A. Pengertian Kewarisan

1. Pengertian Hukum Kewarisan dalam Fikih Kata berasal dari bahasa Arab miras. Bentuk jamaknya adalah mawaris, yang berarti harta peninggalan harta peninggalan orang meninggal yang akan dibagikan kepada ahli waris. 1 Ilmu faraidh atau mawaris ditarifkan sebagai berikut: َاْﻟ ِﻔْﻘ ُ ﮫ ْﻟا ُﻤَﺘ َﻌﱠﻠ ُﻖ ِﺑ ْ ﺎ ِﻻ ْر ِث َو َﻣ ْﻌ ِﺮ َﻓِﺔ ْﻟا ِﺤ َﺴ ِبﺎ َﻤﻟا ْﻮ ِﻞِﺻ ِا َﻰﻟ َﻣ ِﺮﻌ ِﺔﻓ َذ ِﻟ َﻚ َو َﻣ ْﻌ ِﺮ َﻓِﺔ َﻗ ْﺪ ِر َﻮﻟا ِﺟا ِﺐ ِﻣ ْﻦ َﺘﻟا ْﺮ َﻛ ِﺔ ِﻟُﻜ ﱢﻞ ِذ ْى َّﺣ ﱠﻖ . 2 ilmu yang berpautan dengan pembagian harta pusaka, pengetahuan tentang tata cara perhitungan yang dapat menyampaikan kepada pembagian harta pusaka dan pengetahuan tentang bagian-bagian yang wajib dari harta peninggalan untuk setiap penilik hak pusaka. Hukum waris dalam Islam dalam Bahasa Arab dinamakan ilmu faraid artinya ilmu pembagian, atau lebih jelas di artikan suatu ilmu yang menerangkan tata cara pembagian harta dari seseorang yang telah meninggal dengan pembagian-pembagian yang telah ditentukan untuk dibagikan kepada yang berhak menerimanya. 3 1 Dian Khairul Umam, Fiqih Mawaris, Bandung: Pustaka Setia, 2006, hal.11. 2 Muhammad Asy-Syarbini, Mughnil Mukhtaj, Kairo: Musthafa Al-Babil Halaby, 1958, hal.3. 3 Saifuddin Arief, Praktek Pembagian Harta Peninggalan Berdasarkan Hukum Waris Islam, Jakarta: PP Darunnajah, 2007, hal. 5. Dalam istilah hukum yang baku digunakan kata kewarisan, dengan memgambil kata asal “waris” dengan tambahan awal “ke” dan akhiran “an”. Kata waris itu sendiri dapat berarti orang pewaris sebagai subjek dan dapat berarti pula proses. Dalam arti yang pertama mengandung makna “hal ihwal orag yang menerima harta warisan” dalam arti kedua mengandung kata “hal ihwal peralihan harta dari yang mati kepada yang masih hidup”. Arti terakhir ini yang digunakan dalam istilah hukum. 4 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hukum waris merupakan hukum yang mengatur tentang perpindahan harta warisan dari orang yang meninggal kepada para ahli waris dan dengan keentuan bagian tertentu. 2. Pengertian Kewarisan dalam Hukum Perdata Hukum waris effercht ialah hukum yang mengatur kedudukan harta kekayaan seseorang apabila orang tersebut meninggal dunia. Wirjono Prododikoro menyebutkan pengertian warisan sebagai alasan apakah dan bagaimanakah pelbagai hak-hak dan kewajiban-kewajiban tentang kekayaan seseorang yang waktu meniggal dunia akan beralih kepada orang yang masih hidup. Dalam lain perkataan, hukum waris dapat dirumuskan sebagai segala peraturan hukum yang mengatur tentang beralihnya harta warisan dari pewaris karena kematian kepada ahli waris atau orang ditunjuk. 5 4 Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: Kencana, 2004, hal.7. 5 Kama Rusdiana dan Jaenal Aripin, Perbandingan Hukum Perdata, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2007, hal. 47. Sebagaimana yang di kutip Oleh Sudarsono tentang definisi hukum waris yag didefinisikan oleh Ali Affandi, bahwa hukum waris adalah suatu rangkaian ketentuan-ketentuan dimana berhubungan dengan meninggalnya seseorang, akibatnya didalam bidang kebendaan, diatur, yaitu: akibat dari beralihnya harta peninggalan dari seorang yang meninggal, kepada ahli waris baik di dalam hubungannya antara mereka sendiri, maupun dengan pihak ketiga. 6

B. Dasar Hukum dan Sumber Hukum Kewarisan