Orang-Orang Yang di undang dalam Pembagian Waris

D. Orang-Orang Yang di undang dalam Pembagian Waris

Dalam pembagian harta waris biasanya dilakukan bersama ahli waris dan juga pihak-pihak yang harus di undang dalam pembagian waris tersebut. Beberapa pihak yang harus di undang adalah: 17 1. Ahli waris Ahli waris adalah orang yang berhak menerima warisan sesuia dengan ketentuan Islam. Ahli waris di undang untuk melakukan pembagian harta waris. Maka harus diundang. 2. Tokoh Masyarakat Tokoh masyarakat sebagai orang yang diberikan wewenang oleh ahli waris untuk membagikan harta warisan. Tokoh masyarakat akan membagikan sesuai dengan kesepakatan para ahli waris. 18 3. Kepala dusun Kepala dusun adalah sebagai aparat yang ada didusun tersebut, sebagai orang yang menjadi saksi dalam pembagian tersebut.. 19 17 Wawancara pribadi dengan K.H. R. Ahmad Buang Aziz, Bawean, 26 Maret 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Bajuri Yusuf, Bawean, 15 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan, Abd. Kamil, Bawean, 22 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Hazin Zainuddin, Bawean, 19 Februari 2011. 18 Wawancara pribadi dengan K.H. R. Ahmad Buang Aziz, Bawean, 26 Maret 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Bajuri Yusuf, Bawean, 15 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan, Abd. Kamil, Bawean, 22 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Hazin Zainuddin, Bawean, 19 Februari 2011. 19 Wawancara pribadi dengan K.H. R. Ahmad Buang Aziz, Bawean, 26 Maret 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Bajuri Yusuf, Bawean, 15 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan, Abd. Kamil, Bawean, 22 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Hazin Zainuddin, Bawean, 19 Februari 2011. 4. Ahli tafsir harga, Ahli tafsir harga Berfungsi sebagai ahli tafsir harga atas harta yang akan dibagikan. Agar apabila setelah terjadi pembagian harta waris, bagian yang diterima sesuai dengan harga barang yang ada di masyarakaat tersebut. 20 5. Lurah Lurah berfungsi sebagai aparat yang apabila terjadi balik nama terhadap harta warisan yang telah dibagikan, maka lurah bisa langsung mengetahui harta tersebut jatuh pada siapa dan bisa langsung merubah nama pada harta warisan tersebut. 21 6. Saksi dari kerabat Saksi dari kerabat berfungsi sebagai saksi, agar apabila ada sengketa terhadap harta setelah dibagikan maka bisa diperjelas dengan adanya saksi. Maka apabila ada masalah dikemudian hari tentang masalah tentang pembagian waris tersebut, maka akan dihadirkan saksi yang telah menyaksikan pembagian waris tersebut. 22 Itulah orang-orang yang harus diundangdalam pembagian waris. Namun bisa saja dalam pembagian harta waris tidak mengundang tokoh masyarakat, lurah, RW, 20 Wawancara pribadi dengan K.H. R. Ahmad Buang Aziz, Bawean, 26 Maret 2011. Wawancara pribadi dengan, Abd. Kamil, Bawean, 22 Februari 2011. 21 Wawancara pribadi dengan K.H. R. Ahmad Buang Aziz, Bawean, 26 Maret 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Bajuri Yusuf, Bawean, 15 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan, Abd. Kamil, Bawean, 22 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Hazin Zainuddin, Bawean, 19 Februari 2011. 22 Wawancara pribadi dengan K.H. R. Ahmad Buang Aziz, Bawean, 26 Maret 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Bajuri Yusuf, Bawean, 15 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan, Abd. Kamil, Bawean, 22 Februari 2011. Wawancara pribadi dengan K.H. Hazin Zainuddin, Bawean, 19 Februari 2011. ahli tafsir harga, namun hanya dibagi oleh para kerabat adari ahli waris yang bersangkutan. 23

E. Dasar Hukum Pembagian Waris Menurut Adat Bawean