HASIL WAWANCARA Nama
: K.H. Bajuri Yusuf Haritanggal : Selasa, 15-02-2011
Waktu
: 09.40-11.00 Tempat
: di Rumah K.H. Bajuri Yusuf 1.
Bagaimana sejarah atau histori waris adat Bawean? Jawab: pembagian harta waris berdasarkan adat bawean didasarkan pada kesepakatan
keluarga Musyawarah mufakat. Asalkan ada kesepakatan untuk membagikan harta berdasarkan adat Bawean secara bagi rata, maka harta waris tersebut langsung akan
dibagi berdasarkan adat. Bagi yang tidak menginginkan cara berdasarkan adat Bawean, maka dia bisa membagi dengan hukum Islam.
2. Apa penyebab pembagian waris di bawean tidak menggunakan hukum waris
Islam dan harus memakai pembagian waris berdasarkan adat bawean? Jawab: Penyebab pembagian masyarakat Bawean tidak menggunakan hukum waris
Islam adalah karena adanya kesepakatan dari pihak keluarga ahli waris untuk membagikan secara musyawarah mufakat atau secara adat Bawean yaitu membagi
waris dengan cara bagi rata. Maka harta waris akan dibagikan sesuai dengan kesepakatan dan pembagian ini dilakukan karena pihak keluarga sama-sama rela
untuk menerima bagian yang sama dalam membagi harta waris tersebut.
3. Selain pembagian waris adat Bawean, apakah pembagian harta waris
berdasarkan hukum waris Islam masih dipakai?
Jawab: pembagian waris yang banyak dipakai masyarakat Bawean tidak hanya memakai hukum adatpembagian secara mufakat, namun juga pembagian waris yang
digunakan adalah hukum waris Islam. Tergantung pada kesepakatan keluarga untuk membagikan harta waris tersebut dengan menggunakan musyawarah mufakat atau
hukum waris Islam.
4. Apa dasar hukum waris adat bawean?
Jawab: dasar hukum adat adalah hukum bit-tarodhi yaitu hukum yang didasarkan
pada keridhaan dari para pihak yang memiliki hak atas harta warisan tersebut. jadi apabila para ahli waris bersepakat untuk membagikan harta warisan tersebut dengan
membagikan harta waris berdasarkan adat.
5. Bagaimana praktek pembagian waris adat bawean?
Jawab: Praktek pembagian harta waris adat di Bawean yang berada didesa ini bahwa
tergantung dengan rmufakat yang dilaksanakan yaitu membagikan harta waris berdasarkan adat musyawarah mufakatbagi rata maka akan dibagikan berdasakan
adat atau dibagi rata. Prkatek yang ada di daerah sekitar beliau tinggal lebih banyak dilaksanakan hukum waris dengan menggunakan hukum waris adat kekeluargaan.
6. Apa masih digunakan hukum waris adat sampai sekarang ?