Pasar Modal yang Efisien

15

2. Pasar Modal yang Efisien

Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM ingin memastikan bahwa harus terdapat transparansi dalam pengungkapan berbagai informasi yang berhubungan dengan fundamental atau kinerja dari emiten. Transparansi ini dilakukan dengan mewajibkan para emiten untuk secara periodik melaporkan hasil laporan keuanganya kepada publik. Pasar modal dikatakan efisien ketika terjadi keadaan dimana harga dari seluruh sekuritas secara cepat dan menyeluruh merefleksikan seluruh informasi yang tersedia tentang sekuritas tersebut. Tandelilin 2001:114 menyatakan bahwa pasar modal yang efisien adalah sangat erat kaitanya dengan informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan karena menyangkut bagaimana pasar dapat merespon informasi-informasi tersebut dapat mempengaruhi pergerakan harga sekuritas menuju keseimbangan baru. Sedangkan Sharpe 2006 lebih menekankan pengertian efisiensi pasar pada ketidakmampuan investor untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihan atau imbalan abnormal. Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersedian informasinya saja atau dapat dilihat tidak hanya dari ketersediaan informasi, tetapi juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia Jogiyanto,2003. 16 Hal yang sama dikemukakan Tandelilin 2001 bahwa efisiensi dapat diartikan tidak seorang investor dapat mengambil untung dari pasar. Artinya, jika pasar efisien dan semua informasi dapat diakses secara mudah dan dengan biaya murah oleh semua pihak di pasar, maka harga yang terbentuk adalah harga keseimbangan, sehingga tidak seorang investor dapat memperoleh keuntungan abnormal dengan memanfaatkan informasi yang dimilikinya. Dari beberapa pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa pasar modal dikatakan efisien bila harga-harga sekuritas telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Harga-harga dengan cepat menyesuaikan bila ada informasi baru dan setelah penyesuaian oleh investor, tidak akan mampu mendapatkan keuntungan abnormal dari setiap tindakannya. Sehubungan dengan pengukuran pasar yang efisien maka yang perlu untuk diperhatikan adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi yang baru. Keane. S 2008:56 dalam bukunya “The Efficient Market Hyphothesis an The Implication for Financial Reporting ” menyatakan bahwa harga yang dihasilkan dalam pasar modal merupakan estimator yang baik. Fama 1998:84 mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien kedalam tiga bentuk efficiency market hyphotesis yaitu : a. Efisiensi pasar dalam bentuk lemah weak form. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah berarti harga-harga dari sekuritas yang terbentuk sekarang akan secara penuh mencerminkan informasi masa lalu. 17 b. Efisiensi pasar dalam bentuk setengah kuat semistrong form. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, termasuk informasi yang ada dalam laporan keuangan perusahaan emiten. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan abnormal dalam jangka waktu yang lama. c. Efisiensi pasar dalam bentuk kuat. Pasar dikatakan efisiensi dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan fully reflect semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat.

3. Indeks Saham Pada Pasar Modal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 41 129

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, SUKU BUNGA, INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ - 45

0 5 126