81
C. Hasil Dan Pembahasan
1. Deskriptif Data
Pengolahan data dilakukan secara elektronik mempergunakan Microsoft Excel
dan SPSS 16.0 for Windows untuk mempercepat perolehan data hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang diteliti. Tabel
deskriptif menunjukkan semua variabel yang digunakan dalam model analisis Regresi Berganda, yaitu variabel return Saham sebagai variabel
terikat, variabel Nilai Tukar, Inflasi, Debt To Equity Ratio, Return On Asset dan Beta Saham sebagai variabel bebas.
a. Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar valas dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar mata uang terhadap nilai mata uang asing dalam hal ini melihat dollar sebagai
suatu patokan, pergerakan yang terjadi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan harga saham dimana sikap para investor yang
mengambil keuntungan jangka pendek profit taking terhadap selisih kenaikan harga yang tergambar dalam pergerakan suatu bursa. Sehingga
dapat disimpulkan, bahwa pengaruh nilai tukar sangat berpengaruh besar terhadap Harga Saham perusahaan. Oleh karena itu harga saham
berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang nilai kurs, karena pergerakan suatu emiten yang bertransaksi dengan menggunakan mata
uang asing dollar Amerika sebagai suatu transaksi perdagangan internasional yang sah.
82
Tabel 4.2 Perhitungan Nilai Tukar
NO EMITEN
2007 2008
2009 2010
1 AALI
9,165 9,395
9,090 9,039
2 ANTM
9,165 9,395
9,090 9,039
3 ASII
9,165 9,395
9,090 9,039
4 BNBR
9,165 9,395
9,090 9,039
5 BRPT
9,165 9,395
9,090 9,039
6 BUMI
9,165 9,395
9,090 9,039
7 INCO
9,165 9,395
9,090 9,039
8 INDF
9,165 9,395
9,090 9,039
9 INTP
9,165 9,395
9,090 9,039
10 ISAT
9,165 9,395
9,090 9,039
11 KLBF
9,165 9,395
9,090 9,039
12 LSIP
9,165 9,395
9,090 9,039
13 MEDC
9,165 9,395
9,090 9,039
14 PTBA
9,165 9,395
9,090 9,039
15 SMGR
9,165 9,395
9,090 9,039
16 TLKM
9,165 9,395
9,090 9,039
17 TINS
9,165 9,395
9,090 9,039
18 UNVR
9,165 9,395
9,090 9,039
19 UNTR
9,165 9,395
9,090 9,040
Sumber: Data Diolah
b. Inflasi
Dalam teori ekonomi, inflasi dapat dibedakan menjadi dua jenis Boediono, dalam Setiawan: 2006, pertama demand pull inflation, yaitu
inflasi yang disebabkan oleh terlalu kuatnya peningkatan permintaan
agregat dari masyarakat terhadap komoditi-komoditi hasil produksi di pasar barang. Jenis yang kedua, adalah cost push inflation, yaitu inflasi
yang disebabkan karena meningkatnya harga-harga faktor produksi
sehingga menaikkan harga komoditi di pasar komoditi.
Maulidah 2004, pada saat terjadi inflasi, harga barang-barang cenderung naik maka hal ini menyebabkan meningkatkan biaya produksi
yang dikeluarkan perusahaan. Peningkatan biaya produksi menyebabkan
83 harga jual produk meningkat sehingga akan mengurangi kuantitas produk
yang dijual, akibatnya laba menurun. Dengan menurunnya kinerja keuangan perusahaan, menyebabkan deviden yang dibagikan kepada
pemegang saham berkurang, sehingga investor enggan untuk mempertahankan kepemilikannya atas saham perusahaan.
Tabel 4.3 Perhitungan Inflasi
NO EMITEN
2007 2008
2009 2010
1 AALI
6.40 10.31
4.90 5.13
2 ANTM
6.40 10.31
4.90 5.13
3 ASII
6.40 10.31
4.90 5.13
4 BNBR
6.40 10.31
4.90 5.13
5 BRPT
6.40 10.31
4.90 5.13
6 BUMI
6.40 10.31
4.90 5.13
7 INCO
6.40 10.31
4.90 5.13
8 INDF
6.40 10.31
4.90 5.13
9 INTP
6.40 10.31
4.90 5.13
10 ISAT
6.40 10.31
4.90 5.13
11 KLBF
6.40 10.31
4.90 5.13
12 LSIP
6.40 10.31
4.90 5.13
13 MEDC
6.40 10.31
4.90 5.13
14 PTBA
6.40 10.31
4.90 5.13
15 SMGR
6.40 10.31
4.90 5.13
16 TLKM
6.40 10.31
4.90 5.13
17 TINS
6.40 10.31
4.90 5.13
18 UNVR
6.40 10.31
4.90 5.13
19 UNTR
6.40 10.31
4.90 5.13
Sumber: Data Diolah
84
c. Debt To Equity Ratio