62 Jika regresi tidak lolos uji heteroskedastisitas maka variance dari standar
error akan bias, akibatnya uji t = bSe b tidak dapat dipercaya sehingga
tidak bisa diambil kesimpulan. Apabila asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas ini tidak dipenuhi, maka penaksir menjadi tidak lagi
efisien baik dalam sampel kecil maupun besar Gujarati, 1978. Ada beberapa teknik yang dapat dipakai untuk mendeteksi ada tidaknya
masalah heteroskedastisitas, yaitu Gujarati, 1978 : dengan melihat residual plot persamaan regresi, uji Glesjer, uji Park, uji Rank Spearman,
uji Goldfeld-Quandt, uji Breuce Pagan. Dalam penelitian ini, uji yang akan digunakan untuk mendeteksi
gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat residual plot persamaan regresi, yang dilakukan dengan melihat Santoso 2000 :
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik point-point yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Perhitungan Analisis Regresi
Berdasarkan data hasil perhitungan terhadap nilai tukar, inflasi, debt to equity ratio
Return On Asset dan beta saham dan pengaruhnya terhadap harga saham, maka dilakukan analisis regresi dan korelasi antara ke lima
variabel tersebut. Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program Exel dan SPSS. Mengingat jumlah data yang banyak, maka penulis
63 menggunakan komputer, sehingga hasil yang diperoleh lebih valid daripada
dihitung secara manual. Pengujian terhadap analisis regresi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen dapat mempengaruhi variabel
dependen.
Y : Return Saham
a : konstanta
X
1
: Nilai Tukar X
2
: Inflasi X
3
: Debt To Equity Ratio X
4
: Return On Asset X
5
: Beta Saham ε
i
: Standar error
3. Uji t Parsial
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
a Perumusan Hipotesis H
o
: β
j
= 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H
a
: β
j
= 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Y = a + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ ε
i
64 b
Menentukan tingkat signifikansi α, yaitu sebesar 5 c Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan
melihat nilai signifikan : 1 Jika Sig 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima
2 Jika Sig 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak. d Pengambilan keputusan.
4. Uji F Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara simultan yang dapat berpengaruh terhadap variabel
dependen. Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a Pengujian Hipotesis
H
o
: βj = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen. H
a
: βj = 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen. b Menentukan ting
kat signifikansi α, yaitu sebesar 5 c Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan
melihat nilai signifikan : 1 Jika Sig 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima
2 Jika Sig 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak. d Pengambilan keputusan
65
5. Koefisien Determinasi Adjusted R Square