24 Pada prinsipnya membeli saham adalah membeli sebagian atau suatu
fraksi dari kekayaan asset dan keuntungan earnings perusahaan, serta hak- hak yang melekat padanya. Oleh karena itu harga saham banyak ditentukan
terutama oleh reputasi atau kinerja performance perusahaan itu sendiri.
E. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
1. Pengertian Harga Saham Harga saham dapat dijadikan indikasi untuk melihat kecenderungan
harga saham, dimana perubahan volume dan frekuensi perdagangan saham menjadi patokan seberapa besar saham dinilai memiliki kinerja yang baik.
Volume perdagangan merupakan alat ukur aktifitas penawaran dan permintaan saham di bursa. Semakin tinggi penawaran dan permintaan
suatu saham, semakin besar pengaruhnya terhadap fluktuasi harga saham di bursa. Semakin tinggi volume perdagangan saham menunjukan semakin
diminatinya saham tersebut oleh masyarakat, sehingga akan membawa pengaruh terhadap naiknya harga saham.
Studi empiris yang dilakukan oleh Poon 1994 menerangkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara perubahan return saham dan volume
perdagangan saham. Salah satu contoh yaitu perusahaan yang listed di Chicago Board Option Exchange
dari tahun 1982-1985, menunjukan indikasi bahwa terdapat perubahan struktural hubungan setelah
perdagangan, menemukan bahwa terdapat perubahan return saham signifikan dan berhubungan positif dengan volume perdagangan.
25 Frekuensi dan volume perdagangan saham sebagai alat ukur
terhadap likuiditas suatu saham. Semakin tinggi frekuensi dan volume perdagangan suatu saham menunjukan bahwa saham tersebut semakin aktif
diperdagangkan, volume dan frekuensi transaksi penting diketahui oleh investor untuk melihat apakah efek yang dibeli tersebut merupakan efek
yang aktif diperdagangkan di pasar. Ini penting untuk mengetahui tingkat likuiditas suatu efek. Karena efek yang likuid mempunyai kecenderungan
harganya naik atau lebih lama bertahan karena disenangi masyarakat Marzuki Usman. 1990:174. Ada beberapa pendapat yang dinyatakan para
ahli pasar modal terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham di Bursa Efek.
Inflasi adalah kecenderungan dari harga untuk naik secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi, kecuali kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikansebagian besar dari harga-harga lain. Boediono
2001:161. Menurut Bapak Kaum Moneterist, Milton Friedman, Inflasi yang tinggi dan terus menerus hanya akibat kenaikan uang beredar yang
tinggi, baik berupa uang kartal maupun giral. Inflasi selalu dan setiap saat merupakan fenomena moneter. Tetapi pergerakan naik dalam tingkat harga
merupakan fenomena moneter hanya jika dalam suatu proses yang terus menerus. Bertambahnya jumlah uang menyebabkan turunya suku bunga
selama tidak berada dalam kondisi liquidity trap. Untuk mengatasi tingginya inflasi sangat sederhana yaitu dengan mengurangi tingkat pertumbuhan
yang beredar ke tingkat yang rendah.
26 Menurut pandangan Keynesian, inflasi terjadi karena masyarakat
ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya, sehingga menyebabkan permintaan efektif masyarakat terhadap barang-barang permintaan
agregrat melebihi jumlah barang yang tersedia penawaran agregrat, akibatnya terjadi inflationary gap. Keterbatasan penawaran agregrat ini
terjadi karena dalam jangka pendek kapasitas produksi tidak dapat dikembangkan untuk mengimbangi kenaikan permintaan agregrat. Sama
seperti pandangan kaum monetarist, pandangan Keynesian ini lebih banyak digunakan untuk menerangkan fenomena inflasi dalam jangka pendek.
Karena saham merupakan keikutsertaan dalam suatu perusahaan, maka bila hal kondisinya sama, seyogyanya secara komparatif saham tidak
berpengaruh terhadap inflasi. Menurut Fama 1981:56 inflasi berpengaruh negatif terhadap harga saham. Penelitian ini dilakukan berdasarkan
pengamatan dan pengujian yang dilakukan oleh Fama pada tahun 1981. Wahlroos dan Berglund 1986:75 menemukan bahwa hubungan antara
tingkat inflasi dengan stock return adalah negatif. Inflasi yang semakin tinggi akan mengindikasikan turunya permintaan uang. Hal ini berpengaruh
terhadap pertumbuhan yang rendah pada kegiatan riil, yang selanjutnya akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang diharapkan sehingga harga saham
menjadi turun. Dengan naiknya inflasi, maka nilai aktiva perusahaan juga naik
seperti tanah, pabrik dan saham, sehingga harga-harga produk itu akan menentukan harga barang jadi Jhon White,1997:9. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan Gundono 1999 inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
27 Nilai tukar valas dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar mata uang
terhadap nilai mata uang asing dalam hal ini melihat dollar sebagai suatu patokan, pergerakan yang terjadi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perubahan harga saham dimana sikap para investor yang mengambil keuntungan jangka pendek profit taking terhadap selisih kenaikan harga
yang tergambar dalam pergerakan suatu bursa. Tindakan yang terlalu tamak dan tak terencana mengakibatkan perubahan yang sangat besar terhadap
harga saham, sehingga kecenderungan sikap investor yang mengambil tindakan dini dalam menanamkan modal pada pasar saham yang terdaftar
dibursa efek mengakibatkan tatanan kepercayaan publik terhadap suatu emiten yang dapat mengelola modal investasi yang ada.
Jika emiten memberikan gambaran informasi yang tepat dan akurat, memberikan kepercayaan yang besar pada investor untuk menanamkan
modalnya secara baik dan benar. Risiko perubahan nilai tukar biasanya paling berpengaruh pada perusahaan yang sebagian bisnisnya dilakukan
dengan menggunakan mata uang asing, khususnya dollar Amerika. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pengaruh nilai tukar sangat
berpengaruh besar terhadap arus kas perusahaan yang diterima. Oleh karena itu harga saham berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang nilai kurs,
karena pergerakan suatu emiten yang bertransaksi dengan menggunakan mata uang asing dollar Amerika sebagai suatu transaksi perdagangan
internasional yang sah.
28
F. Return Saham