Pengertian CAPM Perhitungan Beta Saham dengan Capital Asset Pricing Model

44

L. Perhitungan Beta Saham dengan Capital Asset Pricing Model

1. Pengertian CAPM

CAPM merupakan teori dari William Sharpe yang merupakan kelanjutan dari teori portofolio modern dari Harry Markowitz. Teori ini mendefinisikan hubungan antara risiko dengan tingkat keuntungan aktiva pada equilibrium Lukas Setia Atmaja, 2001: 47. Model Penentuan Harga Modal Capital Asset Pricing Model- CAPM bertujuan menyediakan pengembalian yang lebih besar untuk risiko yang lebih besar. Model ini mengasumsikan keinginan investor untuk menahan efek dalam portofolio yang efisien yang memberikan pengembalian maksimal pada tingkat risiko tertentu. CAPM menyatakan bahwa pengembalian yang diharapkan tiap efek berkaitan dengan risikonya. Risiko diukur sebagai pergerakan sistematis efek bersama pasar yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi portofolio. Implikasi pentingnya adalah pasar memberikan kompensasi atas risiko sistematis β, sementara menahan risiko tidak sistematis yang dapat dihilangkan melalui diversifikasi tidak menghasilkan pengembalian tambahan. Menurut Weston dan Copeland 1992, Husnan 1996, model equilibrium meliputi Capital Asset Pricing Model CAPM dan Arbitrage Pricing Theory APT. CAPM merupakan model yang dapat digunakan untuk menentukan harga sekuritas dengan menganalisis hubungan risiko risk dan tingkat return, Van Horn 1992, Weston dan Brigham 1993, dan Fischer dan Jordan 1995. 45 CAPM merupakan suatu model yang menghubungkan expected return dari suatu asset yang berisiko dengan risiko dari asset tersebut pada kondisi pasar equilibrium. CAPM dikembangkan pertama kali pada tahun 1960 oleh William F. Sharpe, Litner dan Mossin. Weston, Besley dan Brigham 1996 mendefinisikan CAPM sebagai berikut: “A Model based on the proposition that any stock’s required rate of return is equal to the risk free of return plus a risk premium, when risk reflect diversification ”. p. 193 CAPM merupakan model yang memberikan tolak ukur risiko surat berharga tertentu yang konsisten dengan teori portfolio. Model ini menghitung risiko yang tidak terdiversifikasi dari suatu portfolio tunggal dan membandingkannya dengan risiko yang terdiversifikasi dari suatu portfolio yang terdiversifikasi dengan baik. CAPM didasari oleh teori portfolio yang dikemukakan oleh Markowitz.Disamping asumsi tersebut, ada 9 asumsi lain dalam CAPM yang dibuat untuk menyederhanakan realitas yang ada yaitu Fabozzi, 2003, p. 239 yaitu : a. Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return dimasa depan yang identik, karena mereka mempunyai harapan atau ekspektasi yang hampir sama. Semua investor menggunakan sumber informasi seperti tingkat return, varians return dan matriks korelasi yang sama dalam kaitannya dengan pembentukan portfolio yang efisien. b. Semua investor mempunyai satu periode waktu yang sama, misalnya satu tahun. c. Semua investor dapat meminjam borrowing atau meminjamkan lending uang pada tingkat risk free rate of return. 46 d. Tidak ada biaya transaksi. e. Tidak ada pajak pendapatan. f. Tidak ada inflasi. g. Semua aktiva bisa diperjualbelikan dalam fraksi yang kecil. h. Terdapat banyak sekali investor, dan tidak ada satupun investor yang dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas, semua investor adalah price-taker. i. Pasar dalam keadan seimbang equilibrium. Asumsi-asumsi model CAPM memang terlihat tidak realistis, misalnya tidak adanya biaya transaksi, inflasi, pajak pendapatan dan hanya satu periode waktu. Asumsi tersebut sulit ditemui di dalam dunia nyata, akan tetapi model CAPM merupakan model yang bisa menggambarkan atau memprediksi realitas di pasar yang bersifat kompleks. Oleh karena itu, CAPM sebagai sebuah model yang seimbang, bisa membantu menyederhanakan gambaran hubungan return dan risiko dalam dunia nyata yang terkadang sangat kompleks. Jika semua asumsi-asumsi terpenuhi, maka akan terbentuk suatu pasar yang equilibrium. Dalam kondisi pasar yang equilibrium investor tidak akan bisa memperoleh abnormal return dari tingkat harga yang terbentuk, termasuk bagi investor yang mendorong semua investor untuk memilih portfolio pasar, yang terdiri dari semua asset berisiko yang ada. Portfolio pasar tersebut akan berada pada garis efficient frontier dan sekaligus merupakan portfolio yang optimal. Hal yang paling utama dari Capital Assets Pricing Model ini adalah pernyataan mengenai hubungan antara expected risk premium dari individual assets dan systematic risk-nya. Jack Treynor, William Sharpe dan John Lintner pada sekitar tahun 1960-an memformulasikan CAPM sebagai: 47 Ri – Rf = biRm – Rf Yang juga sering dituliskan sebagai: Ri = Rf + biRm – Rf Formulasi di atas mengatakan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu saham Ri sama dengan tingkat resiko Rf ditambah dengan premi resiko [biRm-Rf]. Semakin besar resiko saham b, semakin tinggi resiko yang diharapkan dari saham tersebut dan dengan demikian semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang diharapkan.

2. Uji Empiris Terhadap CAPM

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 41 129

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, SUKU BUNGA, INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ - 45

0 5 126