Mekanik Engine Otomotif; 2 Mekanik Power Train Otomotif; 3 Mekanik Chasis dan Suspensi Otomotif; dan
4 Mekanik Sistem Elektrik Otomotif
2.6. Keterserapan Lulusan SMK di Lapangan Kerja
Lulusan SMK adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan. Syarat-syarat seorang siswa SMK dinyatakan lulus akan
dibuktikan dengan kepemilikan dokumen-dokumen sebagai berikut : 1.
Sertifikat Praktek Kerja Industri sering disebut dengan sertifikat PSG = Pendidikan Sistem Ganda, menerangkan yang bersangkutan telah menyelesaikan
pendidikan praktek kerja di dunia usaha dan dunia industri yang relevan. Sertifikat PSG ini diterbitkan oleh dunia usahadunia industri DUDI tempat siswa
melaksanakan PSG 2.
Ijasah Sekolah Menengah Kejuruan, menerangkan yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan di SMK, diterbitkan oleh Depdiknas dan
ditandatangani oleh Kepala SMK bersangkutan 3.
Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional SKHUN menerangkan yang bersangkutan telah lulus Ujian Nasional dan Ujian Kompetensi Keahlian dan
menerangkan nilai yang diperoleh 4.
Sertifikat Kompetensi menerangkan yang bersangkutan telah lulus Ujian Kompetensi. Uji Kompetensi dilaksanakan di sekolah atau DUDI, dan penilaian
akhir ditentukan oleh DUDI. Diterbitkan oleh SMK bersangkutan dan ditanda- tangani bersama-sama oleh Kepala SMK dan DUDI penguji
Universitas Sumatera Utara
5. Transkrip Nilai menerangkan nilai yang diperoleh siswa atas seluruh mata diklat
yang diajarkan selama belajar di SMK dan meneragkan sub-sub kompetensi yang telah dikuasai.
6. Buku Laporan Hasil Belajar SMK sebagai laporan selama siswa mengikuti
pendidikan di SMK. Keterserapan lulusan SMK di lapangan kerja adalah tingkat atau persentase
keberhasilan lulusan SMK untuk memasuki lapagan kerja. Keterserapan ini dapat
dilihat dari dua sisi yang berbeda. Kagaari 2007 mengajukan konsep ’employability’ dan ’absorbability’ yaitu :
1. Manpower Employability adalah mampu-tidaknya lulusan memasuki dunia
kerja dilihat dari sisi kemampuan kerja lulusan, artinya lulusan mampu-kerja employ-able, karena memang memiliki kemampuan. Employability adalah
sebuah jaminan securing kualitas dan keterampilan lulusan untuk dapat dipekerjakan
2. Manpower Absorbability adalah sebuah resiko risk, artinya bekerja tidaknya
lulusan adalah sebagai resiko adatidak adanya peluang kerja. Lulusan dapat bekerja atau tidak, ditentukan oleh kesempatan kerja yang tersedia.
Samsudi dalam Muliati, 2007 menyatakan bahwa keterserapan lulusan SMK dalam lapangan kerja di Indonesia masih sekitar 61. Banyak faktor yang berkaitan
dengan ketidakterserapan lulusan SMK tersebut, namun yang paling dominan adalah masalah belum tercapainya ”link and match” antara SMK dengan dunia kerjadunia
usaha, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas lulusan.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Penelitian Sebelumnya yang Relevan