Minat Siswa Memilih Program Keahlian

tidak lagi sesuai dengan potensi daerah, bahkan memiliki kecenderungan lulusan sudah jenuh di pasar kerja. Program-program keahlian yang bersumber pada pengembangan sumberdaya alam termasuk perikanan dan kelautan menjadi program unggulan terdepan, disusul dengan bidang teknologi dan industri, bidang pariwisata dan perhotelan, bidang kimia analisis, geologi pertambangan, dan yang lainnya

2.5. Minat Siswa Memilih Program Keahlian

2.5.1. Defenisi Minat Minat merupakan kecenderungan afektif seseorang membuat pilihan aktivitas Muhadjir, 1992. Kondisi-kondisi insidentil dapat merubah minat seseorang. Sehingga dapat dikatakan minat itu tidak stabil sifatnya. Kondisi-kondisi insidentil dimaksud dapat datang dari dalam dan luar diri seseorang. Minat mengekspresikan unsur afektif, bukan tertuju pada objek tertentu, melainkan tertuju pada pilihan Minat merupakan kecenderungan yang agak menetap dalam diri subjek, sehingga merasa tertarik pada suatu bidang atau hal-hal tertentu, dan merasa senang berkecimpung di dalam bidang atau hal tersebut Wingkel,1985. Karena begitu pentingnya peran minat dalam kehidupan seseorang, sehingga minat nantinya akan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan prilaku seseorang. Crow dalam Rohidin, 2006 menyatakan minat yang terdiri aspek kognitif dan aspek afektif tersebut dapat berkurang dan bertambah. Pada dasarnya seseorang itu hanya memiliki minat sangat sedikit dari bawaannya. Seseorang yang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu aktivitas tertentu, misalnya berbentuk permainan Universitas Sumatera Utara atau pekerjaan, maka ia akan berusaha keras untuk belajar dan aktif dalam aktivitas tersebut dibandingkan dengan orang yang mempunyai minat yang rendah terhadap aktivitas tersebut Muhadjir 1992 menjelaskan bahwa minat mempunyai dua aspek yaitu : 1. Aspek kognitif, yaitu aspek yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Aspek ini berkembang dari pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat, serta dari berbagai jenis media massa ataupun berdasarkan pengamatan pada lingkungan sekitar. 2. Aspek afektif, yaitu konsep yang membangun aspek kognitif yang dinyatakan dalam sikap yang ditimbulkan minat. Walaupun kedua aspek tersebut penting peranannya dalam menentukan apa yang akan dan yang tidak akan dikerjakan oleh seseorang, namun aspek afektiflah yang lebih besar peranannya. Karena aspek afektif mempunyai peran yang lebih besar dalam memotivasi dari pada aspek kognitif, dan aspek afektif cenderung lebih tahan terhadap perubahan dibandingkan dengan aspek kognitif. Jadi, dengan kata lain minat timbul didahului oleh pengetahuan dan informasi, kemudian disertai dengan rasa senang dan timbul perhatian terhadapnya, serta ada hasrat dan keinginan untuk melakukannya. Karena itu minat merupakan salah satu faktor yang penting yang harus ada dalam diri manusia, karena tanpa minat terhadap sesuatu, seseorang tidak akan merasakan adanya kepuasan. Ini berarti minat merupakan daya dorong untuk pencapaian sesuatu dan pada akhirnya akan membentuk pola hidup manusia. Bahkan Universitas Sumatera Utara dapat dikatakan bahwa keberhasilan dan perkembangan hidup manusia, sebagian besar ditentukan oleh minatnya. Ketika seorang lulusan SLTP memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke SMK Teknologi Industri, maka sebenarnya dianya sudah berfikir tentang pekerjaan di masa mendatang. Semakin yakin atas pekerjaan yang diidamkan maka semakin besar pula minat mereka terhadap program keahlian tersebut. Pilihan program keahlian harus didasarkan pada minat, karena apabila suatu kegiatan didasari karena adanya minat maka ia akan termotivasi menekuni pilihian tersebut. Program keahlian pilihannya tersebut, kelak akan sangat menentukan keberhasilannya setelah lulus SMK Minat terhadap program keahlian tersebut, seperti yang telah diungkapkan diatas dipengaruhi aspek kognitif dan afektif sang siswa. Aspek kognitif yaitu berupa informasi dan pengamatan serta pengetahuan tentang program keahlian SMK yang didapatkan siswa selama belajar di bangku SLTP, hingga saat memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke SMK. Selanjutnya aspek afektifnyalah yang akan mempengaruhi besar kecilnya minatnya. Maka jika informasi yang didapatkan oleh calon siswa SMK tentang tidak lengkap atau bahkan salah, maka selanjutnya akan mempengaruhi minat. Jadi yang penting adalah informasi dan pengetahuan yang benar dan tepat, yang dapat memberikan gambaran yang diminatinya. Setelah mendapatkan gambaran dan informasi, seseorang dapat memilih untuk meneruskan minatnya itu atau malah mengurungkan minatnya menekuni suatu bidang tertentu. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat siswasiswi untuk memilih program keahlian di SMK adalah suatu kesukaan, Universitas Sumatera Utara kesenangan, keinginan yang terdapat pada siswasiswi terhadap suatu program keahlian dengan didasarkan pada jenis pekerjaan yang diinginkan setelah lulus SMK, sehingga ia termotivasi untuk menentukan program keahlian yang akan diikutinya

2.5.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Memilih PK TMO

Minat banyak kaitannya dengan motivasi, karena minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif, yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan yang lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan. Pada dasarnya minat itu belum stabil, namun minat dapat menjadi lebih stabil jika berlandaskan pandangan hidup Muhadjir, 1992. Minat seseorang siswa lulusan SLTP akan program keahlian yang ada di SMK, pada dasarnya belum stabil baik sejak dia masih di SLTP hingga saat hendak mendaftarkan diri. Minat yang sudah dimilikinya sejak SLTP akan suatu program keahlian di SMK bisa saja berubah sewaktu-waktu, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi aspek afektifnya. Penelitian yang dilakukan oleh Frisbee, dkk 1999 terhadap 607 sampel dari 8 Institusi Pendidikan Kejuruan Teknik Otomotif di Amerika Serikat menemukan ada 4 faktor yang signifikan dari 17 faktor mempengaruhi minat siswa pada Program Kejuruan Teknik Otomotif Program 4 tahun, yaitu popularitas Program Keahlian Teknik Otomotif 62,3, popularitas institusi pendidikan penyelenggara 40,6, dorongan orang tua 24,1 dan kunjungan ke kampus 22,3 Universitas Sumatera Utara Karena dalam kajian ini, variabel yang diteliti adalah variabel yang mempengaruhi minat siswa memilih PK TMO, tanpa mempersoalkan minat siswa memilih institusi SMK sekolah, maka variabel-variabel selanjutnya akan diteliti adalah popularitas PK TMO, dorongan orang tua dan peluang kerjausaha. Variabel peluang kerja muncul sebagai faktor yang diduga mempengaruhi minat siswa memilih PK TMO berdasarkan pengamatan peneliti selama bertugas di SMK, jika siswa ditanya kenapa minatnya ke teknik otomotif, sebagian siswa menjawab karena peluang kerjanya terbuka luas.

2.5.3. Popularitas PK TMO

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, popularitas berasal dari kata populer, berarti sesuatu yang dikenal dan disukai, dikagumi orang banyak KBBI, 1999. Populer berarti bahwa sesuatu objek lebih dikenal oleh masyarakat melebihi objek lain yang setaraf. Popularitas berarti sejauh atau sampai dimana sesuatu objek dikenal atau disukai oleh subjek. Popularitas bersifat subjektif, ukurannya tergantung pada subjek yang menilai, mengenal dan mengetahui objek Berdasarkan pengertian tersebut, maka popularitas PK TMO adalah pada tingkat di mana PK TMO lebih dikenal atau diketahui oleh masyarakat, khususnya oleh orang tua siswa dan oleh siswa lulusan SLTP, jika dibandingkan dengan program keahlian lainnya di SMK Teknologi dan Industri. Beberapa hal yang dapat menggambarkan popularitas PK TMO adalah reputasi PK TMO dan jumlah peserta didik yang selalu lebih banyak jika dibandingkan dengan program keahlian lainnya. Universitas Sumatera Utara Frisbee, dkk 2000 dalam penelitiannya dengan topik: What Influences Students to Attend Four-Year Automotive Programs menemukan menemukan bahwa popularitas program keahlian teknik otomotif menjadi faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat memilih program teknik otomotif tersebut. Hal ini disebabkan reputasi program teknik otomotif tersebut yang mampu mengantarkan lulusannya memasuki lapangan kerja di industri otomotif terkenal. Reputasi ini diketahui oleh calon siswa yang membaca brosur atau iklan yang dibagikan kepada calon siswa. Selain reputasi dalam menghasilkan lulusan yang mampu mengisi lapangan kerja pada industri otomotif bergengsi, popularitas PK TMO dalam pandangan siswa dan lulusan SLTP terbentuk melalui sosialisasi yang dilakukan oleh SMK yang selalu menonjolkan PK TMO, jumlah peminat yang selalu jauh lebih banyak, ketersediaan sarana-prasarana bengkel yang relatif lebih lengkap dibandingkan dengan program keahlian lain.

2.5.4. Dorongan Orang Tua

Jika mengacu pada standar umum lamanya pendidikan dasar adalah 6 tahun, SLTP 3 tahun, maka perkiraan usia seorang lulusan SLTP adalan berkisar antara 15-17 tahun, maka usia tersebut masuk dalam kategori remaja. Menurut Hurlock dalam Iskandarsyah, 2006 usia remaja dikelompokkan dalam 2 tahap, yaitu remaja awal 13- 17 tahun, dan remaja akhir mulai 18 tahun sampai batas usia dewasa secara hukum. Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi individu pada kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan Universitas Sumatera Utara munculnya masalah dan secara psikologi, karena dianya masih labil. Karenanya seorang remaja belum mampu memutuskan sesuatu secara realistis dan total, masih sangat membutuhkan arahan, bimbingan dan dorongan bahkan dominasi dari luar dirinya, khususnya orang tua. Misalnya dalam hal pilihan pendidikan yang akan diikuti oleh sang anak. Iskandarsyah 2006 mengatakan bahwa pada saat remaja, sesorang telah mempunyai minat pada pendidikan dan minat pada pekerjaan. Hal ini terkadang dinyatakan dalam bentuk cita-cita. Namun, cita-cita tersebut masih dapat berubah-ubah sesuai dengan apa yang dilihatnya, atau karena informasi yang didengarnya. Di lain pihak ada orang tua yang merasa bertanggungjawab mengikuti perkembangan sang anak. Orang tua yang sudah mempunyai pengalaman, menyadari bahwa pilihan pendidikan bagi anaknya akan menetukan masa depan anaknya, dalam hal ini adalah pekerjaan buat anak dimasa depan. Sehingga diperlukan keterlibatan dan peranan orang tua terhadap sang anak, khususnya dalam bentuk dorongan. Dorongan atau motif motine berasal dari akar kata bahasa latin movere yang kemudian menjadi motion yang artinya gerak atau dorongan untuk bergerak. Jadi motive merupakan daya dorong, daya gerak atau penyebab seseorang melakukan berbagai kegiatan dan tujuan tertentu. Selanjutnya dikatakan bahwa motivasi orang tua tersebut didasarkan pada kebutuhan needs, keinginan wants dan harapan expectation. Kebutuhan adalah sesuatu yang tak dapat ditunda, dalam hal ini bahwa sang anak membutuhkan pendidikansekolah. Sementara keinginan adalah sesuatu yang bersifat jangka menengah, yaitu keinginan bahwa si anak akan mengikuti proses Universitas Sumatera Utara pendidikan dengan baik. Kemudian harapan orang tua bahwa si anak akan memiliki pekerjaan dan karir yang baik setelah lulus pendidikan Maka sesuai dengan pengertian di atas, dorongan orang tua adalah suatu daya gerak yang membentuk minat sang anak untuk memilih sesuatu, yang didasarkan pada kebutuhan needs, kehendak wants dan harapan expectation sang orang tua

2.5.5. Peluang KerjaUsaha Bidang Otomotif

Istilah peluang kerja mengandung pengertian tersedianya lapangan pekerjaan atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi dalam menghasilkan barang dan jasa. Dengan demikian pengertian peluang kerja mencakup lapangan pekerjaan yang masih lowong Sumarsono,2003. Timbulnya peluang kerja ini adalah akibat meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa yang dihasilkan. Berdasarkan pengertian tersebut, peluang kerja bidang otomotif adalah lapangan pekerjaan yang timbul akibat meningkatnya permintaan dan kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa bidang otomotif, misalnya kebutuhan akan kenderaan bermotor. Selanjutnya jumlah kendaraan yang meningkat akan meningkatkan jumlah usaha bengkel kendaraan bermotor. Mengacu pada kurikulum PK TMO pengertian bidang otomotif semakin fokus dan mengarah pada spesialisasi, yaitu berkaitan dengan perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor Kurikulum SMK, 2004. Struktur kurikulum PK TMO adalah menghasilkan lulusan dengan kompetensi utama perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor. Ruang lingkup jabatan pekerjaan bagi lulusan PK TMO antara lain: 1 Universitas Sumatera Utara Mekanik Engine Otomotif; 2 Mekanik Power Train Otomotif; 3 Mekanik Chasis dan Suspensi Otomotif; dan 4 Mekanik Sistem Elektrik Otomotif

2.6. Keterserapan Lulusan SMK di Lapangan Kerja