Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

4. Endah, dkk 2008 : Konsep Pendidikan SMK Dalam Mengantisipasi Kebutuhan Pasar Kerja Untuk Mendukung Peningkatan Potensi Wilayah di Surabaya, menyatakan bahwa salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap ketidak- terserapan lulusan SMK di pasar kerja adalah ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja tamatan SMK, baik secara kuantitas maupun kualitas dan banyak program keahlian dibuka belum berorientasi pada kebutuhan pasar kerja.

2.8. Kerangka Berpikir

Pengembangan wilayah dan pengembangan SDM melalui pendidikan adalah dua masalah yang saling berpengaruh secara timbal balik. Salah satu upaya pengembangan SDM yang sangat intensif dilakukan pemerintah adalah melalui jalur pendidikan SMK. Kekuatan link and match antara Pendidikan SMK terletak pada kemampuan mengembangkan dan menata program keahlian yang dimiliki SMK sebagai ujung tombak yang mempertemukan lulusan dengan lapangan kerja. Keterampilan yang dimiliki lulusan SMK sebagai modal untuk memasuki pasar kerja atau membuka usaha ditentukan program keahlian yang diikutinya. Masalahnya adalah bagaimana menata program keahlian yang ada di SMK agar relevan dengan kebutuhan pasar kerja, baik dalam hal mutu kualitas maupun jumlah kuantitas lulusan. Seharusnya perkembangantransformasi struktur ekonomi dan struktur ketenagakerjaan menjadi salah satu dasar penataan program keahlian di SMK. Diperlukan informasi yang baik dan mudah dipahami tentang kondisi ketenagakerjaan Universitas Sumatera Utara suatu wilayah, bagi masyarakat, khususnya orang tua dan calon peserta didik di SMK. Fakta yang dijumpai di SMK Teknologi Industri di Medan adalah peserta didik cenderung menumpuk pada Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif PK TMO, sementara ada program keahlian yang tidak diminati oleh lulusan SLTP, sekalipun peralatan sudah tersedia, misalnya Program Keahlian Teknik Pemesinan, Las Fabrikasi dan Logam, Teknik Bangunan. Padahal indikasi pesatnya pembangunan infrastruktur di Medan sangat membutuhkan lulusan program keahlian tersebut. Proporsi peserta didik untuk setiap perogram keahlian yang mendekati keseimbangan, diharapkan akan berdampak positif terhadap keterserapan lulusan di pasar kerja, sehingga angka pengangguran berkurang. Namun jika yang terjadi adalah sebaliknya, bahwa peminat SMK Teknologi dan Industri di Medan menumpuk pada PK TMO, dikawatirkan lulusannya tidak akan tertampung di pasar kerja, karena sudah jenuh. Atau lulusan akan bekerja pada bidang pekerjaan yang tidak didukung keterampilannya, sehingga berakibat rendahnya produktivitas dan kurang dihargainya lulusan tersebut di pasar kerja. Selanjutnya kerangka berpikir ini digambarkan dalam bentuk bagan pada gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Kerangka Berpikir 2.9. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Sugiyono, 2007. Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : Secara bersama-sama dan secara parsial sendiri-sendiri faktor dorongan orang tua, popularitas PK TMO, dan peluang kerjausaha berpengaruh positif terhadap minat siswa memilih PK TMO. Potensi Wilayah Pendidikan SMK • Dorongan Orang Tua • Popularitas Program Keahlian • Peluang KerjaUsaha Kesempatan Kerja Keterserapan Lulusan Program Keahlian Minat Siswa Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN