Seperti yang telah dipaparkan pada bagian terdahulu dari tulisan ini, bahwa salah satu jenis pendidikan yang sangan relevan untuk dikembangkan di Kota Medan
adalah pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan SMK. SMK dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan mendukung potensi wilayah.
Kurikulumnya sangat fleksibel pengembangannya unutuk menghasilkan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan karakteristik ekonomi kewilayahan.
4.2. Profil Pendidikan SMK di Kota Medan
Pada tahun 2008 salah satu prioritas pembangunan Pemerintah Kota Medan dalam bidang pendidikan adalah pengembangan SMK sesuai kebutuhan untuk
menunjang pembangunan Kota Medan sebagai kota jasa, perdagangan dan industri. Kebijakan ini sebenarnya sudah bergulir sejak tahun 2004, seiring dengan Rencana
Strategis Depdikas 2004-2009 pada Pendidikan Menengah yang menargetkan rasio SMA : SMU pada tahun 2009 menjadi 40 : 60, dan pada tahun 2015 diharapkan SMA :
SMK menjadi 30 : 70. Sebelumnya, yaitu dibawah tahun 2004 SMU : SMK adalah 70 : 30. Artinya bahwa pada tahun 2015 rasio akan berbanding terbalik, SMKlah yang
menjadi prioritas. Jika melihat data jumlah sekolah menengah di Kota Medan, apa yang menjadi target tahun 2009 dalam Renstra Depdiknas, pada tahun 2008 sudah tercapai di
Kota Medan. Lebih jelasnya Tabel 4.3 akan menyajikan data tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Rasio Jumlah Unit Sekolah dan Siswa SMASMK Kota Medan Tahun 2004 dan 2006
Tahun SMA
SMK Rasio
Jumlah Sekolah
Unit Jumlah
Siswa Orang
Jumlah Sekolah
Unit Jumlah
Siswa Orang
Jumlah Unit
SMA:SMK Jumlah
Siswa SMA:SMK
2004 191
81.221 129
41.827 60 : 40
66 : 34 2006
172 65.221
132 41.779
56 : 44 60 : 40
Sumber : BPS, Kota Medan Dalam Angka
Bahkan data yang diperoleh dari Pusat Pemberdayaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan P4TK Medan, pada tahun 2009, di Kota Medan
terdapat 147 unit SMK dengan 9 bidang keahlian. Keberadaan jumlah SMK Kota Medan disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Jumlah SMK di Kota Medan berdasarkan Kelompok Keahlian Tahun 2009
Kelompok Bidang Keahlian Jumlah unit
Kelompok Bisnis dan Manajemen 73
Kelompok Teknologi dan Industri 62
Kelompok Pariwisata 8
Kelompok Farmasi 3
Kelompok Seni dan Kerajinan 1
Kelompok Pekerjaan Sosial 1
Jumlah 147
Sumber : P4TK Medan, Data SMK 2009
Tentang prioritas pengembangan SMK di Kota Medan diungkapkan oleh pejabat berwenang di Dinas Pendidikan Kota Medan. Hal ini sejalan dengan keberadaan Kota
Medan sebagai kota jasa, perdagangan dan industri, termasuk fungsi Kota Medan sebagai pintu masuk utama arus wisatawan ke Pulau Sumatera. Yang akan
dikembangkan adalah SMK Kelautan, SMK Industri dan SMK Pariwisata seiring
Universitas Sumatera Utara
perkembangan kota Medan sebagai kota industri, kota jasa, kota pelabuhan dan kota pariwisata
Medan Bisnis, 2008 .
Diharapkan pendidikan SMK akan mampu menjawab kebutuhan tenaga terampil pada sektor-sektor ekonomi tersebut. SMK sangat strategis
fungsinya dalam mengatasi masalah meningkatnya jumlah pengangguran, karena SMK memungkinkan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
Namun dalam pengembangan pendidikan SMK di Kota Medan, fungsi pengawasan oleh lembaga dan pihak terkait sangat diperlukan. Sesuai dengan
wewenang yang telah diberikan ke Pemerintah Kota, melalui UU Otonomi Daerah dan UU
Sisdiknas, bahwa
Pemerintah Kota
berhak melakukan
pengawasan penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan SMK adalah salah satu jenjang pendidikan
yang masuk dalam pengawasan pemerintah kota. Salah satu fungsi pengawasan tersebut adalah dalam hal mengawasi proporsi jumlah siswa perprogram keahlian. Karena jika
proporsi peserta didik tersebut tidak seimbang dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, maka pengembangan SMK sama saja akan menambah jumlah pengangguran, padahal
justru masalah tersebut yang ingin diminimalisasi melalui pengembangan SMK. Dalam hal proporsi jumlah siswa untuk setiap program keahlian, adalah sesuatu
yang sangat mendasar dalam pengembangan SMK, karena program keahlian inilah yang akan menjadi ujung tombak link and match antara SMK dengan dunia kerjausaha.
Untuk Kota Medan, ada kecenderungan penumpukan peserta didik pada program keahlian tertentu. Untuk SMK Bisnis Manajemen hal tersebut paling mencolok, karena
dari 147 unit SMK yang ada 71 unit adalah SMK Bisnis Manajemen. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pendidikan telah melakukan antisipasi yang
Universitas Sumatera Utara
tepat, yaitu melalui kebijakan yang tidak memberikan ijin lagi bagi pembukaan unit SMK Bisnis Manajemen yang baru untuk wilayah Kota Medan. Pengembangan yang
akan dilakukan adalah dalam hal kualitas SMK Bisnis Manajemen, bukan lagi mengembangkan jumlah unit.
Untuk SMK Teknologi dan Industri kecenderungan minat peserta didik terjadi pada Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif PK TMO. Pada tahun 2009, dari 62
unit SMK Teknologi Industri yang ada, PK TMO dibuka pada 40 SMK 3 SMK Negeri dan 40 SMK Swasta. Gambaran dominasi jumlah PK TMO dibandingkan dengan
Program Keahlian lain ditunjukkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Profil SMK Teknologi dan Industri di Kota Medan Tahun 2009 No.
Program Keahlian Jumlah SMK Yang Membuka
1 Teknik Mekanik Otomotif
43 unit dari 62 SMK TI 2
Teknik Las dan Fabrikasi 1 unit dari 62 SMK TI
3 Teknik Permesinan
9 unit dari 62 SMK TI 4
Teknik Elektronika 9 unit dari 62 SMK TI
5 Teknik Listrik
8 unit dari 62 SMK TI 6
Teknik Komputer dan Informatika 5 unit dari 62 SMK TI
7 Teknik Bangunan
1 unit dari 62 SMK TI
Sumber : Data Pokok Sekolah DitPSMK 2008
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa minat siswa dan penyelenggara pendidikan SMK, khususnya SMK swasta cenderung pada Program Keahlian Teknik
Mekanik Otomotif. Sementara ada beberapa program keahlian yang kurang diminati, yaitu Teknik Bangunan dan Teknik Las dan Fabrikasi.
Universitas Sumatera Utara
4.3. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Memilih Program