5:2 = 2,5 diperoleh t
tabel =
1,992. Karena t
hitung
6,946 t
tabel
1,992 maka hal ini berarti secara parsial variabel peluang kerjausaha berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat siswa yang menjadi responden dalam memilih PK TMO.
4.6. Analisis Keterserapan Lulusan PK TMO
Dalam penelitian ini permasalahan kedua yang ingin diungkap dan dianalisis adalah bagaimana tingkat keterserapan lulusan PK TMO di lapangan kerjausaha
dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau hubungan
dengan variabel lain Sugiyono, 1999. Dalam hal ini, variabel mandiri yang ingin diungkap adalah masalah keterserapan lulusan Program Keahlian Teknik Mekanik
Otomotif pada lapangan kerjausaha. Hal-hal yang menyangkut keterserapan lulusan di lapangan kerja adalah mengenai kesesuaian bidang keterampilan TMO yang dimiliki
lulusan dengan bidang pekerjaan yang ditekuni saat penelitian ini dilakukan. Dan selanjutnya adalah berapa lama rata-rata masa tunggu lulusan untuk mendapatkan
pekerjaan. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan angket isian kepada responden
terpilih dari 8 SMK Swasta yang ada di 2 Wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah responden yang berhasil dikumpulkan datanya
adalah 100 responden. Data yang dihimpun adalah data bidang pekerjaan atau kegiatan yang digeluti lulusan PK TMO dan berapa lama responden memperoleh pekerjaan pada
8 unit SMK objek penelitian. Hasil rangkuman data penelitian ini bukan untuk menggambarkan profil keterserapan lulusan PK TMO per unit SMK, tetapi untuk
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan profil keterserapan lulusan PK TMO pada 8 SMK secara keseluruhan seperti yang disajikan pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Rangkuman Profil Lulusan PK TMO No.
Status Jumlah
Persentase
1 Bekerja
79 79
2 Kuliah
9 9
3 Bekerja sambil Kuliah
3 3
4 Menganggur
9 9
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2009.
Dalam tabel 4.11, data yang disajikan adalah keterserapan secara umum, tanpa mempertimbangkan apakah jenis pekerjaan yang diperoleh responden sesuai dengan
keahlian yang dimiliki, yaitu keahlian mekanik otomotif yang diperolehnya dari SMK. Lebih lanjut mengenai bidang-bidang pekerjaan yang digeluti responden saat penelitian
ini dilakukan disajikan dalam tabel 4.12.
Tabel 4.12. Spesifikasi Bidang KerjaKegiatan Responden No.
Bidang Pekerjaan Jumlah
Persentase
1 MekanikOperatorTeknisi
61 61
2 Usaha cuci sepeda motor
1 1
3 TNI POLRI bag.Teknik
3 3
4 Salesman bagian otomotif
2 2
5 Cleaning service
2 2
6 SATPAM
2 2
7 Salesman non otomotif
1 1
8 Pembukuanpergudangan
3 3
9 Pembuat meubel
1 1
10 Buruh angkut pasar
2 2
Universitas Sumatera Utara
11 Buruh bongkar muat
1 1
12 Kernet truk
1 1
13 Buruh bangunan
2 2
14 Kuliah
9 9
15 Pengangguran
9 9
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2009.
Sedangkan mengenai lamanya responden menunggu untuk mendapatkan pekerjaan, ditunjukkan pada tabel 4.13.
Tabel 4.13. Gambaran Umum Keterserapan Lulusan PK TMO pada Lapangan Kerja di Kota Medan
No. Keterangan
Lamanya Mendapatkan
Pekerjaan Jumlah
orang Persentase
1
Terserap pada Lapangan Kerja
yang Sesuai dengan
Kompetensi Otomotif
1 bulan langsung bekerja
21 21
2
1 sd 3 bulan 13
13
3
≥ 3 sd 6 bulan
19 19
4
≥ 6 –sd 9 bulan
7 7
5
≥ 9 – 12 bulan
7 7
Jumlah yang mendapatkan pekerjaan bidang otomotif dalam masa waktu di bawah 1 tahun
67 67
Jumlah yang bekerja di luar bidang Otomotif
15 15
Jumlah yang melanjutkan pendidikan 9
9
Jumlah yang menganggur 9
9
JUMLAH 100
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2009.
Universitas Sumatera Utara
4.7.
Pembahasan Hasil Penelitian 4.7.1.
Pengaruh Dorongan Orang Tua, Popularitas PK TMO dan Peluang KerjaUsaha terhadap Minat Siswa Memilih PK TMO
Hasil analisis data ditemikan bahwa ketiga variabel independen memberikan konstribusi pengaruh sebesar 60,1 terhadap minat memilih PK TMO. Berarti ada
variabel-variabel lain yang mempengaruhi minat siswa sebesar 39,9 dalam memilih PK TMO, di luar ketiga variabel tersebut yang tidak ikut dalam analisis penelitian ini.
Variabel lain yang patut diduga adalah variabel jarak lokasi SMK terhadap tempat tinggal siswa. Karena faktor jarak sangat berkaitan erat dengan biaya, dalam hal ini
adalah biaya transfortasi. Selain berkaitan dengan biaya, faktor jarak berkaitan dengan waktu. Hal ini patut diduga, karena waktu mulai jam belajar di SMK di Medan adalah
jam 07.15 WIB. Maka bisa saja seorang anak memilih PK TMO karena terpaksa, bahwa di SMK terdekat hanya membuka PK TMO. Variabel lain yang patut diduga
membentuk minat siswa dalam memilih PK TMO adalah faktor sarana-prasarana khususnya peralatan praktek dan bengkel PK TMO yang relatif lengkap dibandingkan
dengan yang program keahlian lain.
Dorongan Orang Tua Hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel dorongan orang tua menunjukkan
bahwa t
hitung
dari t
tabel
, yang berarti bahwa secara parsial, variabel dorongan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat responden memilih PK TMO. Dengan kata lain,
Universitas Sumatera Utara
bahwa dorongan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat siswa memilih PK TMO. Hal ini sangat logis dan mudah dipahami, bahwa jika mengacu pada usia ideal,
seorang anak yang hendak mendaftar ke SMK lulus SLTP usianya berkisar antara 15- 17 tahun, masuk dalam kategori usia remaja akhir menjelang dewasa. Secara ekonomi
dan psikologi anak usia 15 – 17 tahun masih dalam tanggungan dan bimbingan orang tuanya. Secara psikologis, anak seusia ini masih dituntut untuk memiliki kepatuhan
kepada orang tua. Dalam hal ekonomi, umumnya biaya hidup termasuk biaya pendidikan sepenuhnya masih dalam tanggungan orang tua. Maka secara psikologis
juga, minat anak dalam memilih pendidikan dipengaruhi dan dibentuk oleh dorongan orang tua, sebagai faktor eksternal yang membentuk minat terhadap jenis atau program
pendidikan yang akan diikutinya. Fakta empiris di lapangan juga menunjukkan, bahwa pendampingan orang tua terhadap siswa yang ingin mendaftar ke SMK swasta sangat
jelas, mulai dari proses mencari SMK untuk sang anak, hingga proses pendaftaran, hampir semua anak selalu didampingi oleh orang tua. Hal ini mengindikasikan bahwa
minat anak dalam memilih PK TMO juga terbentuk oleh pengaruh dorongan orang tua.
Popularitas Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel popularitas PK TMO menunjukkan
bahwa t
hitung
t
tabel
, yang berarti bahwa secara parsial, variabel popularitas PK TMO tidak berpengaruh signifikan terhadap minat responden memilih PK TMO. Dengan kata
lain, bahwa popularitas PK TMO tidak terlalu berpengaruh terhadap jenis program keahlian yang diminati siswa. Sebuah program keahlian dikatakan lebih populer dari
Universitas Sumatera Utara
program keahlian lainnya jika program keahlian tersebut diminati melebihi program keahlian lain yang ditawarkan. Dari data-data yang dikumpulkan dari 8 SMK Swasta
yang menjadi objek penelitian, menunjukkan dominasi PK TMO yang begitu kuat. Sebagai gambaran, pada Tabel 4.14 disajikan jumlah siswa perprogram keahlian untuk
kelas 1-3, yang sedang belajar pada TP. 20082009. Tabel 4.14. Proporsi Jumlah SiswaProgram Keahlian di 8 SMK Objek Penelitian
Tahun Ajaran 20082009, Kelas 1 – 3
No
Nama SMK Tek.
Mek. Otomotif
Teknik Permesi
nan Teknik
Audio Video
Teknik Listrik
Teknik Inform
atika Total
1 SMK Markus 2
254 -
38 -
- 292
2 SMK NU 2
127 -
- -
127
3 SMK Sutan Oloan
77 -
24 -
-
101
4 SMK Eka Prasetia 1
475 -
101 -
-
576
5 SMK Arrahman 2
201 -
- -
- 201
6 SMK Teladan 2 Sumatera Utara
432 22
71 58
- 583
7 SMK Swasta Prayatna
622 -
108 -
- 730
8 SMK Swasta Teladan
1411 103
230 74
154
1969 Persentase
78.5 2.7