yang dapat dikenakan pada hukuman denda ditentukan minimum 25 sen sedangkan maksismum tidak ada ketentuan. Hukuman denda tersebut boleh
dibayar oleh siapa saja, artinya keluarga atau kenalan dapat melunasinya
E. Metode Penelitian
I. Objek Penelitian Objek penelitian yang dijadikan penelitian oleh penulis adalah bagaimana
menerapkan teori penjatuhan hukuman diat dan denda bagi pembunuhan semi sengaja menurut hukum islam dan relevansinya dengan hukum pidana indonesia.
II. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah kualitatif, yang berusaha
memberikan beberapa macam wacana masalah. III. Pengumpulan Data
Teknik yang di gunakan oleh penulis dalam pengumpulan data adalah bentuk study dokumentasi.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara garis besar dari seluruh permasalahan yang akan dibahas agar terarah, serta untuk memudahkan dalam menelaahnya, maka
penulis membagi skripsi ini dalam lima bab sebagai berikut : Bab pertama, Merupakan Bab Pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,
Pembatasan dan perumusan masalah, Tujuan dan kegunaan penelitian, Metode Penelitian, dan sistematika penelitian.
Bab kedua, Berisi studi kepustakaan yang memaparkan teori pembunuhan dan
berbagai macam jenis-jenis pembunuhan dan pembunuhan persfektif hukum Islam dan hukum pidana indonesia
Bab ketiga, Menjelaskan beberapa teori tentang denda dan diat dan macam-
macam denda dalam pembunuhan. Dan lebih spesifik lagi menerangkan denda yang dikenakan kepada pembunuhan semi sengaja
Bab keempat, Menerangkan hukuman yang dikenakan kepada pembunuhan semi sengaja yang dalam hal ini lebih kepada evektifitas penjatuhan pidana denda serta
berbagai kelebihan dan kekurangan yang diterapkan baik menurut hukum pidana islam dan hukum pidana indonesia
Bab kelima, Penutup yang disertai kesimpulan dan saran dan dimana pada bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II MENGENAL PEMBUNUHAN
A. Defenisi Pembunuhan
Pembunuhan dalam Bahasa Arab adalah berasal dari kata
- -
yang artinya membunuh. Ulama fiqih mendefinisikan pembunuhan dengan ”perbutan manusia yang
berakibat hilangnya nyawa seseorang Mahmud Syaltut dalam kitabnya menjelaskan bahwa pembunuhan adalah
membunuh manusia yang nyata-nyata hidup dan pasti hidupnya, dengan suatu perbuatan yang menurut akal pikiran dapat membunuhnya, dan di lakukan oleh
manusia yang perbuatannya dapat dihukum.
5
Kejahatan terhadap nyawa manusia dalam bentuk pembunuhan, dalam hukum islam sebagaimana dikatakana pula oleh Abdul Qodir Audah dalam kitab At
Tasyri’iul Jinaul Islam:
ﺕ
Artinya: Pembunuhan adalah perbuatan manusia yang menghilangkan kehidupan, yakni pembunuhan itu adalah menghilangkan nyawa manusia dengan sebab
perbuatan manusa yang lain
6
.
5
Mahmud Syaltut, trj, Bustami A.Ghana dan Johar Bhahri, Hukum Islam Aqidah dan Syariah,
Jakarta: Bulan Bintang, tth Jilid 4, h.42
6
Abdul Qodir Audah, At-Tasyri’Al-Jinaiy Al-Islamiy,Juz II.tt.1968 M.1388 H. h. 7