3 Memberi sarana untuk bunuh diri
h. Pengguguran kandungan
Kata “ Pengguguran kandungan “ adalah terjemahan dari kata : abort is profokator:
yang dalam kamus kedokteran diterjemahkan dengan “membuat keguguran” Pengguguran kandungan diatur dalam KUHP oleh pasal-pasal 346, 347,
dan 349 , jika diamati pasal-pasal tersebut maka akan dapat diketahui bahwa ada tiga unsur pada kasus pengguguran kandungan yaitu:
22
a. Janin
b. Ibu yang mengandung
c. Orang ketiga yang terlibat pada pengguguran tersebut
Perempuan yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati buah kandungannya atau menyuruh orang menyebabkan, maka dihukum dengan pidana
penjara selama-lamanya empat tahun. Yang dimaksut dengan buah kandungan disini belum merupakan bayi. Menurut yurisprudensi buah kandungan itu harus bernyawa,
sudah mulai bergetar dalam kandungan pasal 346 KUHP “seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain
untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun” Orang yang sengaja menggugurkan kandungan seorang wanita tanpa
persetujuannya, maka dihukum menurut pasal 347 KUHP:
22
Leden Marpaong, op.cit., h.46
1 Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuannya. Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2 Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun. Apabila dilakukan dengan persetujuan wanita itu, maka dikenakan pasal 348 KUHP:
1 Barang siapa dengan sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
2 Jika perbuatan tersebut mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam
dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Jika seorang dokter, bidan atau ahli obat membantu kejahatan dalam pasal, 340,
berbuat atau membunuh salah satu kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka bagi mereka hukumannya adalah ditambah dengan sepertiganya dan dapat dipecat
jabatannya ini dinyatakan dalam pasal 349 KUHP. Terkecuali apabila membantu menggugurkan kandungan tersebut, dilakukan demi menyelamatkan nyawa si ibu,
maka dalam hal ini tidak dikenakan hukuman.