BAB III MACAM-MACAM HUKUMAN
A. Macam-Macam Hukuman Pembunuh Semi Sengaja Dalam Hukum
Pidana Islam 1.
Diat :
Hukuman Diat dan kifarat untuk pembunuhan sengaja dan pembunuhan yang lainya merupakan hukuman pokok. Apabila kedua hukuman tersebut tidak bias
dilaksanakan, karena sebab-sebab yang dibenarkan oleh syara’ maka hukuman penggantinya adalah hukuman diat untuk qishash dan puasa untuk kifarat.
Pengrtian diat, sebagaimana dikemukakan oleh Syaid Syabiq adalah sebagai berikut :
6 C 6L
Y6 Zﺕ [ \A \ Y]6 6-
H
Artinya: Diat adalah sejumlah harta yang dibebankan kepada pelaku, karena terjadinya tindak pidana pembunuhan ataupun penganiayaan dan diberikan kepada
korban atau walinya
23
Dari defenisi tersebut jelaslah bahwa diat merupakan uqubah maliyah hukuman yang bersifat harta, yang diserahkan kepada korban apabila ia masih
hidup, atau kepada wali keluarganya apabila ia sudah meninggal, bukan kepada pemerintah. Dasar hukum untuk wajibnya hukuman diat ini terdapat dalam al-qur’an
dan sunnah:
23
Syaid Sabiq, Fiqh As-Sunnah, Juz II, Dar Al-Fiqr, 1980, hlm. 435
? AB
G L 5 1
[. m
s4-. =
+,-. 0 1- 2 1
efga Artinya: … dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah,
hendaklah ia memerdekakan hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya terbunuh itu kecuali jika mereka keluarga
terbunuh bersedekah.
QS. An-Nisa’:92
24
Menurut ayat ini, hukuman diat dikenakan kepada pelaku pembunuhan karena kesalahan, namun disini kedudukannya sebagai hukuman pokok. Adapun
penerapannya untuk pembunuhan sengaja merupakan hukuman pengganti yang diperkuat oleh hadis Nabi.
0 1 O
B I ﺹ I B
O - _
C ] ` ,C 6 G ﺕ
` a] U
W A C ﺝ C
X
Artinya: Dari Abi Syuraih Al-Khuza’i Ia berkata: Telah bersabdah Rosulullah saw: Maka barangsiapa yang salah seorang anggota keluarganya menjadi korban
pembunuhan setelah ucapanku ini, keluarganya memiliki dua pilihan: adakalahnya memilih diat, atau memilih qishash hukuman bunuh.
Hadis ini dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa’i
25
Sebelum berbicara bentuk diat dan denda yang dikeluarkan dalam pembunuhan ini
terlebih dahulu penilis menjelaskan hukuman bagi tindak pidana terlebih dahulu: Dalam hukum islam ditinjau dari segi hubungan antara satu dengan hukuman yang
lain dapat dibagi menjadi empat yaitu:
24
T.M. Hasbi Ash-Shiddiqi, dkk., Al-Quran dan terjemah, Mijamma’ Khadim Al-Haramain Asy-Syarifain, Madinah, 1971,hlm. 135
25
Al-Kahlani, Muhammad ibn Isma’il,Subul As-Salam.Mesir, 1960, cet.III,hlm.243-244
a Hukuman pokok al’uqubah al ashliyah yaitu hukuman asal bagi suatu
kejahatan, seperti hukuman qishas untuk pembunuhan. Potong tangan untuk pencurian dan hukuman bunuh bagi orang yang murtad.
b Hukuman pengganti al’uqubah al badaliyah yaitu pengganti hukuman
pokok karena hukuman tersebut tidak bisa dilaksanakan disebabkan karena suatu alasan hukum. Seperti hukuman diat bagi pembunuhan sengaja yang di
maafkan dan begitu juga dengan hukuman bagi pembunuhan semi sengaja dan pembunuhan karena kesalahan yang dimaafkan hukuman bentuk diatnnya
oleh ahli waris korban. c
Hukuman tambahan al’uqubah al taba’iyah yaitu hukuman yang secara otomatis. Tanpa melalui putusan hakim mengikuti hukuman pokok. Seperti
terhalangnya menerima warisan bagi pelaku pembunuhan keluarga. d
Hukuman pelengkap al’uqubah al-takmaliyah yaitu hukuman yang dijatuhkan sebagai pelengkap terhadap hukuman yang telah dijatuhkan.
Seperti mengalungkan tangan seorang pencuri yang telah dipotong dilehernya. Hukuman ini harus berdasarkan hukuman yang diputuskan oleh hakim.
26
2. Diat Yang Dikeluarkan :
26
Prof.Dr.H.A, Dzajuli, op, cit,hlm.128-129