f. Kategori VI Rp 300.000.000,- tiga ratus juta rupiah;
43
Pidana denda juga bias dipandang sebagai alternative pidana pencabutan kemerdekaan. Sebagai sarana dalam politik _riminal, pidana ini tidak kala efektifnya
dari pidana pencabutan kemerdekaan.Berdasarkan pemikiran ini maka pada dasarnya sedapat mungkin denda itu harus dibayar oleh terpidana dan untuk pembayaran itu
ditetapkan tenggang waktu. Kalau keadaan mengizinkan, denda yang tidak dibayar itu dapat diambilkan dari kekayaan atau pendapatan terpidana untuk sebagai
penggantinya.
3. Denda Yang Diterima Bagi Pembunuh Karena Kealpaan :
Di dalam konsep Rancangan undang-undang KUHP Nasional, Pidana denda masuk di dalam kelompok pidana pokok sebagai urutan keempat. Adapun susunan
urutannya adalah sebagai berikut: o
ke-1 pidana penjara o
ke-2 pidana tutupan o
ke-3 pidana pengawasan o
ke-4 pidana denda o
ke-5 pidana kerja social Lebih lanjut ditentukan bahwa urutan pidana pokok tersebut menentukan berat
ringannya pidana.
44
43
Ibid. Rancangan kitab undang-undang hukum pidana., hlm.32
Dalam menjatuhkan pidana, peranan hakim sangat penting. Setelah mengetahui tujuan pemidanaan, hakim wajib mempertimbangkan keadaan-keadaan
yang ada di sekitar si pembuat pidana, seperti misalnya: - factor usia si pembuat pidana
- perbuatan tindak pidana apakah untuk pertamakali - kerugian terhadap korban
- sudah adakah ganti rugi, dan sebagainya. Ada satu ketentuan bahwa dalam hal seseorang melakukan tindak pidana yang
hanya diancam dengan pidana penjara, namun apabila hakim berpendapat tidak perlu menjatuhkan pidana penjara setelah memperhatikan, dan mempertimbangkan hal-hal
yang menjadi tujuan pemidanaan, pedoman pemidanaan serta pedoman penerapan pidana penjara, maka hakim dapat menjatuhkan pidana denda.
45
Jadi dalam hal ini pidana denda diancamkan, dan seringkali alternatif dengan pidana kurungan terhadap hamper semua “pelanggaran” overtredingen yang
tercantum dalam Buku II KUHP, terhadap semua kejahatan ringan, pidana denda itu diancamkan sebagai alternatif dengan pidana penjara.Demikian juga terhadap bagian
terbesar kejahatan-kejahatan yang tidak dilakukan dengan sengaja; antara lain dalam pasal 359 KUHP:
44
Suparni, niniek, op,cit.,hlm.49
45
Suparni, niniek, op,cit.,hlm.50
“Barang siapa karena kesalahan kealpaannya menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan
paling lama satu tahun” Tetapi apabila dalam hal ini hakim sudah melihat factor dan unsurnya maka
dalam hal pembunuhan semi sengaja dapat dikenakan hukuman denda dengan pertimbangan hakim, dan dilihat juga unsure obyektif dan dan praktisnya
pemidanaan. Karena era moderen seperti sekarang ini pidana denda tidak dibahas secara spesifik
tetapi bentuk bembahasanya hanya membahas bentuk minimalis bentuk denda dan maksimalnya bentuk denda:
o Minimal Rp 1 .000,- tetapi berhubung perkembangan Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1960 Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 1, semua bentuk denda di kali 15, Misal Rp .1000,- x 15 menjadi Rp .15,000,-