Penganjuran dan Pertolongan Pada Bunuh Diri

1 Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya. Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. 2 Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. Apabila dilakukan dengan persetujuan wanita itu, maka dikenakan pasal 348 KUHP: 1 Barang siapa dengan sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. 2 Jika perbuatan tersebut mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Jika seorang dokter, bidan atau ahli obat membantu kejahatan dalam pasal, 340, berbuat atau membunuh salah satu kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka bagi mereka hukumannya adalah ditambah dengan sepertiganya dan dapat dipecat jabatannya ini dinyatakan dalam pasal 349 KUHP. Terkecuali apabila membantu menggugurkan kandungan tersebut, dilakukan demi menyelamatkan nyawa si ibu, maka dalam hal ini tidak dikenakan hukuman.

BAB III MACAM-MACAM HUKUMAN

A. Macam-Macam Hukuman Pembunuh Semi Sengaja Dalam Hukum

Pidana Islam 1. Diat : Hukuman Diat dan kifarat untuk pembunuhan sengaja dan pembunuhan yang lainya merupakan hukuman pokok. Apabila kedua hukuman tersebut tidak bias dilaksanakan, karena sebab-sebab yang dibenarkan oleh syara’ maka hukuman penggantinya adalah hukuman diat untuk qishash dan puasa untuk kifarat. Pengrtian diat, sebagaimana dikemukakan oleh Syaid Syabiq adalah sebagai berikut : 6 C 6L Y6 Zﺕ [ \A \ Y]6 6- H Artinya: Diat adalah sejumlah harta yang dibebankan kepada pelaku, karena terjadinya tindak pidana pembunuhan ataupun penganiayaan dan diberikan kepada korban atau walinya 23 Dari defenisi tersebut jelaslah bahwa diat merupakan uqubah maliyah hukuman yang bersifat harta, yang diserahkan kepada korban apabila ia masih hidup, atau kepada wali keluarganya apabila ia sudah meninggal, bukan kepada pemerintah. Dasar hukum untuk wajibnya hukuman diat ini terdapat dalam al-qur’an dan sunnah: 23 Syaid Sabiq, Fiqh As-Sunnah, Juz II, Dar Al-Fiqr, 1980, hlm. 435