Metode Penelitian Sistematika Penulisan

BAB II MENGENAL PEMBUNUHAN

A. Defenisi Pembunuhan

Pembunuhan dalam Bahasa Arab adalah berasal dari kata - - yang artinya membunuh. Ulama fiqih mendefinisikan pembunuhan dengan ”perbutan manusia yang berakibat hilangnya nyawa seseorang Mahmud Syaltut dalam kitabnya menjelaskan bahwa pembunuhan adalah membunuh manusia yang nyata-nyata hidup dan pasti hidupnya, dengan suatu perbuatan yang menurut akal pikiran dapat membunuhnya, dan di lakukan oleh manusia yang perbuatannya dapat dihukum. 5 Kejahatan terhadap nyawa manusia dalam bentuk pembunuhan, dalam hukum islam sebagaimana dikatakana pula oleh Abdul Qodir Audah dalam kitab At Tasyri’iul Jinaul Islam: ﺕ Artinya: Pembunuhan adalah perbuatan manusia yang menghilangkan kehidupan, yakni pembunuhan itu adalah menghilangkan nyawa manusia dengan sebab perbuatan manusa yang lain 6 . 5 Mahmud Syaltut, trj, Bustami A.Ghana dan Johar Bhahri, Hukum Islam Aqidah dan Syariah, Jakarta: Bulan Bintang, tth Jilid 4, h.42 6 Abdul Qodir Audah, At-Tasyri’Al-Jinaiy Al-Islamiy,Juz II.tt.1968 M.1388 H. h. 7 Untuk memahami pembunuhan dalam hukum pidana Indonesia dapat dilihat dalam pasal 359 KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Yang berbunyi: “Barang siapa karena kesalahannya kealpaannya menyebabkan oarng lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pdana kurungan paling lama satu tahun“ Dari pasal tersebut dapat diambil pengertian sebagai berikut: a. Kealpaan bias menghilangkan nyawa seseorang. b. Menghilangkan nyawa seseorang, artinya dengan kealpan merupakan perbuatan yang membuat orang takut. c. Dalam bertindak harus disertai dengan niat dan jalan yang benar sehingga tidak merugikan orang lain, bahkan dapat menghilangkan nyawa orang lain. Dari defenisi tersebut dapat diambil substansinya bahwa menghilangkan nyawa seseorang baik dilakukan dengan sengaja ataupun tidak baik menggunakan alat atupun tidak dan benda yang digunakan berupa benda yang mematikan ataupun tidak. Pembunuhan adalah perbuatan yang dilarang oleh sara’ dan jelas dikatakan dalam Al-qur’an salah satunya dalam surat al-isra’ ayat 33 yaitu: 4 678 [.  jk[lmL n]oKL _k p qr s4-. a2W [L -T J 8 78\R \: . m 8 t 0 pvZ L 7 L mX Gw A x - b a .[L 6 ypz-. 5 AB 7{m e a Artinya: Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuh melainkan dengan suatu alasan yang benar. Dan barang siapa yang dibunuh secara dzalim,maka kami sesungguhnya telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. Qs.Al-Israa’:33 Dari apa yang dikemukakan diatas tentang pengertian pembunuhan secara umum , penulis memberi pendapat bahwa setiap tindakan ataupun perbuatan seseorang yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain disebabkan tindakan itu, dapat diartikan sebagai sebuah pembunuhan. Hanya saja yang mengakibatkan kematian itu ada yang secara sengaja dan adapula karna kealpaan. Dan adakalanya mengakibatkan kematian secara langsung dan ada pula akibat itu datangnya kemudian baik disertai dengan bentuk luka pisik dan adapula beruapa prosses waktu yang menentukan.

B. Jenis-Jenis Pembunuhan

Sesuatu tindak pidana dapat dilakukan dengan direncanakan oleh pelaku perbuatan ini sengja dilakukan sengaja merencanakan dengan matang perbuatan pidana yang akan dilakukanya dengan segala akibatnya, tetapi kadang kadang perbuatan pidana dapat terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu. Begitu pula halnya dalam pembunuhan seseorang merencanakan terlbih dahulu perbuatan tersebut dan mempergunakan alat ysng dapat mematikan. Dan adapula pembunuhan yang tidak direncanakan oleh pelaku dalam hal ini misalnya kurang hati-hatinya dan tanpa perhitungan yang maksimal misalnya seorang guru memukul muridnya dan ternyata