seseorang  kesalahan  seperti  ini  disebut  salah  dalam  perbuatan  error  in concrito
b. Bila pelaku sengaja melakukan perbuatan dan mempunyai niat membunuh
seseorang  yang  dalam  persangkaanya  boleh  dibunuh,  misalnya  sengaja menembak  seseorang  yang  disangka  musuh  dalam  peperangan  tetapi
ternyata  teman  sndiri;  kesalahan  seperti  itu  disebut  salah  dalam  maksut error in objecto
c. Bila pelaku tidak bermaksut melakukan kejahatan, Tetapi akibat menimpa
bayi dibawhnya hingga mati.
13
2. Pembunuhan Menurut Hukum Pidana Indonesia: a.Pembunuhan biasa
Kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan sengaja dalam bentuk pokok, diatur  dalam  pasal  338  KUHP  “Barang  siapa  dengan  sengaja  menghilangkan
jiwa  orang  lain,  diancam  dengan  hukuman  penjara  selama-lamanya  lima  belas tahun”
unsur-unsur pembunuhan yang terdapat dalam pasal ini adalaha:
14
a. unsure objektif : 1 Perbuatan: menghilangkan nyawa
2 Obyeknya: Nyawa orang lain b. Unsur subyektif: Dengan sengaja
13
A.Djazuli, Fiqh Jinayah,op. cit, h. 123
14
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh dab Nyawa, op,ci. h.57
b. Membunuh Karna Kealpaan Barang  siapa  karma  kesalahannya  kealpaannya  menyebabkan  orang  lain
mati, diancam dengan pidana penjara palinglama  Lima Tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
15
Dengan  demikian  jelas  bahwa  pembunuhan  ini  adalah  pembunuhan  yang tidak  ada  niat  sama  sekali  dan  ini  terkadang  menjadi  pertimbangan  hakim  dalam
menentukan hukuman yang bisa diakhiri dengan hukuman denda apabiala keluarga si korban  memaafkan.dengan  demikian  hakim  bisa  saja  mengambil  keputusan
menerapkan hukuman denda.
c. Pembunuhan Terkwalifikasi
Hakum  bagi  pembunuhan  ini  diatur  di  dalam  pasal  339  KUHP.  Jenis pembunuhan  ini  adalah  pembunuhan  yang  diikuti,  disertai,  atau  didahului  dengan
perbuatan  atau  tindak  pidana  lain,  dan  yang  dilakukan  dengan  maksud  untuk mempersiapkan  atau  memudahkan  perbuatan  itu,  atau  didalam  kedapatan  tengah
berbuat  untuk  melepaskan  dirinya  maupun  peserta  lainnya  dari  hukuman  atau memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum.
Adapun unsure-unsur dari kejahatn ini adalah:
16
15
Ibid, h.139
16
M. Sudrajat Bassar, op.cit, h.122