UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6
antimikroba atau menghambat pertumbuhan mikroba. Serta hasil penelitian oleh Rahman 2010 menunjukan bahwa ekstrak daun sirih dapat menghambat
pertumbuhan candida albicans dengan konsentrasi minimal 20 . Berdasarkan hasil penelitian oleh Wardhana 2010 dapat disimpulkan
bahwa Ekstrak etanol dan minyak atsiri yang dikandung daun sirih menunjukkan efek larvasidal dosis-dependent pada krisomia larva in vitro. Dan pengobatan
dengan produk natural ini akan efektif untuk myiasis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sirih
berpengaruh nyata dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans penyebab penyakit karies gigi. Konsentrasi ekstrak terbaik yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri berkisar antara 50-90 Harlis dan Wahyuni I., 2008.
2.2. Tanaman Gambir Uncaria Gambir Hunter Roxb 2.2.1. Taksonomi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Familia : Rubiaceae
Genus : Uncaria
Spesies : Uncaria gambir Hunter Roxb
2.2.2. Morfologi
Tanaman perdu, tinggi 1 sampai 3 cm. batang tegak, bulat, percabangan simpodial, warna cokelat pucat. Daun tunggal, berhadapan, bentuk lonjong, tepi
bergerigi, pangkal bulat, ujung meruncing, panjang 8 sampai 13 cm, lebar 4 sampai 7 cm. dan berwarna hijau. Bunga majemuk dengan bentuk lonceng, berada
pada ketiak daun, panjang kurang lebih 5 cm, mahkota 5 helai berbentuk lonjong, berwarna ungu, buahnya berbentuk bulat telur, panjang kurang lebih 1.5 cm dan
berwarna hitam Mooryati S., 1998. Bagian yang digunakan pada penelitian ini adalah sari air kering yang
diperoleh dari daun dan ranting muda Umcaria gambier Hunter Roxb., suku
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rubiaceae Depkes RI, 1989.
2.2.3. Kandungan kimia
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam gambir diantaranya zat samak, dan asam katekutanat Hariana A., 2007. Selain itu gambir mangandung
katekin, kuersetin, zat samak katekin, merah katekin, lender, lemak, dan malam Mooryati S., 1998. Burkill 1935 menguraikan kandungan lainnya selain
katekin dan asam kateku tanat dengan komposisi katekin 7-33, asam kateku tanat 20-55, pyrokatekol 20-30, gambir fluoresensi 1-3, kateku merah 3-5,
quersetin 2-4, fixed oil 1-2, lilin 1-2, dan mengandung sedikit alkaloid Amos, 2010.
2.2.4. Penggunaan
Gambir memiliki efek farmakologis diantaranya astringen, pencahar batuk, sakit kuning, dan antidiare Hariana A., 2007. Fungsi gambir yang lain adalah
untuk campuran obat seperti untuk luka bakar, obat sakit kepala, obat diare, obat disentri, obat kumur-kumur, obat sariawan, serta obat sakit kulit yang digunakan
dengan cara dibalurkan, penyamak kulit dan bahan pewarna tekstil. Fungsi yang tengah dikembangkan juga adalah sebagai perekat kayu lapis atau papan partikel
Bronto Adi, 2011.
2.2.5. Potensi
Gambir merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting bagi Indonesia, bahkan Indonesia menjadi pemasok terpenting kebutuhan gambir dunia.
Gambir mempunyai banyak potensi senyawa bioaktif yang banyak disimpulkan penelitian-penelitian sebelumnya.
Potensi gambir sebagai bahan fungisida botanis belum banyak diketahui Suherdi, 1995. Suatu ekstrak gambir mampu mengganggu keseimbangan hormon
pertumbuhan serangga Epilachna sp, sehingga terjadi kegagalan metamorfosa terutama larva instar sebesar 40-68 Adria dan Idris, 1998. Hasil penelitian oleh
Herwita 2007 menunjukkan bahwa fungisida gambir formulasi 30 gambir, cukup efektif terhadap jamur Fusarium sp penyebab penyakit bercak daun