UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10
Fungsi utama selaput sitoplasma ialah : 1. Permeabilitas selektif dan pengangkutan zat terlarut.
2. Pengankutan electron dan fosforilasi oksidatif, pada spesies aerob 3. Pengeluaran eksoenzim hidrolisis
4. Berlaku sebagai tempat enzim dan molekul pembawa yang berfungsi dalam biosintesis DNA polimer dinding sel, dan lipid selaput.
5. Mengandung reseptor dan protein lain dari system kemotaksis dan system transduksi sensorik lainnya.
d. Dinding sel
Lapisan pembungkus sel yang terletak antara selaput sitoplasma dan simpai secara kolektif disebut dinding sel. Pada bakteri gram positif, dinding sel terutama
terdiri atas peptidoglikan dan asam teikoat. Sebagian besar dinding sel mengandung sejumlah besar asam teikoat dan asam teikuronat yang dapat
merupakan 50 dari bobot kering dinding tersebut dan 10 dari bobot kering seluruh sel. Di samping itu, beberapa dinding gram positif dapat mengandung
molekul polisakarida Jawetz dkk., 1996. Pada bakteri gram negatif, dinding sel terdiri atas peptidoglikan dan selaput
luar. Dinding sel gram negatif mengandung 3 polimer yang terletak diluar lapisan peptidoglikan yaitu lipoprotein, selaput luar dan lipopolisakarida. Pada sebagian
besar bakteri, tekanan osmotic bagian dalam berkisar antara 5-2 atmosfir akibat konsentrasi zat terlarut melalui pengangkutan aktif. Pada sebagian besar
lingkungan tekanan ini sudah cukup untk memecahkan sel seandainya tidak ada dinding sel yang kuat menahan tekanan tinggi itu. Kekuatan dinding sel bakteri
terletak pada suatu lapisan yang terdiri atas suatu zat yang disebut pelbagai nama seperti murein, mukopeptida atau peptidoglikan semuanya adalah sinonim
Jawetz dkk., 1996. Peptidoglikan merupakan polimer kompleks yang terdiri dari tiga bagian.
Merupakan suatu rangka dasar, terdiri atas rangkaian asam N-asetilglukosamin dan asam N-asetilmuramat yang disusun berselang seling, seperangkat rantai
samping tetrapeptida yang identik melekat pada asam N-asetilmuramat dan seperangkat sambungan silang peptide yang identik Jawetz dkk., 1996.
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e. Flagela
Flagel kuman merupakan alat tambahan pada sel yang menyerupai benang dan seluruhnya terdiri atas protein, dengan garis tengah 12-30 mm. Flagel
merupakan alat penggerak bagi bentuk-bentuk kuman yang memilikinya Jawetz dkk., 1996.
f. Pili
Banyak kuman-kuman gram negative memiliki tonjolan-tonjolan pada permukaan sel yang kaku yang dinamakan pili Jawetz dkk., 1996.
g. Spora
Beberapa bakteri gram positif dalam keadaan tertentu dapat membentuk resting cells yang disebut endospora spora. Pembentukan spora akan terjadi
apabila nutrisi esensial yang diperlukan tidak memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan bakteri Jawetz dkk., 1996.
2.3.2. Pertumbuhan bakteri
Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah semua komponen dari suatu mikroorganisme secara teratur. Dengan demikian, peningkatan pada ukuran sel
yang terjadi bila sel mengambil air atau menimbun lemak atau polisakarida bukanlah pertumbuhan sejati. Perkembangbiakan sel adalah akibat pertumbuhan;
dalam organisme unisel, pertumbuhan mengakibatkan peningkatan jumlah individu yang merupakan anggota suatu populasi atau biakan Jawetz dkk, 2004.
2.3.3. Bakteri Uji a.
Staphylococcus epidermidis
1 Klasifikasi Famili : Micrococcaceae
Genus : Staphylococcus Spesies : Staphylococcus epidermidis
2 Morfologi dan Patologi Kuman ini berbentuk bola , bila menggerombol dalam susunan yang tidak
teratur mungkin sisinya agak rata karena tertekan. Diameter kuman berkisar