Komponen Sel Bakteri a.Struktur sitoplasma

9 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selektif material yang ada di dalam dan di luar sel bersifat selektif permeable bagi transport material ke dalam dan ke luar sel Pratiwi, 2008.

b. Pembungkus Sel

Lapisan-lapisan yang mengelilingi sel prokariotik secara kolektif dinamakan pembungkus sel. Lapisan ini berbeda pada bakteri gram positif dan gram negative. Perbedaan inilah yang membagi spesies bakteri menjadi dua kelompok utama. Banyak bakteri, baik yang gram positif maupun gram negatif, memiliki parakristalin dua dimensi, kisi-kisi tipe subunit protein, atau molekul glikoprotein yang disebut lapisan S sebagai kompone terluar pembungkus sel yang terdiri dari spesies molecular tunggal. Fungsi lapisan S ini belum jelas, akan tetapi pada beberapa kasus, lapisan ini dapat melindungi sel dari enzim penghancur dinding, dari serbuan bakteri predator dan bakteriofaga Jawetz dkk., 1996. a. Pembungkus sel gram positif Bentuknya sederhana, hanya terdiri atas 3 lapisan saja yaitu selaput sitoplasma, lapisan peptidoglikan yang tebal dan lapisan luar bervariasi yang dinamakan simpai Jawetz dkk., 1996. b. Pembungkus sel gram negatif Lapisan pembungkus ini merupakan stukturnya berlapis-lapis dan sangat kompleks. Selaput sitoplasma dikelilingi oleh lapisan datar tunggal dari peptidoglikan, tempat melekat lapisan kompleks yang dinamakan selaput luar. Dibagian terluar, juga terdapat simpai yang bervariasi. Rongga diantara selaput dalam dan luar disebut rongga periplasma Jawetz dkk., 1996.

c. Selaput sitoplasma

Selaput sitoplasma bakteri, dinamakan juga dengan selaput sel. selaput ini merupakan “selaput satuan” yang khas , terdiri atas fosfolipid dan protein. Selaput prokariota berbeda dengan selaput sel eukariotik karena tidak memiliki sterol, satu-satunya kekecualian ialah mikoplasma, yang memasukkan sterol ke dalam selaput mikoplasmanya bila dibiak dalam perbenihan yang mengandung sterol Jawetz dkk., 1996. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 10 Fungsi utama selaput sitoplasma ialah : 1. Permeabilitas selektif dan pengangkutan zat terlarut. 2. Pengankutan electron dan fosforilasi oksidatif, pada spesies aerob 3. Pengeluaran eksoenzim hidrolisis 4. Berlaku sebagai tempat enzim dan molekul pembawa yang berfungsi dalam biosintesis DNA polimer dinding sel, dan lipid selaput. 5. Mengandung reseptor dan protein lain dari system kemotaksis dan system transduksi sensorik lainnya.

d. Dinding sel

Lapisan pembungkus sel yang terletak antara selaput sitoplasma dan simpai secara kolektif disebut dinding sel. Pada bakteri gram positif, dinding sel terutama terdiri atas peptidoglikan dan asam teikoat. Sebagian besar dinding sel mengandung sejumlah besar asam teikoat dan asam teikuronat yang dapat merupakan 50 dari bobot kering dinding tersebut dan 10 dari bobot kering seluruh sel. Di samping itu, beberapa dinding gram positif dapat mengandung molekul polisakarida Jawetz dkk., 1996. Pada bakteri gram negatif, dinding sel terdiri atas peptidoglikan dan selaput luar. Dinding sel gram negatif mengandung 3 polimer yang terletak diluar lapisan peptidoglikan yaitu lipoprotein, selaput luar dan lipopolisakarida. Pada sebagian besar bakteri, tekanan osmotic bagian dalam berkisar antara 5-2 atmosfir akibat konsentrasi zat terlarut melalui pengangkutan aktif. Pada sebagian besar lingkungan tekanan ini sudah cukup untk memecahkan sel seandainya tidak ada dinding sel yang kuat menahan tekanan tinggi itu. Kekuatan dinding sel bakteri terletak pada suatu lapisan yang terdiri atas suatu zat yang disebut pelbagai nama seperti murein, mukopeptida atau peptidoglikan semuanya adalah sinonim Jawetz dkk., 1996. Peptidoglikan merupakan polimer kompleks yang terdiri dari tiga bagian. Merupakan suatu rangka dasar, terdiri atas rangkaian asam N-asetilglukosamin dan asam N-asetilmuramat yang disusun berselang seling, seperangkat rantai samping tetrapeptida yang identik melekat pada asam N-asetilmuramat dan seperangkat sambungan silang peptide yang identik Jawetz dkk., 1996.

Dokumen yang terkait

Pemetaan Potensi Sebaran Tanaman Gambir (Uncaria gambir ROXB) di Kecamatan Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota

3 68 74

uji aktivitas antibakteri (+)- katekin dan gambar (Uncaria gambier Roxb). terhadap beberapa jenis bakter Gram negatif dan mekanismenya

3 16 85

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih piper bettle Linn) dan uji aktivitas antibakeri terhadap beberapa jenis bakteri gram positif

1 23 78

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Aktivitas antibakteri ekstrak kasar flavonoid daun gambir (Uncaria gambir Roxb)

0 8 59

FORMULASI PASTA GIGI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) DAN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb)

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - FORMULASI PASTA GIGI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) DAN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) - repository perpustakaan

0 0 22

FORMULASI PASTA GIGI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) DAN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) - repository perpustakaan

0 3 8