UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3
sirih dan gambir untuk kesehatan, tidak hanya berdasarkan praduga atau pengalaman empiris saja, tetapi sudah terbukti secara ilmiah.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan obat alternatif kepada masyarakat disamping obat modern yang telah ada.
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Tanaman Sirih
Piper betle L. 2.1.1. Taksonomi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub division : Angiospermae Kelas
: Dikotyledonae Sub Class
: Monochlamydae Ordo
: Urticales Familia
: Piperaceae Genus
: Piper Spesies
: Piper betle L Depkes RI, 1980
2.1.2. Morfologi Tanaman
Tanaman sirih merupakan tumbuhan memanjat, tinggi 5 m sampai 15 m. Helaian daun berbentuk bundar telur atau bundar telur lonjong, pada bagian
pangkal berbentuk jantung atau agak bundar, tulang daun bagian bawah gundul atau berambut sangat pendek, tebal, berwarna putih, panjang 5 cm sampai 18 cm,
lebar 2,5 cm sampai 10,5 cm. Daun pelindung berbentuk lingkaran, bundar telur terbalik atau lonjong, dengan panjang kira-kira 1 mm. Bunga berbentuk bulir,
sendiri di ujung cabang dan berhadapan dengan daun. Tanaman sirih memiliki dua bulir bunga, yaitu bulir bunga jantan dan bunga betina. Bulir bunga jantan
memiliki ciri: panjang gagang 1,5 cm sampai 3 cm, benang sari sangat pendek. Sedangkan bulir bunga betina memiliki ciri: panjang gagang 2,5 cm sampai 6 cm,
kepala putik 3 sampai 5. Daunnya berbentuk jantung atau bulat telur, tumbuh pada ketinggian 200 sampai 1000 kaki diatas permukaan laut dan banyak memerlukan
air Sudarsono dkk, 1996.
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.3. Kandungan Kimia
Sirih mengandung 1-4.2 minyak atsiri hidroksikavikol, 7.2-16.7 kavikol, 2.7-6.2 kavibetol, 0-9.6 allypyroketkol, 2.2-5.6 karvakol,
26.8-42.5 eugenol, 4.2-15.8 eugenol metil eter, 1.2-2.5, p-cymene, 2.4-4.8 cyneole, 3-9.8 karyophyllene dan 2.4-15.8 cadinene. Selain itu, kerabat lada
ini juga mengandung estragol, terpenna, seskuiterpena, fenil propana, tanin, diastase, gula, dan pati Hariana A., 2008.
2.1.4. Penggunaan
Daun sirih merupakan salah satu tanaman obat yang banyak tumbuh di Indonesia. Khasiatnya antara lain sebagai peluruh kentut, menghentikan batuk,
mengurangi peradangan, dan menghilangkan gatal. Efek zat aktif arecoline seluruh tanaman merangsang saraf pusat dan daya piker, meningkatkan gerakan
peristaltic, antikejang, dan meredakan dengkur. Sementara eugenol daun untuk mencegah ejakulasi dini, mematikan cendawan jamur Candida albicans yang
merupakan penyebab keputihan, antikejang, analgesic, anestetik, dan penekan pengendali gerak. Tannin daun berfungsi sebagai astringen mengurangi sekresi
cairan pada vagina, pelindung hati, antidiare, dan antimutagenik Hariana A., 2008.
2.1.5. Potensi
Daun sirih merupakan tanaman yang mengandung senyawa bioaktif. Hasil penelitian oleh Ganeshan 2009 menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih dapat
meningkatkan aktivitas antioksidan dan antihiperlipidemik pada tikus yang telah injeksi D-galaktosamin.
Daun sirih memiliki potensi besar pada aktivitas antimikroba di acu dari Rahman 2010 yang memaparkan beberapa hasil penelitian. Sundari dan Winarno
1996 menunjukkan bahwa daun sirih merupakan salah satu bahan alami yang mengandung 13 zat yang dapat mengobati keputihan. Hal ini juga didukung oleh
hasil penelitian Lindawaty 1997, yang menyebutkan bahwa daun sirih segar mengandung senyawa fenolik, dimana diketahui senyawa fenolik memiliki sifat