UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
18
sebagai rentan S, intermediate I, atau resisten R terhadap antimikroba yang diperiksa Henry JB., 2007.
•
Penentuan Konsentrasi Bakterisidal Minimum
Konsentrasi bakterisidal minimum minimum bactericidal concentration MBC suatu antimikroba adalah konsentrasi terendah obat yang mematikan paling
sedikit 99.9 inokulum organisme titik. Tabung atau sumur yang tidak memperlihatkan pertumbuhan sewaktu penentuan MBC disubkultur untuk
menentukan viable countnya. Apabila perbandingan antara jumlah kuman yang selamat terhadap jumlah inokulum semula kurang dari atau sama dengan 0.001,
maka telah terjadi pemusnahan. Tapi apabila perbandingannya lebih besar 0.001, maka belum terjadi pemusnahan Henry JB., 2007.
a. Metode Difusi
1. Metode disc diffusion tes Kirby Bauer
Metode ini digunakan untuk menentukan aktivitas agen antimikroba. Disc yang berisi agen antimikroba diletakkan pada media
Agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada media Agar tersebut. Area jernih mengindikasikan adanya hambatan
pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba pada permukaan media Agar Henry JB., 2007.
•
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan dari hasil metode ini sensitif dan dan resisten. Merupakan metode yang sangat mudah dilakukan, efisien dan tidak rumit untuk
dilakukan. Hasil dari metode ini dapat memberikan hasil bagi penilaian statistik dan epidemiologi. Sedangkan kekurangan bagi klinis , ukuran
yang didapat terlalu kasar untuk digunakan Henry JB., 2007.
2. E-test
Metode E-test digunakan untuk mengestimasi Mínimum Inhibitory Concentration MIC atau Kadar Hambat Mínimum KHM, yaitu
konsentrasi minimal suatu agen antimikroba untuk dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme Pratiwi, 2008. Pada metode ini digunakan
strip plastik yang mengandung agen antimikroba dari kadar terendah
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
hingga tertinggi dan diletakkan pada permukaan media Agar yang telah ditanami mikroorganisme. Pengamatan dilakukan pada area jernih yang
ditimbulkannya yang menunjukkan kadar agen antimikroba yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada media Agar Pratiwi,
2008.
3. Cup-plate technique
Metode ini serupa dengan metode disc diffusion, di mana dibuat sumur pada media Agar yang telah ditanami dengan mikroorganisme dan
pada sumur tersebut diberi agen antimikroba yang akan diuji Pratiwi,
2008. b.
Metode Dilusi
Metode dilusi dibedakan menjadi dua yaitu dilusi cair broth dilution dan dilusi agar solid dilution.
1. Metode dilusi cairbroth dilution test serial dilution
Metode ini mengukur Minimum Inhibitory Concentration MIC atau Kadar Hambat Minimum KHM, dan Minimum Bactericidal
Concentration MBC atau Kadar Bunuh Minimum KBM. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat seri pengenceran agen antimikroba
pada medium cair yang ditambahkan dengan mikroba uji. Larutan uji agen antimikroba pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya
pertumbuhan mikroba uji ditetapkan sebagai KHM. Larutan yang ditetapkan sebagai KHM tersebut selanjutnya dikultur ulang pada media
cair tanpa penambahan mikroba uji ataupun agen antimikroba, dan diinkubasi selama 18-24 jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah
inkubasi ditetapkan sebagai KBM Henry JB., 2007. Metode dilusi cair terbagi lagi menjadi dua yaitu makrodilusi dan
mikrodilusi. Makrodilusi total médium cair yang digunakan lebih dari 1 ml. Sedangkan mikrodilusi total médium cair yang digunakan 0.05 ml –
0.1 ml Henry JB., 2007. •
Keuntungan dan Kekurangan
Dilusi cair memungkikan penentua kualitatif dan kuantitatif dilakukan secara bersama. MIC dapat membantu dalam penentuan tingkat resistensi