Bahan Bakteri Uji Alat dan Bahan yang Digunakan 1. Alat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22
4. Streptoccus viridans
5. Streptococcus pyogenes
Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, Streptoccus viridans, dan Streptococcus pyogenes didapatkan dari laboratorium
Mikrobiologi UIN. Bakteri Streptococcus mutans didapatkan dari laboratorium Mikrobiologi UI.
3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Persiapan Bahan, Media dan Alat
a. Persiapan Bahan Uji Penelitian daun sirih dan gambir didahului dengan mendeterminasi daun
sirih di Herbarium Bogoriense. Hasilnya telah diketahui bahwa daun sirih yang digunakan adalah benar daun sirih Piper betle Linn.. Daun sirih diambil dari
batang cabang yang merambat dan seterusnya yang berwarna hijau segar, diperoleh dari tanaman sirih di Balai Tanaman Rempah dan Aromatik
BALITTRO disekitar daerah Cimanggu, Bogor. Untuk gambir di peroleh dari Padang, Sumatera Barat. Gambir yang digunakan merupakan sejenis getah yang
dikeringkan yang berasal dari campuran daun dan ranting tumbuhan yang bernama
sama Uncaria gambir Roxb.. Daun sirih yang akan digunakan dibersihkan, disortasi basah, dicuci dengan
air mengalir dan disortasi kering. Lalu ditimbang sebanyak 390 gr dan dirajang. Sampel gambir yang akan digunakan ditumbuk hingga halus dalam mortar lalu
ditimbang sebanyak 90 gram. Perbandingan berat sampel daun sirih dan gambir adalah 13 : 3. Perbandingan ini didapatkan dari dosis empiris menyirih yang
biasa dilakukan oleh masyarakat. Daun sirih dan gambir yang telah siap dimasukkan ke dalam blender. Setelah itu di jus sampai halus dan tercampur
merata. Hasil ekstraksi jus kemudian disaring dengan kapas dan kertas saring lalu dibekukan dalam freezer hingga membeku. Setelah ekstrak membeku,
kemudian dimasukkan kedalam alat freeze drying untuk menguapkan pelarut air yang terdapat didalam ekstrak. Proses ini dilakukan selama 5-7 hari sampai
diperoleh serbuk kering. Rendemen dari ekstrak kemudian dihitung dengan rumus:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
23
Rendemen = Berat ekstrak yang didapat x 100
Berat bahan yang diekstraksi b. Sterilisasi Alat dan Bahan
Seluruh alat yang akan digunakan dicuci bersih, dikeringkan dan disterilkan terlebih dahulu. Tabung reaksi, gelas ukur dan erlenmeyer ditutup mulutnya
dengan kapas. Cawan petri dibungkus dengan kertas. Kemudian semuanya dimasukkan dalam plastik tahan panas dan disterilkan dengan autoklaf pada suhu
121ºC, selama 15 menit. Jarum ose disterilkan pada nyala bunsen. Laminar Air Flow disteril dengan lampu UV dan disemprotkan dengan alkohol 70. Sterilisasi
Laminar ini dilakukan sebelum dan sesudah bekerja didalamnya. c. Pembuatan Medium
1. Nutrien Agar NA Pada pembiakan bakteri media yang digunakan Nutient agar NA. Serbuk
NA sebanyak 24 gram dilarutkan dalam 1 liter aquades dan dipanaskan sampai mendidih sehingga semuanya larut. Lalu disterilkan dalam autoklaf pada suhu
121ºC selama 15 menit. Setelah agak dingin dapat disimpan dalam lemari pendingin dan dapat digunakan jika diperlukan dengan memanaskannya kembali
dalam water bath. 2. Mueller Hinton Broth MHB
Medium Mueller Hinton Broth digunakan untuk penentuan MIC. Serbuk MH sebanyak 23 gram dilarutkan dalam 1 L aquadest dan dipanaskan sampai
mendidih sehingga larut. Kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 °C selama 15 menit.
3. Mueller Hinton Agar MHA Medium Mueller Hinton Agar digunakan untuk penentuan diameter zona
hambat dengan cara difusi. Serbuk MHA sebanyak 38 gram dilarutkan dalam 1 L aquadest dan dipanaskan sampai mendidih sehingga larut. Kemudian disterilkan
dalam autoklaf pada suhu 121 °C selama 15 menit.
4. Pembuatan Kultur Kerja Stok bakteri S. Epidermidi dan S. Aureus dalam agar miring nutrien
diremajakan kembali pada MHA miring dengan menggunakan ose yang telah