UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12
sekiat 1 mikron. Koloninya berwarna putih atau kuning, atau jingga Jawetz dkk., 1996.
3 Pertumbuhan Staphylococcus di laboratorium tumbuh dengan baik pada suhu 37
C. Batas-batas suhu untuk pertumbuhannya ialah 15
C dan 40 C, sedangkan suhu
pertumbuhan optimum ialah 35 C. Pertumbuhan terbaik dan khas ialah pada
suasana aerob. Kuman ini pun bersifat anaerob fakultatif dan dapat tumbuh dalam udara yang hanya mengandung hidrogen dan pH optimum untuk
pertumbuhan ialah 7,4 Jawetz dkk., 1996. 4 Patogenesis dan Patologi
Staphylokokkus, khususnya S.epidermidis, adalah anggota flora normal pada kulit manusia, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan. Peradangan setempat
merupakan sifat khas dari infeksi Staphylococcus dan akan menyebar ke bagian tubuh lain melalui pembuluh getah bening dan pembuluh darah, sehingga
peradangan dari vena dan trombosis pun merupakan hal yang biasa. Kuman ini juga dapat menyebabkan penyakit kulit yang ringan yang disertai pembentukan
abses Jawetz dkk., 1996.
b. Staphylococcus aureus
1 Klasifikasi Famil : Micrococcaceae
Genus : Staphylococcus Spesies : Staphylococcus aureus
2 Morfologi Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk bola, bila
menggerombol dalam susunan yang tidak teratur mungkin sisinya agak rata karena tertekan. Koloni pada perbenihan padat berwarna abu-abu sampai
kuning keemasan, berbentuk bundar, halus menonjol dan berkilau Jawetz dkk., 1996.
3 Pertumbuhan Staphylococcus aureus merupakan gram positif, tidak membentuk spora, tak
bergerak dan dapat tumbuh pada berbagai media pada suasana aerob. Bakteri ini
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dapat memfermentasikan beberapa karbohidrat dan dapat menghasilkan pigmen berwarna, tidak dapat larut air Jawetz dkk., 1996.
4 Patogenesis dan Patologi Stafilokokkus khususnya S. aureus, 40-50 manusia merupakan pembawa
bakteri dalam hidugnya. Stafilokokus juga biasa ditemukan di baju, sprei, dan benda-benda lainnya dilingkungan sekitar manusia. diInfeksi oleh S. aureus
ditandai dengan kerukan jaringan yang disertai abses bernanah. Beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh S. aureus adalah bisul, jerawat dan
infeksi luka. Merupakan penyebab penyakit tersering furunkulosis, lesi noduler yang nyeri dan mengeluarkan pus. Furunkulosis terjadi ketika folikel rambut
terkena gesekan dan keringat, serign ditemukan pada orang yang gemuk, yang mendapatkan terapi kortikosteroid atau yang fungsi neutrofilnya menurun.
Bersama dengan s.pyogenes merupakan penyebab utama selulitis Jawetz dkk., 1996.
c. Streptococcus pyogenes
1 Klasifikasi Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus Species : Streptococcus pyogenes
2 Morfologi Kokus tunggal berbentuk bulat, atau bulat telur dan tersusun dalam bentuk
rantai. Anggota rantai sering tampak sebagai diplokokus, dan bentuknya kadang-ladang menyerupai batang. Streptokokus terdiri dari coccus yang
berdiameter 0,5-1µm. Kebanyakan streptokokus tumbuh dalam perbenihan padat sebagai koloni diskoid dengan diameter 1-2 mm Jawetz dkk., 1996.
3 Pertumbuhan Umumnya Streptokokus bersifat anaerob fakultatif, hanya beberapa jenis yang
bersifat anaerob obligat. Pada perbenihan biasa, pertumbuhannya kurang subur jika ke dalamnya tidak ditambahkan darah atau serum. Kuman ini tumbuh baik
pada pH 7,4-7,6, suhu optimum petumbuhan adalah 37 C Jawetz dkk., 1996.
4 Patogenesis dan Patologi