UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
26
3.3.5. Pengujian kebocoran ion-ion logam
Untuk analisa kebocoran ion-ion diukur dalam bentuk ion Ca
2+
dan K
+
yang keluar dari membran sel bakteri akibat perlakuan dengan ekstrak. Analisis
kebocoran ion dilakukan pada pelet bakteri yang dipersiapkan seperti pada pengukuran kebocoran protein dan asam nukleat. Kebocoran dinyatakan dengan
terukurnya ion-ion logam yang terdapat pada bakteri uji setelah dikontakkan dengan ekstrak pada konsentrasi 1 MIC dan 2 MIC. Kebocoran ion Ca
2+
dan K
+
dideteksi dengan menggunakan AAS Atomic Absorption Spectrometre Thermo Elemental tipe Solar MS. Larutan sel hasil kontak dengan ekstrak diambil untuk
diukur kandungan ion-ionnya.
3.3.6. Pengamatan Morfologi Sel dengan SEM
Suspensi bakteri uji umur 24 jam dikontakkan dengan ekstrak pada konsentrasi 1 dan 2 MIC selama 24 jam. Selanjutnya suspensi bakteri tersebut
disentrifuse dengan kecepatan 3500 rpm selama 20 menit, cairan dibuang untuk mendapatkan masa sel bakteri pelet, kemudian pelet dicuci dengan buffer
phospat sebanyak 2 kali. Pellet direndam dalam dengan glutaraldehid dan buffer cocodhilate selama 4
jam. Selanjutnya di sentrifuse dan sufernatan dibuang pellet direndam kembali dengan tannin acid 1 dalam buffer chocodilate selama 12 jam selanjutnya
disentrifuse supernatan dibuang dan pelet direndam dalam 2 larutan osmium tetraoksida selama 2-4 jam. Cuci dengan buffer cocodilate lalu disentrifuse dan
pellet dicuci dengan ethanol 50 dingin biarkan 10 menit dan sentrifuse lagi 5 menit kemudian buang supernatan. Cuci lagi dengan etanol 50 70 80 95
masing-masing selama 10 menit. Cuci dengan ethanol absolute dan disentrifuse 5 menit sebanyak 2 kali dan cuci kembali dengan terbutanol 2 kali. Tambahkan
sedikit terbutanol pada endapan sel. Oleskan apusan sel pada slip glas. Slip glas yang digunakan dicuci terlebih dahulu dengan etanol absolute dan di vakum
kemudian disimpan pada suhu –20
o
C selama 12 jam. Slip glas yang telah diolesi dengan sel, dicoating dengan emas selama 1 jam dalam kondisi vakum. Amati
dengan menggunakan mikroskop electron seri JSM-5310LV.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
27
3.4. Analisis Data
1. Pada penentuan nilai MIC ekstrak, nilai MIC ditetapkan berdasarkan konsentrasi ekstrak terkecilterendah yang menyebabkan tidak adanya
pertumbuhan bakteri 100 dan ditandai dengan tidak adanya warna merah pada larutan uji setelah ditambahkan pereaksi warna tetrazolium.
2. Pengujian analisis senyawa protein, asam nukleat dan ion-ion logam pada kebocoran membrandinding sel bakteri ditentukan dengan cara mengukur