Pengamatan Morfologi Sel Bakteri dengan SEM

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 33

4.2. Pembahasan

Pada proses ekstraksi menggunakan daun sirih segar yang terdapat dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Untuk memastikan kebenaran tanaman maka dilakukan determinasi tanaman dan hasilnya menunjukkan bahwa tanaman tersebut adalah Sirih Piper betle L. dari famili Piperaceae lampiran 2. Sedangkan ekstrak gambir diperoleh dari daerah Payakumbuh, Sumatera Barat. Dalam proses penyiapan tanaman, daun sirih yang masih segar dicuci dengan air mengalir kemudian dilakukan sortai basah. Sedangkan bongkahan gambir ditumbuk halus. Daun sirih dan gambir lalu diblender dalam 1000 ml aquadest sampai halus. Hasil yang didapat kemudian disaring sehingga didapat filtrat. Filtrat yang diperoleh kemudian di freeze drying hingga menjadi serbuk kering. Tekhnik pengeringan menggunakan freeze dry didasarkan pada keuntungan dari segi bahan yang sensitif terhadap panas Ridwansyah, 2003. Freeze dry dilakukan selama 5 hari sampai didapat ekstrak kering. Ekstrak yg didapat lalu dibuat larutan induk sediaan uji dengan konsentrasi 100 mg dengan memakai DMSO 10. DMSO befungsi sebagai kontrol negative Hermawan, 2007. Aktivitas antibakteri dari ekstrak diuji menggunakan metode difusi cakram pada dua konsentrasi yaitu, 100 mg dan 50 mg. Hasil pengujian menunjukkan pada konsentrasi 100 mg pertumbuhan bakteri terhambat, dibandingkan konsentrasi 50 mg tabel 5.2.. Daya hambat terendah ditunjukkan oleh S. aureus yaitu 7 mm pada konsentrasi 100 mg dan, tidak terbentuk daerah bening pada konsentrasi 50 mg. Sedangkan daya hambat tertinggi ditunjukkan oleh bakteri S. epidermidis yang memiliki diameter zona hambat pada semua konsentrasi yaitu masing-masing 11 mm dan 7,5 mm. Penelitian di atas menunjukan bahwa daun sirih dan gambir yang diekstrak menggunakan aquadest memiliki kemampuan penghambatan pertumbuhan terhadap beberapa bakteri gram positif. Hal ini membuktikan bahwa proses ekstraksi yang dilakukan masyarakat dalam bentuk infusan dan menyirih dapat mengekstrak senyawa-senyawa yang bersifat antibakteri. Ekstrak air daun UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 34 sirih dan gambir selanjutnya diuji aktivitas antibakteri dengan metode dilusi untuk menentukan nilai KHM Konsentrasi Hambat Minimum. Pada pengujian ini hasil pengenceran tabung tidak dapat terbaca karena tabung control dan sampel sama pekatnya. Oleh karena itu pengujian dilanjutkan dengan menginokulasikan suspensi kontrol dan sampel pada lempeng agar. Kemudian diinkubasikan pada suhu 37 C selama 24 jam. Penghambatan bakteri dapat dilihat dari pengamatan hasil inokulasi pada media agar. Bakteri yang tumbuh pada agar mengindikasikan tidak terjadinya penghambatan. Nilai KHM yang diuji berkisar antara 10-45 mg dengan rentang 5 mg tabel 5.3.. Pengujian ini memiliki dua tahap. Pada tahap awal semua bakteri diuji dengan konsentrasi 50 mg untuk memperkecil nilai KHM. Selanjutnya pengujian dilakukan dengan konsentrasi 10 - 45 mg dengan rentang nilai konsentrasi 5 mg . Nilai KHM tertinggi 50 mg untuk S. aureus dan nilai terendah 25 mg untuk S. epidermidis. Berdasarkan nilai KHM dapat dikatakan bahwa ekstrak campuran daun sirih dan gambir memiliki aktivitas daya hambat terendah terhadap bakteri S. aureus dan memiliki aktivitas daya hambat tertinggi terhadap S. epidermidis. Menurut Johnson et.al 1994 yang diacu dari Poeloengan 2006, S. aureus memiliki dinding yang terdiri dari 50 lapisan peptidoglikan dan memiliki susunan dinding yang kompak. Dinding inilah yang menyebabkan S. aureus bersifat sangat toleran. S. aureus termasuk bakteri yang memiliki aktivitas koagulase positif sedangkan S. epidermidis koagulase negatif Steel’s dan Cowan, 1981, sehingga S. aureus bersifat lebih pathogen. S. epidermidis pun termasuk bakteri yang sangat toleran dan patogenik Beishir, 1974. Keadaan inilah yang menyebabkan S. epidermidis lebih peka terhadap ekstrak daun sirih yang diberikan daripada S. aureus Poeloengan, 2006. Seluruh bakteri merupakan bakteri gram positif. Menurut Madigan 2003 yang diacu dari Suliantari 2009, bakteri gram positif mempunyai lapisan peptidoglikan yang berselang seling dengan asam teikoat atau polimer asam yang lainnya. Bakteri gram positif memiliki struktur dinding sel yang tebal 15-80 mm, berlapis tunggal mono, dinding selnya mengandung lipid, asam teikoat, dan peptidoglikan.

Dokumen yang terkait

Pemetaan Potensi Sebaran Tanaman Gambir (Uncaria gambir ROXB) di Kecamatan Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota

3 68 74

uji aktivitas antibakteri (+)- katekin dan gambar (Uncaria gambier Roxb). terhadap beberapa jenis bakter Gram negatif dan mekanismenya

3 16 85

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih piper bettle Linn) dan uji aktivitas antibakeri terhadap beberapa jenis bakteri gram positif

1 23 78

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Aktivitas antibakteri ekstrak kasar flavonoid daun gambir (Uncaria gambir Roxb)

0 8 59

FORMULASI PASTA GIGI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) DAN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb)

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - FORMULASI PASTA GIGI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) DAN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) - repository perpustakaan

0 0 22

FORMULASI PASTA GIGI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) DAN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) - repository perpustakaan

0 3 8