Pengertian Bermain Metode Belajar Sambil Bermain

32 semua aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan. Dengan bermain secara bebas anak dapat berekspresi dan bereksplorasi untuk memperkuat hal-hal yang sudah diketahui dan menemukan hal-hal baru. Melalui permainan anak juga dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal, baik potensi fisik maupun mental intelektual dan spiritual. Oleh karena itu bermain bagi anak usisa dini merupakan jembatan bagi berkembangnya semua aspek. 52 Bermain yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya akan disukai oleh anak-anak usia dini, tetapi juga sangat bermanfaat bagi perkembangan anak. Lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat bermain bagi anak usia dini. Manfaat bermain bagi anak usia dini adalah : a. Manfaat motorik, yaitu manfaat yang berhubungan dengan nilai-nilai positif dari aktifitas bermain anak yang berhubungan dengan kondisi jasmaniah anak. Misalnya unsur-unsur kesehatan, katerampilan, ketangkasan, maupun kemampuan fisik tertentu. b. Manfaat afeksi, yaitu manfaat permainan yang berhubungan dengan perkembangan psiologis anak. Misalnya, naluriinsting, perasaan, emosi, sifat, karakter, watak, maupun kepribadian seseorang. c. Manfaat kognitif, yaitu manfaat aktifitas bermain untuk perkembangan kecerdasaan anak, yang eliputi kemampuan imajinatif, pembentukan nalar, logika, maupun pengetqhuan-pengetahuan sestematis. d. Manfaat spiritual, yaitu manfaat aktifitas bermain yang menjadi dasar pembentukan nilai-nilai kesucian maupun keluhuran akhlak manusia. e. Manfaat keseimbangan, yaitu manfaat aktifitas bermain yang berfungsi melatih dan mengembangkan panduan antara nilai-nilai positif dan negative dari suatu permainan. 53 52 M. Yazid Busthomi, Panduan Lengkap PAUD, Jakarta: Citra Publishing, 2012, Cet. Ke-1, h. 75 53 M. Fadlillah Lilif M.K, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013, cet. 1, h. 148-150 33 Bermain secara garis besar dibagi ke dalam dua kategori, yaitu: a. Bermain aktif Dalam bermain aktif, kesenangan timbul dari apa yang dilakukan individu, apakah dalam bentuk kesenangan berlari atau bermain apapun. Beberapa permainan aktif di antaranya adalah: 1 Bermain bebas dan spontan 2 Bermain drama 3 Bermain konstruktif 4 Bermain pertandingan dan olahraga b. Bermain pasif hiburan Dalam bermain pasif atau hiburan, kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain. Pemain menghabiskan sedikit energi. Anak yang menikmati temannya bermain, memandang orang atau hewan di televisi, menonton adegan lucu atau membaca buku adalah bermain tanpa mengeluarkan banyak tenaga, tetapi kesenangannya hampir seimbang dengan anak yang menghabiskan sejumlah besar tenaganya di tempat olah raga atau tempat bermain. 54 Diantaranya membaca, melihat komik, mendengarkan radio, menonton film, dan mendengarkan musik

D. Pendidikan Akhlak Pada Anak Usia Dini Melalui Metode

Belajar Sambil Bermain Anak merupakan amanah yang diberikan Allah kepada para orang tua. Anak-anak pada saat ini merupakan calon pemimpin pada generasi mendatang, maka sudah seharusnya mereka dididik tidak hanya sebatas pada intelektualnya dan fisik saja, tetapi juga akhlak mereka. 54 Muslichah Zarkasih, Child Development terjemahan, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1978, h. 321 34 Seorang pendidik sudah seharusnya menjaga segala ucapan dan tingkah laku mereka di depan anak-anak, karena apapun yang pendidik ucapkan dan lakukan akan berdampak pada anak didik nantinya. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk anak didik sebagai langkah untuk pendidikan akhlak diantaranya sebagai berikut: 1. Menjaga ucapan dan perbuatan, karena anak pada usia dini hanya bisa meniru apa yang ada di sekelilingnya, maka pendidik haruslah bisa memberikan teladan yang baik. 2. Membiasakan melakukan hal-hal yang baik agar anak pun menjadi terbiasa melakukannya. 3. Melatih anak untuk mengerjakan segala sesuatu dengsan baik, misalnya makan dengan baik, berbicara dengan baik dan sebagainya. 55 Pendidikan akhlak akan belangsung dengan sia-sia, manakala nilai- nilainya tidak dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana diketahui bahwasanya pendidikan karakter atau akhlak lebih menekankan pada kebiasaan anak untuk melakukan hal-hal yang positif. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang kemudian akan menjadi suatu karakter yang membekas atau tertanam dalam jiwa sang anak. Berikut adalah beberapa nilai pendidikan akhlak yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada anak usia dini, yaitu: 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerja keras 6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa ingin tahu 55 Muslichah Zarkasih, Child Development terjemahan, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1978, h. 320