Perkembangan Jiwa Agama Anak Usia Pra Sekolah

25

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah

Anak bukanlah miniature orang dewasa. Anak kecil adalah makhluk Allah yang khas dan unik. Oleh karena itu, cara yang paling efektif untuk mengajari anak kecil adalah kita harus dapat memasuki dunia mereka. Dunia anak kecil adalah dunia bermain, akan tetapi membina akhlaknya bukanlah pekerjaan main-main. Jika sejak masa kanak-kanaknya, seseorang tumbuh dan berkembang dengan berpijak pada landasan iman kepada Allah dan terdidik untuk selalu takut, ingat pasrah meminta pertolongan dan berserah diri kepada-Nya, ia akan memiliki kemampuan dan bekal pengetahuan di dalam menerima setiap keutamaan dan kemuliaan di samping terbiasa dengan sikap akhlak mulia. Sebab benteng pertahanan religius yang berakar pada hati sanubarinya, kebiasan mengingat Allah yang telah dihayati dalam dirinya dan intropeksi diri yang telah menguasai pikiran dan perasaan, telah mamisahkan anak dari sifat-sifat jelek, kebiasaan- kebiasaan dosa dan tradisi-tradisi jahiliyah yang rusak. Bahkan setiap kebaikan akan diterima menjadi salah satu kebiasaan dan kesenangan, dan kemuliaan akan menjadi akhlak dan sifat yang paling utama. 36 Penanaman akhlak sangatlah berkaitan dengan pendidikan agama. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya penanaman akhlak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan agama, yang baik menurut akhlak adalah yang baik menurut ajaran agama, begitu pula sebaliknya yang buruk menurut akhlak adalah yang buruk menurut ajaran agama. Faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak anak pada usia dini ada dua faktor, yaitu: 36 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Jakarta: Pustaka Amani,1995, Cet. II, h. 177 26

a. Faktor internal

Faktor pembawaan, pembawaan adalah seluruh kemungkinan atau kesanggupan potensi yang terdapat pada satu individu dan selama perkembangan benar-benar dapat diwujudkan. Anak sejak dilahirkan memiliki potensi untuk berjalan, berkata-kata, dan potensi lainnya. 37 Anak pada dasarnya dilahirkan secara fitrah, sementara di sisi lain kedua orang tuanya memiliki otoritas untuk menjadikannya Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Hal ini mengindikasikan bahwa lingkungan memiliki peran yang tidak bisa diabaikan dalam membentuk pertumbuhan dan perkembangan rohani dan keagamaan anak.

b. Faktor eksternal

Merupakan faktor yang berada di luar dari diri anak. Contoh dari faktor eksternal antara lain: lingkungan keluarga, Taman Kanak- kanak, teman sepergaulan, lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya. 38

C. Metode Belajar Sambil Bermain

1. Pengertian Metode

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani “Metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu, metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Beberapa ahli mendefinisikan metode sebagai berikut: a. Hasan Langgulung mendefinisilan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan 37 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004, Cet. 1, h. 164 38 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004, Cet. 1, h. 164