Arah Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini

26

a. Faktor internal

Faktor pembawaan, pembawaan adalah seluruh kemungkinan atau kesanggupan potensi yang terdapat pada satu individu dan selama perkembangan benar-benar dapat diwujudkan. Anak sejak dilahirkan memiliki potensi untuk berjalan, berkata-kata, dan potensi lainnya. 37 Anak pada dasarnya dilahirkan secara fitrah, sementara di sisi lain kedua orang tuanya memiliki otoritas untuk menjadikannya Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Hal ini mengindikasikan bahwa lingkungan memiliki peran yang tidak bisa diabaikan dalam membentuk pertumbuhan dan perkembangan rohani dan keagamaan anak.

b. Faktor eksternal

Merupakan faktor yang berada di luar dari diri anak. Contoh dari faktor eksternal antara lain: lingkungan keluarga, Taman Kanak- kanak, teman sepergaulan, lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya. 38

C. Metode Belajar Sambil Bermain

1. Pengertian Metode

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani “Metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu, metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Beberapa ahli mendefinisikan metode sebagai berikut: a. Hasan Langgulung mendefinisilan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan 37 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004, Cet. 1, h. 164 38 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004, Cet. 1, h. 164 27 b. Abdul al-Rahman Ghunaimah mendefinisikan bahwa metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pendidikan c. Al-Abrasy mendefinisikan bahwa metode adalah jalan yang kita ikuti untuk memberikan pengertian kepada murid-murid tentang segala macam materi dalam berbagai pelajaran. 39 Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang haris dimiliki dan digunakan oleh pendidik dalam upaya menyampaikan, memberikan pendidikan, dan pengajaran kepada peserta didik agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang termuat dalam kurikulum yang telah ditetapkan.

2. Pengertian Belajar

Belajar bagi manusia sebagai makhluk sosial dan berbudaya jelas meiliki posisi dan peran yang sangat penting bagi kehidupannya. Meskipun proses belajar merupakan bagian dari kajian ilmu pendidikan, namun dalam pelaksanaannya ia tidak menyangkut persoalan teknis bagaimana belajar yang efektif menurut kaidah-kaidah teknik pengajaran atau pendidikan. Akan tetapi ia melibatkan masalah psikologis terutama berkenaan dengan kesiapan mental si pengajar dan perkembangan kejiwaan si peserta didik. 40 Untuk memperoleh pengertian yang objektif mengenai pengertian belajar terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian belajar. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 41 39 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, h. 155 40 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004, Cet. 1, h. 121 41 Slameto, Belajar Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:Rineka Cipta, 2010, cet. Ke-5, h. 2 28 Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi harus secara relative bersifat menetap permanen dan tidak hanya terjadi pada perilaku yang saat ini nampak immediate beharvior, tetapi perilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang potential beharvior. Oleh karena itu perubahan terjadi karena pengalaman. 42 Belajar berarti suatu proses perubahan tingkah laku pada siswa akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui proses pengalaman dan latihan. 43 Belajar adalah memperoleh kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Ia membentuk karakter individu, merubah watak indivisu. Ia melahirkan cara-cara baru untuk melakukan sesuatu dan ia mengusahakan individu mengatasi rintangan atau menyesuaikan diri dengan situasi baru. Ia menunjukkan perubahan tingkah laku yang progresif sewaktu individu itu mereaksi terhadap satu situasi atau berbagai situasi dalam usaha untuk menyesuaikan tingkahlakunya secara efektif dengan tuntutan yang disampaikan atau ditujukan kepadanya. Ia memungkinkan untuk memenuhi kepentingan atau untuk mencapai tujuan. 44 Untuk lebih memahami mengenai pengertian belajar, berikut ini dikemukakan beberapa prinsip-prinsip belajar, antara lain sebagai berikut: a. Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku b. Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku c. Belajar merupakan suatu proses d. Proses belajar terjadi karena ada dorongan dan tujuan yang akan dicapai 42 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006, cet. 1, h. 76 43 M. Subana dan Sunarti. 2000, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung: Pustaka Setia, 2000, h.9 44 L. Crow dan A. Crow, Psychologi Pendidikan, Yogyakarta: Nur Cahaya, 2005, h. 291