Jenis dan Manfaat Bermain Bagi Anak

34 Seorang pendidik sudah seharusnya menjaga segala ucapan dan tingkah laku mereka di depan anak-anak, karena apapun yang pendidik ucapkan dan lakukan akan berdampak pada anak didik nantinya. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk anak didik sebagai langkah untuk pendidikan akhlak diantaranya sebagai berikut: 1. Menjaga ucapan dan perbuatan, karena anak pada usia dini hanya bisa meniru apa yang ada di sekelilingnya, maka pendidik haruslah bisa memberikan teladan yang baik. 2. Membiasakan melakukan hal-hal yang baik agar anak pun menjadi terbiasa melakukannya. 3. Melatih anak untuk mengerjakan segala sesuatu dengsan baik, misalnya makan dengan baik, berbicara dengan baik dan sebagainya. 55 Pendidikan akhlak akan belangsung dengan sia-sia, manakala nilai- nilainya tidak dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana diketahui bahwasanya pendidikan karakter atau akhlak lebih menekankan pada kebiasaan anak untuk melakukan hal-hal yang positif. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang kemudian akan menjadi suatu karakter yang membekas atau tertanam dalam jiwa sang anak. Berikut adalah beberapa nilai pendidikan akhlak yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada anak usia dini, yaitu: 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerja keras 6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa ingin tahu 55 Muslichah Zarkasih, Child Development terjemahan, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1978, h. 320 35 10. Semangat kebangsaan 11. Menghargai prestasi 12. Bersahabat 13. Cinta damai 14. Gemar membaca 15. Perduli lingkungan 16. Perduli social 17. Tanggung jawab. 56 Ada pula beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan bermain pada anak usia dini. Faktor tersebut adalah kesehatan, perkembangan motorik, jenis kelamin, tingkat kecerdasan anak, peralatan bermain, lingkungan, jumlah waktu bebas, status sosial ekonomi 57

E. Pendidik Sebagai Pembina Akhlak Anak di Sekolah

Sekolah atau madrasah adalah lembaga pendidikan yang penting setelah keluarga. Sekolah berfungsi untuk membantu keluarga menanamkan nilai-nilai pendidikan kepada anak-anak yang berhubungan dengan sikap dan kepribadian yang mulia serta pikiran yang cerdas. Selain itu, fungsi atau peran sekolah pada umumnya menurut Alisuf Sabri dalam bukunya Pengantar Ilmu Pendidikan, adalah: 1 Mempertajam dan mencerdaskan intelek anak. 2 Penyempurnaan dalam batas-batas tertentu pendidikan dalam keluarga maupun dalam keagamaan. 3 Sekolah sebagai pembantu lingkungan keluarga bertugas mengembangkan pribadi anak didik dengan mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawanya dari keluarganya. 4 Sekolah juga berfungsi sebagai pewaris dan pemelihara kebudayaan, dan sebagai pembaharu kebudayaan. 56 M. Fadlillah Lilif M.K, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013, cet. 1, h. 189-205 57 M. Fadlillah Lilif M.K, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013, cet. 1, h. 158-159 36 5 Sekolah bertugas sebagai the agent of social change yaitu Pembina kemajuan masyarakat sesuai dengan harapan masyarakat. 6 Sekolah juga bertugas melayani kepentingan bangsaNegara seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah, karena pemerintah mengatur segala sesuatu yang menyangkut kepentingan seluruh rakyat dan seluruh bangsa. 58 Nilai-nilai pendidikan yang diberikan kepada anak di sekolah sebagaimana disebutkan tadi mungkin belum sempurna diterima anak di dalam keluarga, karena orang tua tidak mempunyai kesempatan memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak-anak. Orang tua selalu sibuk bekerja di luar rumah sehingga untuk tugas pendidikan atas anak-anaknya diberikan kepada guru sebagai pendidik professional, untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, keterampilan, akhlak yang baik dan lain-lain. Kewajiban pendidik adalah menumbuhkan anak atas dasar pemahaman dan dasar-dasar pendidikan iman dan ajaran Islam sejak masa pertumbuhannya. Sehingga anak akan terikat dengan Islam baik aqidah maupun ibadah, di samping penerapan metode maupun peraturan. Dan setelah petunjuk dan pendidikan ini, anak hanya akan mengenal Islam sebagai agamanya, Al-Qur’an sebagai imamnya dan Rasul Saw. Sebagai pemimpin dan teladannya. 59 Seorang guru yang memilih profesi di bidang pendidikan sesungguhnya adalah memilih pekerjaan yang terhormat dan sangat penting karena ia sebagai spiritual father atau bapak rohani bagi seorang murid dengan memberikan santapan rohani dengan ilmu dan pendidikan akhlak yang mulia. 60 Atas dasar rasa tanggung jawab yang harus dilaksanakan seorang guru, maka ia dituntut memiliki kepribadian yang dapat dijadikan contoh tauladan oleh anak-anak di sekolah. 58 HM. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, Cet. 1, hal. 29 59 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Jakarta: Pustaka Amani, 1995, Cet. II, h. 151 60 Djumransjah Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikan Islam Menggali “Tradisi” Mengukuhkan Esistensi, Malang Press,2007, cet. 1 hal. 95