4. Direktif bersifat mengarahkan.
Merupakan kebalikan dari metoda non-direktif. Yakni konselor berperan aktif untuk membimbing klien dengan saran-saran, pandangan atau
nasehat yang hendaknya dilakukan klien, sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya.
5. Psikoanalisis penganalisaan jiwa
Ini merupakan metoda yang sedikit lebih rumit, karena seorang konselor dituntut untuk lebih menguasai teori-teori psikoanalisa untuk dapat
mengeksplorasi kondisi kejiwaan klien, seperti tafsir mimpi, konsepsi Id, Ego dan Super Ego, dan lain sebagainya. Teori ini berasal Sigmund Freud
yang dipergunakan untuk mengungkapkan segala tekanan perasaan terutama yang tidak disadari oleh klien.
8
G. Analisa Data
Penelitian ini menggunakan analisis induktif dalam perspektif Zakat, Infaq dan Shadaqah ZIS, di mana ZIS ini dipandang sebagai faktor yang
mampu mempengaruhi kondisi psikis seseorang seperti, pandangan hidup, kesadaran sosial dan pola perilaku yang baik yang sesuai dengan tuntunan al-
Qur’an dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Metode penelitian kualitatif itu sendiri secara khusus berorientasi pada
ekplorasi, penemuan dan logika induktif. Dikatakan induktif karena peneliti tidak dituntut untuk memaksakan diri dalam membatasi masalah penelitian
8
H.M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: PT Golden Terayon Press, 1998, Cet. Ke-6. h. 44-50., lihat juga, H.M Umar dan Sartono, Bimbingan
dan Penyuluhan, Bandung: Pustaka Setia, 2001 Cet. Ke-II. h. 122-145.
pada menerima atau menolak dugaannya, tetapi lebih pada memahami suatu situasi make sense of the situation sesuai dengan situasi tersebut
menampilkan diri.
9
Dalam hal ini, data yang peneliti temukan di lapangan dikumpulkan, kemudian memaparkannya secara deskriptif dengan cara menerangkan,
memberikan gambaran serta menginterpretasikan, kemudian disimpulkan menurut pemahaman peneliti berdasarkan pada teori-teori bimbingan dan
konseling yang dimiliki. Setelah penulis mendapatkan data-data informasi yang dibutuhkan,
selanjutnya teknik yang penulis lakukan dalam menganalisis data yaitu sebagai berikut:
1. Data yang didapatkan melalui observasi, dimana penulis mengumpulkan
data secara akurat dengan cara mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antara aspek hubungan tersebut.
2. Data yang disampaikan melalui wawancara, yakni adanya percakapan
antara penulis dengan yang diwawancarai, mengemukakan pendapat, pandangan dan lain sebagainya.
3. Data yang didapatkan melalui dokumentasi, yakni penulis mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku dan lain sebagainya.
E.Kristi P.h, 31
45
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Majelis Konseling Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.
Yayasan Daarul Qur’an Nusantara adalah sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan Islam untuk menciptakan para penghafal al-
Qur’an dan sebagai lembaga penerima serta penyalur zakat, infaq dan shadaqah dan juga wakaf ummat muslim nusantara.
Lembaga ini berlokasi di dua tempat yaitu; 1. Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No. 21 Jl. Hos Cokroaminoto, Karang Tengah 15157 Kota
Tangerang. 2. Komplek Perkantoran Bona Indah Blok A2D5 Jl. Karang Tengah Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan.
1
1. Latar Belakang Berdirinya Yayasan Daarul Qur’an Nusantara.
Yayasan Daarul Qur’an Nusantara adalah sebuah lembaga yang
pada mulanya bergerak di bidang pendidikan pesantren yang didirikan oleh ustadz Yusuf Mansur, seorang putra Betawi, pada tahun 2003. Hal ini
dilakukan adalah untuk membuktikan kecintaannya terhadap al- Qur’an.
Pada mulanya pesantren ini hanya dihuni oleh delapan orang santri, namun pada tahun-tahun berikutnya bertambah menjadi 250 orang santri yang
terdiri dari tingkat Taman kanak-kanak hingga tingkat SMU dengan nama Program Pembibitan Penghafal Al-
Qur’an atau disingkat dengan PPPA.
1
Yayasan Daarul Qur’an, PPPA News, Tangerang: Azzahra Graphic Design printing, 2008, Ed. I, h. 1.