Pengertian Zakat Metode Bimbingan
umum yang meliputi penertiban masyarakat dan peningkatan taraf hidup umat.
d. Mengeluarkan sebagian harta, guna diberikan kepada mereka yang
telah diterangkan syara‟, menurut aturan yang telah ditentukan di
dalam al- Qur’an, sunnah rasul, dan undang-undang fiqh.
11
Dari pengetian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa zakat
adalah sebuah upaya pensucianpembersihan harta benda yang dimiliki, dengan cara mengeluarkan beberapa bagian yang sudah ditentukan, dan
diberikan kepada orang-orang dengan syarat-syarat tertentu, sesuai dengan kaidah-kaidah fiqih.
Zakat adalah salah satu anjuran yang terdapat dalam rukun Islam yang lima yakni, syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji. Hukum zakat
adalah wajib untuk dilakukan bagi umat Islam, hal ini termaktub baik dalam al-
Qur’an maupun sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Di antaranya Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surat al-
Taubah ayat: 71 yang berbunyi;
Artinya: “dan orang-orang mukmin itu, baik laki-laki maupun perempuan, sebagian menjadi pemimpin bagi yang lain, saling menyuruh
berbuat baik dan melarang berbuat jahat, mendirikan shalat dan membayarkan zakat serta mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka
11
Muhammad Ja’far, Tuntunan Ibadah Zakat, Puasa, Haji, Jakarta: Kalam Mulia, 1994, h. 2.
tentulah akan memperoleh karunia dari Allah ”. QS: al-Taubah:
71.
12
Allah juga berfirman dalam surat al-Dzariyat ayat: 15-19 yang berbunyi;
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang bertaqwa itu berada di dalam surga- surga yang ada mata air di dalamnya, sambil mengambil apa yang
diberikan kepada mereka dari Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu, di dunia adalah orang-orang yang suka berbuat baik,
mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah, dan pada harta mereka ada
hak untuk orang-orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta
”. QS: al-Dzariyat: 15-19.
13
Dalam sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Turmudzi dari Abu Kabsyah al-Anmari, bahwa Nabi SAW pernah bersabda:
12
Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahanya, Bandung: Genta Risalah Press,
1992, Ed. Revisi, h. 291.
13
Ibid, h. 859.
Artinya: “ada tiga perkara yang saya bersumpah benar-benar terjadi, dan akan saya ceritakan kepadamu, maka ingatlah baik-baik, yaitu;
tidaklah berkurang harta disebabkan zakat, dan tidak teraniaya seorang hamba yang diterimanya dengan hati sabar, Allah akan
menambah kemuliaannya, serta tidak membuka seorang hamba pintu meminta, kecuali akan dibukakan Allah baginya pintu
kemiskinan.
” HR. Turmudzi.
14
Mengenai jenis harta yang wajib dizakatkan adalah; emas dan perak, mata uang, hasil pertanian, peternakan, barang dagangan, barang
tambang dan harta karun. Untuk emas dan perak, baik dalam bentuk kepingan cetakan maupun bongkahan, jika sudah mencapai masa satu
tahun serta pemiliknya tidak memiliki hutang piutang, maka kedua benda tersebut wajib dikeluarkan zakatnya.
15
Untuk zakat perniagaan, para ulama masih memiliki beda pendapat mengenai wajib atau tidaknya, namun yang menjadi pokok pertimbangan
masalah ini adalah, bahwa Allah telah mewajibkan zakat pada harta orang- orang kaya untuk membantu fakir miskin dan menggalang kepentingan
umum. Karena seandainya zakat perniagaan itu tidak wajib maka sebagian besar dari para pengusahapedagang akan memperdagangkan uang
mereka, sehingga uang tersebut tidak akan pernah mencapai nisab satu tahun.
16
Adapun keuntungan bagi para orang kaya tersebut adalah untuk
14
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Bandung: PT Alma’arif, 1987, Cet. Ke- 14. h. 10.
15
Ibid, h. 34-36.
16
Ibid, h. 34-36
membersihkan diri dari penyakit pelit dan menggantinya dengan rasa santun dan peduli terhadap orang-orang yang malang nasibnya di samping
membantu negara dalam menanggulangi masalah kemiskinan. Hal ini adalah untuk membendung terjadinya krisis ekonomi yang sekarang ini
sering terjadi akibat penumpukan kekayaan pada segelintir orang.
17
Allah Ta’ala berfirman dalam surat al-Hasyr ayat 7 yang berbunyi:
….
Artinya: “… agar peredarannya tidak terbatas di kalangan orang-orang kaya di antaramu saja
… “ QS: al-Hasyr: 7.
18
Pada intinya semua jenis harta yang dimiliki seseorang haruslah dikeluarkan zakatnya dengan persyaratan tertentu yang sudah ditetapkan.
Dalam Islam, pemberi zakat maupun penerima tidak akan mendapatkan kerugian apapun. Pihak pemberi akan terbebas dari beban moral sosial dan
bahkan mendapat ganjaran kebajikan, sedangkan penerima zakat tentunya akan sangat terbantu untuk mengatasi kesulitan khususnya masalah
ekonomi.